Home » » Musibah di Negeri Islam

Musibah di Negeri Islam


Mengapa gempa dan musibah2 sebagian besar menimpa daerah yang banyak penduduk muslimnya ?  Apakah Allah SWT sudah tidak suka kepada orang Islam?  Apakah maksiat hanya ada di Padang, Aceh, Sidoarjo, Bengkulu, Yogya ?  Di tempat lain apa tidak ada maksiat ?  Apanya yang salah ?  Islamnya yang salah atau pemeluknya yang salah ?  Begitulah pertanyaan2 yang muncul, wajar saja, namanya juga manusia, pastilah penasaran, kenapa begitu, kenapa begini…

Sebetulnya musibah2 itu ada juga di daerah yang non muslim.  Just about the same lah… Amerika juga sering terkena badai, selandia Baru juga barusan terkena musibah.  Tapi memang Indonesia kayaknya lebih banyak, kenapa ?  Nggak usah berburuk sangka, kepada Tuhan.  Setiap musibah itu pastilah ada hikmahnya.  Kadang apa yang kita benci itu ternyata baik di sisi Tuhan.  Dan, apa yang kita sayang itu ternyata buruk di sisi Tuhan.

Masih ingat kisah Nabi Yunus as ‘kan ?  Yunus as lari dari umatnya yang bandel.  Lari dari dakwah.  Ia ikut menumpang kapal yang sebetulnya sudah over load.  Pada awalnya laut itu tenang. tetapi di tengah laut, tiba2 kapal yang ditumpanginya oleng dimainkan ombak.  Kapten kapal terpaksa mengundi siapa yang harus dilemparkan ke laut.  Setelah diundi, ternyata keluar Nama Yunus as.  Karena kasihan kepada Yunus as.  Kapten kapal itu pun mengundi lagi, eh keluar lagi nama Nabi Yunus as.  Diundi lagi untuk yang ketiga kalinya, Nabi Yunus as lagi yang keluar.

Akhirnya secara sukarela Yunus as menceburkan dirinya ke laut.  Laut pun menjadi tenang kembali. Dan kapal berlayar lagi.  Sementara Yunus as dimakan oleh ikan paus.  Yunus sadar akan kelakuannya yang meninggalkan kaumnya yang sedang sesat menyembah berhala.  Akhirnya dia berdoa/ berdzikir kepada Allah SWT.  Kalau saja dia tidak berdzikir, maka ia akan berada di dalamikan paus itu smpai hari kiamat.

Laa ilaha illa anta Subhanaka inni kuntu minadz dzolimin….  Tidak ada Tuhan selain engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku ini termasuk orang yang dzolim.

Maka Yunus as pun dimuntahkan oleh ikan paus itu di daerah tempat kaumnya yang sudah ditinggalkan itu.  kemudian ia berdakwah sehingga kaumnya menjadi orang2 yang beriman dan bertakwa.  Akibat dari ketaqwaan kaumnya itu, maka Allah limpahkan rezeki dengan kehiduoan yang baik kepada Nabi Yunus dan kaumnya itu hingga masa yang telah ditentukan.

Melihat kejadian itu, pada waktu kejadian itu, mungkin penumpang lain bertanya2, kenapa Yunus as yang terkenal baik itu yang dilemparkan ke laut.  Ah… jangan2 Yunus itu orang yang sok suci saja, sehingga perlu dikasih pelajaran oleh Allah SWT.  Ternyata Allah SWT mempunyai maksud lain.  Kejadian dimakan ipan paus itu justru untuk memuliakan Nabi Yunus as.  Sampai hari kiamat, nama Nabi Yunus ini akan dikenang orang, karena ia ada di dalam Al Quran, Di surat Yunus, surat Al Anbiya, dan Surat Ash Shaffaat.

Mengapa yang dilempar ke laut Yunus as, Mengapa bukan orang lain ?  Apakah Yunus as adalah orang yang paling berdosa ?

Pertanyaan2 seperti itu juga muncul saat musibah menimpa Aceh, Padang, Yogya DLL.  Mungkin Tuhan punya maksud dan rencana lain yang kita tidak tahu, sebagaimana Tuhan telah buat rencana untuk Yunus as.  Doa Nabi Yunus as itu sangat baik dibaca oleh setiap kita yang setiap hari juga tidak luput dari dosa dan kesalahan.  Supaya Allah SWT tetap sayang kepada kita, maka minta ampunlah atas dosa2 yang pernah kita perbuat.

Umat Islam akhir2 ini juga tidak terlepas dari musibah2 yang datang silih berganti.  Kiranya doa nabi yunus as itu sangat baik kita amalkan setiap hari.  Orang2 Islam yang tidak mau berdakwah akan mengalami seperti halnya Nabi Yunus as yang tidak mau berdakwah kepada umatnya.

Kita sudah tahu bahwa tidak ada lagi Nabi setelah Nabi Muhammad saw.  Maka tugas dakwah itu terletak dipundak orang Islam.  Jika orang Islam tidak mau dakwah, maka yang akan dakwah adalah umat agama lain atau antek2 Dajjal.  Jangan salahkan agama lain yang aktif dakwah dengan menyebarkan kasih sayang.  Karena Umat Islam tidak mau dakwah, maka tugas dakwah itu diambil alih oleh umat lain.  Padahal Umat Islam sendiri sering mengklaim bahwa Islam agama yang terbaik, tetapi umat Islam tidak mau berdakwah.  Kalau ada yang berdakwah, bukannya dibantu malah diusir, diejek, dikatai jorok, kotor ini , itu dll., kalau sudah ada gempa dan musibah lain, sebetulnya Tuhan sedang menegur umat Islam sama ketika Tuhan menegur Nabi Yunus.

Nabi Yunus as lari dari dakwah, maka ia mengakui bahwa ia zalim.  Umat Islam yang tidak mau berdakwah berarti juga zalim.  Yang menghalang2i dakwah berarti yang paling zalim…
Semoga kita dapat mengambil hikmah dari setiap kejadian yang menimpa kita….

1 komentar:

 
Support : Copyright © 2015. Putra Martapura Blog - All Rights Reserved
Proudly powered by M. Firdaus Habibi
.comment-content a {display: none;} -->