Kubah Makam Habib Nuh (Singapura)
Makam Habib Nuh (Singapura)
Kubah Habib Nuh Singapur nampak dari seberang jalan
Dikisahkan bahwa Kiyai Agung Muhammad bin ‘Abdullah as-Suhaimi BaSyaiban memang selalu mengamalkan bacaan maulid Junjungan Nabi s.a.w., tetapi kadangkala beliau meninggalkannya.
Pada satu malam, beliau bermimpi dan dalam mimpi tersebut beliau bertemu dengan Junjungan Nabi s.a.w. dan Habib Nuh yang ketika itu sudah berpulang ke Rahmatullah. Dalam mimpi tersebut, Habib Nuh sedang mengiringi Baginda Nabi s.a.w. yang sedang berjalan di hadapan rumah Kiyai Agung, lalu Habib Nuh pun berkata kepada Baginda Nabi s.a.w.: “Ya RasulAllah, marilah kita berkunjung ke rumah kawan saya Muhammad Suhaimi.”
Tetapi Junjungan Nabi s.a.w. tidak mau berkunjung sambil bersabda: “Saya tidak ingin berkunjung kesana, Muhammad Suhaimi ini selalu melupakan saya, karena dia selalu meninggalkan bacaan maulid saya.” Habib Nuh merayu kepada Baginda Nabi s.a.w.: “Saya mohon kepada baginda supaya dia diampuni.” Setelah itu barulah Junjungan Nabi s.a.w. mau masuk dan duduk di dalam rumah Kiyai Agung. Inilah kisah mimpi Kiyai Agung, setelah isyarat mimpi itu, maka Kiyai Agung tidak lagi meninggalkan bacaan maulid, meskipun dalam pelayaran sekalipun dan walaupun hanya 2 atau 3 orang saja dalam majlis pembacaan tersebut.
Ini cerita mimpi, percaya atau tidak silahkan, kuceritakan kisah ini sebagai pengenalan kepada ketinggian maqam seorang waliyUllah yang bermakam di Singapura. Beliau yang kumaksudkan dan kuharapkan keberkatannya bagi diriku dan ahli keluargaku serta sekalian muslimin, adalah Habib Nuh bin Muhammad al-Habsyi yang hidup sekitar tahun 1788M - 1866M.
Makam beliau terletak di Palmer Road, Tanjong Pagar, Singapura. Keistimewaan Habib Nuh al-Habsyi makin tersohor ketika kerajaan Singapura sewaktu pimpinan lebuh raya mencoba untuk memindahkan makam beliau, tetapi gagal. Akhirnya, makam beliau dibiarkan dan sehingga kini terus di bawah penjagaan Majlis Agama Islam Singapura.
Habib Nuh al-Habsyi wafat pada hari Jum'at, 14 Rabi`ul Awwal 1283H. Sebelum meninggal, beliau telah mewasiatkan agar dikebumikan di atas sebuah bukit kecil di Jalan Palmer tersebut. Wasiat ini dipandang ganjil kerana tempat yang ditunjukkannya itu adalah terpencil dari kuburan orang Islam dan berada di tepi laut yang terkena pukulan ombak. Maka ahli keluarga beliau memutuskan agar jenazahnya dimakamkan saja di tanah perkuburan biasa. Setelah selesai urusan jenazah dan ketika hendak dibawa ke tanah pemakaman biasa, jenazah beliau tidak dapat diangkat oleh orang yang hendak membawanya. Diceritakan puluhan orang mencoba untuk mengangkat jenazah tersebut, semuanya gagal. Akhirnya mereka diperingatkan agar mematuhi wasiat Habib Nuh tentang tempat pengkebumiannya. Maka ketika jenazahnya hendak dibawa ke tempat menurut wasiatnya tersebut, maka orang-orang yang membawanya merasa jenazahnya amat ringan dan mudahlah mereka mengusungnya. Makam beliau tetap terpelihara sehingga sekarang dan menjadi tempat ziarah bagi mereka yang mencintai para Aulia Allah
Karamah Habib Nuh al-Habsyi sewaktu hidupnya Diceritakan bahawa pernah beliau dipenjarakan oleh penjajah orang putih. Anehnya, Habib Nuh berada di luar penjara, walaupun dalam penjara kaki dan tangannya dirantai beliau masih bisa keluar, sehingga penjajah tidak betah lagi untuk memenjarakan beliau karena penjara tidak ada apa-apanya bagi beliau.
Diceritakan lagi bahwa pada satu ketika ada seorang saudagar yang sedang dalam pelayaran ke Singapura. Dalam pelayaran, kapalnya telah dipukul angin kencang. Dalam keadaan cemas tersebut, saudagar itu berdoa kepada Allah agar diselamatkan kapalnya dari angin tersebut dan dia bernazar jika dia selamat sampai ke Singapura dia akan menghadiahkan kain kepada Habib Nuh. Alhamdulillah, dia dan dagangannya diselamatkan Allah dari keganasan angin tersebut. Setibanya di Singapura, dia heran kerana Habib Nuh telah siap menunggu kedatangannya di pelabuhan dan memintanya melaksanakan nazar yang telah dibuatnya di tengah laut itu.
