Home » » La Tahzan (Kutipan Buku Fenomenal)

La Tahzan (Kutipan Buku Fenomenal)



Mereka yang menangis sedih menatap masa depan adalah yang menyangka diri mereka akan hidup kelaparan, menderita sakit selama setahun, dan memperkirakan umur dunia ini tinggal 100 tahun lagi. Padahal, orang yang sadar bahwa usia hidupnya berada di ’genggaman yang lain’ tentu tidak akan menggadaikannya untuk sesuatu yang tidak ada. Dan orang tidak tahu kapan akan mati, tentu salah besar jika justru menyibukkan diri dengan sesuatu yang belum ada dan tak berwujud.

Umur dunia ini sangat pendek dan gudang kenikmatannya pun sangat miskin. Adapun akhirat, lebih baik dan kekal. Sehingga, barang siapa di dunia mendapat musibah ia akan mendapat kesenangan di akhirat kelak, dan barang siapa hidup sengsara di dunia ini ia akan hidup bahagia di akhirat.

Lain halnya dengan mereka yang memang lebih mencintai dunia, hanya mendambakan kenikmatan dunia saja, dan lebih senang kepada keindahan dunia. Hati mereka akan selalu gundah gulana, cemas tidak akan mendapatkan kenikmatan dunia dan takut tidak nyaman hidup nya di dunia.

Mereka ini hanya menginginkan kenikmatan dunia saja, sehingga mereka selalu memandang musibah sebagai petaka besar yang mematikan, setiap cobaan sebagai sesuatu yang gelap gulita selamanya. Ini adalah karena mereka hanya mengagungkan dunia yang sangat fana dan tak berharga ini.

Berdzikir kepad Alloh adalah surga Alloh di bumi-Nya. Maka, siapa yang tidak pernah memasukinya, ia tak akan memasuki surga-Nya di akhirat kelak.
Berdzikir kepada Alloh adalah penyelamat jiwa dari perbagai kerisauan, kegundahan, kekesalan dan goncangan.

Tidak mengherankan jika orang-orang yang selalu mengingat Alloh senantiasa bahagia dan tentram hidupnya.

Hidupi hidup ini apa adanya.
Kondisi dunia yang penuh kenikmatan, banyak pilihan, penuh rupa dan banyak warna. Semua itu bercampur baur dengan kecemasan dan kesulitan hidup. Dan, anda adalah bagian dari dunia yang penuh kesukaran.

Anda tidak akan pernah menjumpai seorang ayah, istri, kawan, tempat tinggal atau pekerjaan yang padanya tidak terdapat sesuatu yang menyulitkan.
Bahkan kadang kala justru pada setiap hal itu terdapat sesuatu yang buruk dan tidak anda sukai. Maka, jalanilah hidup ini sesuai dengan kenyataan yang ada. Jangan larut dalam khayalan. Hadapi kehidupan ini apa adanya adanya, kendalikan jiwa anda untuk dapat menerima dan menikmatinya! Bagaimana pun tidak semua teman tulus kepada anda dan semua perkara sempurna di mata anda.

Bahkan, istri anda pun tidak akan pernah sempurna di mata anda. Maka kata Hadist, ”Janganlah seorang mukmin mencela seorang mukminah (istrinya), sebab jika dia tidak suka pada salah satu kebiasaannya maka dia bisa menerima kebiasaannya yang lain.”

Penahkah kita merenungkan secara mendalam bahwa sesungguhnya para penghuni surga itu tidak akan pernah sakit, tak mungkin bersedih hati, tak bakal mati, tak pernah menjadi tua, dan pakaian mereka tak akan lusuh sedikit pun.
Pernahkah kita menghayati wahyu Ilahi yang menyatakan bahwa para penghuni surga itu akan menempati istana-istana yang bagian luarnya terlihat dari dalam dan bagian dalam nya terlihat dari luar.

Pernahkah kita mengingatkan diri kita dengan kebenaran berita Ilahi yang mengatakan di surga terdapat semua hal yang tidak pernah dilihat oleh mata, terdengar oleh telinga, dan terbetik dalam hati manusia?

Cobalah anda renungkan kabar Ilahi yang menyatakan bahwa sebatang pohon di surga tak akan selesai dikelilingi oleh seorang pengendara kendaraan selama 100 tahun lebih!

Ingatkan pula diri anda bahwa panjang sebuah kemah yang didirikan di surga dapat mencapai 70 mil lebih, sungai-sungai nya mengalir dengan deras, istana-istana nya sangat indah nan megah, buah-buahan nya menggelayut rendah hingga mudah dipetik, mata airnya mengalir deras, tahta-tahta nya demikian tinggi, gelas-gelasnya tertata rapi, bantal-bantal sandarannya tersusun rapi, dan permadani-permadaninya terhampar luas!

Jangan besrsedih, sebab Alloh senantiasa membela anda, para malaikat senantiasa memintakan ampun untuk anda, orang-orang mukmin bersatu mendoakan diri anda setiap usai sholat, Nabi memberikan syafaat, dan Al Qur’an memberikan janji yang baik. Namun diatas segalanya, ada kasih sayang Dzat Yang Maha Pengasih.

Jika memang yang memberi rezeki itu adalah Alloh, maka mengapa manusia itu harus menjilat dan mengapa harus merendahkan diri di hadapan orang lainhanya karena ingin mendapatkan rezeki dari sesama manusia?

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di muka bumi melainkan Alloh-lah yang memberi rezekinya. (QS Hud :6).

Immanuel Kant : ”Sesungguhnya panggung kehidupan dunia ini belum lagi sempurna, pasti ada sebuah panggung kedua. Sebab kita semua melihat disini orang yang dzalim dan dizalimi, namun kita tidak dapatkan keadilan. Orang yang menang dan yang kalah namun kita tidak mendapatkan balasan yang pasti. Maka, pasti ada alam lain yang akan menyempurnakan keadilan”.

HIDUP INI BUKAN UNTUK DITANGISI

Carilah Kebahagian Dalam Diri Sendiri, Bukan di Sekitar dan di Luar Diri Anda.

Jangan bersedih karena masalah yang sepele, sebab dunia dan segala isinya tidak ada artinya.

2 komentar:

  1. Assalammu'alaikum...

    La Tahzan adalah salah satu buku favorite saya, buku yang tidak hanya untuk sekali dibaca. Menguatkan hati yang kadang weak and down. Aidh al Qarny sangat pandai melukiskan makna dalam untaian kata, sarat nasihat dan bermanfaat

    Salam ukhuwah sobat (^_^)/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikum Salam Kawan
      Betul sekali, di baca berulang kali justru hati semakin tenang.tidak ada lagi dukacita di hati bila kita memang benar-benar beriman

      Hapus

 
Support : Copyright © 2015. Putra Martapura Blog - All Rights Reserved
Proudly powered by M. Firdaus Habibi
.comment-content a {display: none;} -->