"Jika anda tidak menangis -melihat ini- maka anda bukanlah manusia -sejati-"
Begitu pada awalnya judul video yang berisikan bagaimana pemerintahan Chechnya mengadakan upacara penyambutan sebuah peninggalan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yakni bejana/cawan tempat air minum Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Disambut oleh ulama dimulai dari pesawat mendarat, hingga sampai pada tempat yang dituju. Sepanjang jalan masyarakat menyaksikan perjalanan bejana ini yang dibawa menggunakan sedan mewah, diangkat di atas pundak sebagai penghormatan atas peninggalan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Tak tanggung-tanggung, dua jalur jalan raya penuh dengan konvoi kendaraan yang mengiringi perjalanan ini.
Begitu pada awalnya judul video yang berisikan bagaimana pemerintahan Chechnya mengadakan upacara penyambutan sebuah peninggalan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yakni bejana/cawan tempat air minum Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Disambut oleh ulama dimulai dari pesawat mendarat, hingga sampai pada tempat yang dituju. Sepanjang jalan masyarakat menyaksikan perjalanan bejana ini yang dibawa menggunakan sedan mewah, diangkat di atas pundak sebagai penghormatan atas peninggalan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Tak tanggung-tanggung, dua jalur jalan raya penuh dengan konvoi kendaraan yang mengiringi perjalanan ini.
Begitu mereka sangat rindu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meski tidak pernah bertemu. Thuubaa Li Man Lam Yara Niy Wa Aamana Biy (Beruntung orang yang tidak pernah melihatku namun dia beriman kepadaku). Hal ini bukanlah hal yang baru, semenjak masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, para sahabat berebutan untuk mendapatkan tetesan air wudhu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahkan hampir sampai baku hantam. Begitu juga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bembagi-bagikan rambutnya kepada para sahabatnya.
Dan ada juga seorang shahabiyah (Ummu Sulaim) meletakkan cawan kecilnya di bawah tempat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidur setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berpanas-panas hingga mengucurkan keringat, agar cawan kecil itu menjadi penampung tetesan keringatnya lalu dijadikan obat oleh shahabiyah itu. Masih ada lagi seorang shahabiyyah sengaja memecahkan bibir bejana bekas Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam minum, yang disana ada bekas bibir Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Semua mereka lakukan adalah untuk mendapatkan keberkahan dari Allah yang salah satunya mereka dapatkan dari bekas ataupun peninggalan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Inilah salah satu bentuk refleksi cinta mereka kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Ya Rasulallah, kami merindukanmu, kami mencintaimu,
bawalah kami kelak ke telagamu.
Jiwa yang lembut dengan cinta kepada Rasulullah,
akan hanyut dengan tetes air mata melihat video ini, InsyaAllah.
akan hanyut dengan tetes air mata melihat video ini, InsyaAllah.
Yaa Lathiifu Lam Tazal, Ulthuf Binaa Fiimaa Nazal
0 komentar:
Posting Komentar