I. Pornografi Alkitab
“Ia melakukan lebih banyak lagi persundalannya sambil teringat kepada
 masa mudanya, waktu ia bersundal di tanah Mesir. Ia birahi kepada 
kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan 
zakarnya seperti zakar kuda. ” (Yehezkiel 23:19-20)
“Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang Mesir 
memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu. ” (Yehezkiel
 23:21)
Penjelasan
Cerita dua pelacur perempuan bersaudara, Ahola dan Aholiba memberi 
suatu pelajaran moral untuk dosa daging. Tetapi kenapa Tuhan harus 
menguraikan petualangan mereka dengan detil-detil pornografis seperti 
itu? Apakah Tuhan menyukai pornografi?
Apa orangtua menginginkan anak-anak mereka membaca ayat 20 tentang 
perbandingan ukuran penis laki-laki dengan alat kelamin keledai dan 
zakarnya, dan mani yang mengalir dari zakar kuda?
Seperti yang mungkin dipercaya oleh semua orangtua dewasa maupun yang
 religtius, gambaran-gambaran yang penuh gairah nafsu tersebut, jika 
dipetik dari sumber-sumber sekuler, akan merusak anak-anak mereka, kalau
 mereka benar-benar telah membacanya. Tidakkah juga bisa merusak 
anak-anak jika cerita-cerita cabul seperti itu dibaca dari Alkitab?
2. Siapa Isteri Kain?
“Kain bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah perempuan itu, 
lalu melahirkan Herokh; kemudian Kain mendirikan suatu kota dan 
dinamainya kota itu Herokh, menurut nama anaknya. ” (Kejadian 4:17)
Siapa isteri Kain? Pada waktu itu di bumi hanya ada Adam dan Hawa, 
Kain dan Habil. Satu-satunya kemungkinan adalah kalau bukan karena ada 
kelalaian dari Alkitab, berarti ibunya Hawa yang bertindak sebagai 
isterinya. Kemungkinan yang kedua adalah adanya incest (hubungan seks 
antar-saudara).
Setelah Kain membunuh saudaranya,Tuhan melindunginya dengan 
pengaturan “sebuah tanda untuk Kain, barang siapa yang akan bertemu 
dengannya, tentulah akan membunuhnya” (ayat 14 KJV). Anggapan bumi saat 
itu diduga hanya berisa keluarga Adam, lalu siapa yang membunuhnya? Dan 
tanda seperti apa yang bisa melindungi Kain? Sari kemustahilan cerita 
ini, mestinya tidak mengejutkan mengapa seseorang akan menafsirkannya 
sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Tentu saja kepercayaan umum 
bahwa “tanda Kain” berarti kulit hitam dari ras “orang negro”.
3. Daud Menelanjangi Dirinya
“Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia 
berbaju efod* dari kain lenan. Daud dan seluruh orang Israel mengangkut 
tabut TUHAN itu dengan diiringi sorak dan bunyi sangkakala. Ketika tabut
 TUHAN itu masuk ke kota Daud, maka Mikhal, anak perempuan Saul, 
menjenguk dari jendela, lalu melihat raja Daud meloncat-loncat serta 
menari-nari di hadapan TUHAN. Sebab itu ia memandang rendah Daud dalam 
hatinya. ” (II Samuel 6:14-16)
“Ketika Daud pulang untuk memberi salam kepada seisi rumahnya, maka 
keluarlah Mikhal binti Saul mendapatkan Daud, katanya: “Betapa raja 
orang Israel, yang menelanjangi dirinya pada hari ini di depan mata 
budak-budak perempuan para hambanya, merasa dirinya terhormat pada hari 
ini, seperti orang hina dengan tidak malu-malu menelanjangi dirinya! ” 
(II Samuel 6:20)
* “efod” menggambarkan sebuah jubah sulaman yang kelihatannya mirip dengan gaun perempuanPenjelasan
Bayangkan Raja Daud menari dan meloncat-loncat sekuat tenaganya dengan menyingkapkan auratnya sendiri kepada kerumunan orang.
Isteri Daud, akhirnya, berucap, “Bagaimana bisa Raja orang Israel, 
yang menelanjangi dirinya pada hari ini di depan mata budak-budak 
perempuan para hambanya, merasa dirinya terhormat pada hari ini, seperti
 orang hina dengan tidak malu-malu menelanjangi dirinya! ”
4. Hukuman Mati Bagi Para Pezina
“Bila seorang laki-laki berzina dengan isteri orang lain, yakni 
berzina dengan isteri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati,
 baik laki-laki maupun perempuan yang berzina itu. Bila seorang 
laki-laki tidur dengan seorang isteri ayahnya, jadi ia melanggar hak 
ayahnya, pastilah keduanya dihukum mati, dan darah mereka tertimpa 
kepada mereka sendiri. ” (Imamat 20:10-11)
Beberapa orang Kristen sekarang ini mengangggapkematian sebagai suatu
 hukuman bagi tindak perzinaan; tidak diragukan sebab banyak sekali umat
 Kristen sendiri yang melakukan hubungan seksual dengan pasangan orang 
lain.
Bagaimanapun, yang patut diperhatikan,dengan bertambahnya jumlah 
kalangan fundamentalis yang heteroseksual mereka sudah mulai menuntut 
hukuman mati untuk kaum homoseks karena kitab Imamat 20:13 menyerukan 
hukuman mati kepada laki-laki yang tidur dengan laki-laki 
(homoseksualitas).