Diceritakan lagi bahwa seorang yang hendak belayar membawa dagangan yang mahal ingin ikut sebuah kapal dan iapun menghadap Habib Nuh memohon doa agar pelayarannya selamat. Habib Nuh dengan keras melarang dia membawa dagangannya tersebut. Memandang ketegasan Habib Nuh tersebut, maka saudagar tersebut tidaklah jadi membawa dagangannya dengan kapal tersebut. Tidak berapa lama setelah kapal tersebut berlayar, penduduk Singapura digemparkan dengan kabar bahwa kapal tersebut telah terbakar dan tenggelam.
Banyak lagi kejadian aneh yang dihubungkan kepada karamah Habib Nuh ini. Walau apa pun khawariqul adah yang berlaku pada dirinya, maka itu bukanlah tuntutan kita. Yang pasti, sejarah telah menyaksikan bahwa Habib Nuh al-Habsyi adalah seorang sholeh yang taat kepada ajaran Islam. Apa yang dikehendaki ialah agar kita dapat mencontoh jejak langkah beliau dalam menuruti perjalanan para leluhurnya sambung-menyambung sehingga ke hadhrat Junjungan Nabi s.a.w. Mahabbah kepada para sholihin adalah dituntut dan ingat, seseorang itu nanti akan berada bersama orang yang dikasihinya. Sesungguhnya istiqamah atas agama itu lebih baik daripada 1000 keramat. Karamah maknawi itu lebih bermakna dari karamah hissi. Mudah-mudahan keberkatan Habib Nuh al-Habsyi mengalir terus kepada kita dan anak keturunan kita, keberkatan yang dengan sebabnya diharap Allah memandang kita dengan pandangan rahmat dan kasih sayangNya.
great article in a great blog :)
BalasHapuslove it :) jd pingin ke Singapura nii kang... ongkosin bisa gag kang..?!?!? oalahhh.. pletaaaaaaaaakksss*
"Janganlah kau jadikan makam-makam seperti halnya tempat ibadah(membaca ayat-ayat suci Al Qura'an),dan jangan pula kau jadikan rumah-rumah kalian seperti halnya kuburan."
BalasHapusHadis diatas mengisyaratkan bahwa bidah yang banyak dilakukan oleh orang Islam sekarang sudah mengakar dan menjadi tradisi yang sulit untuk diberantas. Rumah banyak yang sepi dari bacaan Quran, tapi penghuninya malah membaca Quran di di kuburan. Naudzubillahi min dzalik.
Rasulullah SAW pernah melarang berziarah ke makam...ketika di Mekkah...yakni, ketika beliau masih mengajarkan dan menanamkan Tauhid kepada masyarakat Arab yang pada waktu itu menyembah berhala....larangan itu bertujuan untuk memantapkan Tauhid umat Islam......dan ketika priode madinah....ketika Tauhid kaum muslimin sudah kuat...maka beliau memperbolehkan ziarah....baik lewat hadits qauli maupun hadits fi'li (Abu Hurairah melihat Rasulullah SAW berada di kuburan baqiul barkat di samping masjid Nabawi untuk memintakan ampun bagi kaum muslimin muslimat baik yang hidup maupun yang mati), dan sebagainya. lalu apakah hadits-hadits itu bertentangan, tidak...karena ada (Nasikh dan mansukh dalam ilmu hadits). silahkan pelajari tentang ilmu nasikh dan mansukh dari sumber lainnya.
BalasHapusdan yang menjadi catatan...Ziarah yang diajarkan Rasulullah adalah mengingatkan diri kita bahwa kita pasti akan mati dan menghadap sang pencipta...bukan untuk meminta pada yang mati....dan mengenai syafaat dan sebagainya..lana a'amaluna walakum a'amalakum....itu hanya bisa dijawab dengan keimanan yang kuat dan akan terbukti jika kita sudah mengalami apa yang dinamakan kematian....
Wallahua'alam bissowab.......
Masya ALLAH, JAZAKALLAHU KHAIR....
BalasHapusMudah2 an ALLAH mmberikn Selalu Taufiq & Hidayah NYA kpda kita, Dan mmbukakn hati orng yg tidak percya....Amiieeen..
Guruku pernah ziarah kemaqam habib Nuh Mudahan Ulun bisa ziarah juga ke Maqam Habib Nuh Amin Ya Rabbal Alamin
BalasHapussubhanallah semoga rahmat Allah selalu menyertai kita amiiiiiiiiiiiiiiiiin...................
BalasHapuskami travel agent yg bergerak dibidang tour dan travel mengadakan program tour relegi Singapore dan Malaysia dan kunjungan ke Makam Habib Nuh diSingapore....silakan yg mau mendaftar atau bertanya mengenai program tsb ke FortunaMadina Travel Jl.P.Batur Timur No.2 Banjarbaru Kal Sel Telp : +62511-4777302 atau contact person h.ahmad : +6282148863773 ....biaya dan rute bisa disesuaikan ...
BalasHapusalhamdulillah akhirnya aku dah sampai di makam habib nuh walau tidak di sangka-sangka, berkatmu yaa allah.....
BalasHapusCucu Sidin ada di pagatan
BalasHapus