5. Drug dan Zat Perangsang Nafsu Birahi
“Mari kita ke padang, kekasihku, dan bermalam di ladang di 
tengah-tengah bunga pacar. Mari kita pagi-pagi ke kebun, dan melihat 
apakah pohon anggur sudah berkuncup, dan bunganya sudah mekar; apakah 
pohon delima sudah berbunga. Di sana akan kuberi cintaku kepadamu. Pohon
 arak harum semerbak baunya, di dekat pintu kita ada buah-buahan lezat, 
yang sudah lama dipetik dan yang baru; itu kusimpan bagimu, kekasihku. ”
 (Kidung Agung 7:11-13)
Puisi dalam Kidung Agung Salomo memberi kesaksian skriptural untuk 
cinta, seks dan kemolekan tubuh perempuan, sesuatu yang jarang dan 
umumnya menjadi bagian Alkitab yang diabaikan oleh kebanyakan 
fundamentalis Kristen.
Pohon arak (mandrake ) yang disebutkan di sini menggambarkan sebuah 
ramuan di daerah Mediterania dari marga tanaman yang beracun. Sampai 
hari ini di Timur Tengah, orang-orang mempercayainya dapat menyembuhkan 
impotensi pada laki-laki dan berfungsi sebagai suatu zat kuat yang 
membangkitkan hasrat birahi. Bahkan akar tanaman itu mempunyai 
penampilan yang jelas seperti kelamin laki-laki. Dokter zaman dulu, 
Galen, menulis bahwa buah delima mempunyai unsure-unsur yanf menghambat 
kesuburan. Banyak perempuan-perempuan di masa-masa lampau mempergunakan 
buah delima, (seperti halnya tumbuh-tumbuhan yang lain) untuk membatasi 
kelahiran, dengan sedikit campur tangan dari tokoh-tokoh politik atau 
agama. Kajian-kajian pada tahun 1930-an menunjukkan bahwa buah delima 
mengurangi kesuburan pada binatang-binatang laboran, sebagaimana fungsi 
banyak pil-pil kontrasepsi di masa modern. *
* Archaeology, Maret/April 1994. Lihat juga Kejadian 30:14, “Ketika 
Ruben pada musim menuai gandum pergi berjalan-jalan, didapatinyalah di 
padang buah dudaim, lalu dibawanya kepada Lea, ibunya. Kata Rahel kepada
 Lea: Berilah aku beberapa buah dudaim yang didapat oleh anakmu itu.
6. Makanlah Kotoran Manusia!
“Makanlah roti itu seperti roti jelai yang bundar dan engkau harus 
membakarnya di atas kotoran manusia yang sudah kering di hadapan mereka.
 Selanjutnya TUHAN berfirman: “Aku akan membuang orang Israel ke 
tengah-tengah bangsa-bangsa dan demikianlah mereka akan memakan rotinya 
najis di sana. ” (Yehezkiel 4:12-13)
Berapa banyak umat Kristen yang baik hari ini menyadari, bahwa Tuhan mereka mempunyai kecenderungan-kecendungan yang jorok?
Kita heran pada nilai apa, perihal gizi atau moral apa, yang 
ditawarkan kepada orang-orang untuk makan tinja manusia dengan roti 
mereka, sebagaimana yang diperintahkan Tuhan. Perhatikan, Tuhan disini 
juga telah memerintahkan untuk melihat tontonan tinja yang segera keluar
 dari manusia. Berapa banyak umat Kristen san Yahudi menyadari, bahwa 
nereka menyembah Tuhan yang jorok?
7. Makanlah Tahi dan Minum Air Kencing!
“Tetapi juru minuman agung berkata kepada mereka: “Adakah tuanku 
mengutus aku untuk mengucapkan perkataan-perkataan ini hanya kepada 
tuanmu dan kepadamu saja? Bukankah juga kepada orang-orang yang duduk di
 atas tembok, yang memkan tahinya dan meminim air kencingnya 
bersama-sama dengan kamu? ” (II Raja-Raja 18:27)
Apapun pelajaran moral yang mungkin bisa diperoleh orang dewasa dari 
ayat yang meragukan seperti itu,seseorang hanya bisa heran. Berapa 
banyak orang tua yang menyadari bahwa anak-anak mereka, yang kebetulan 
menemui bagian ayat dekil itu, bisa mendapatkan pesan yang salah?
Penyebutan apapun untuk makan tahi dan meminum air seni di dalam 
tulisan orang sekuler manapun akan dianggap sakit dan cabul oleh orang 
Kristen yang shaleh. Lalu mengapa hal itu tidak mendapat anggapan yang 
sama jika ditemukan di dalam Alkitab? Bisakah kita mempertanyakan apa 
nilai artistik atau sosial yang terdapat dalam ayat ini?
Perhatikan,kata “air kencing” tetap merupakan salah satu kata vulgar 
yang patut disensor oleh industri televisi publik. Kalau umat Kristen 
ingin menyensor bahasa seperti itu dari sumber-sumber sekuler, 
semestinya mereka sendiri tampil sebagai teladan dengan menyensor 
ayat-ayat yang cabul dari Alkitab mereka sendiri. *
* Lihat juga Yesaya 36:12
“Kemudian bertanyalah raja kepadanya: “Ada apa? ” Jawab perempuan 
itu: “Perempuan ini berkata kepadaku: Berilah anakmu laki-laki, supaya 
kita makan dia pada hari ini, dan besok akan kita makan anakku 
laki-laki. Jadi kami memasak anakku dan memakan dia. Tetapi ketika aku 
berkata kepadanya pada hari berikutnya: Berilah anakmu, supaya kita 
makan dia, maka perempuan ini menyembunyikan anaknya. ”…. ” (II 
Raja-Raja 6:28-29)
Menurut Alkitab, suatu kelaparan yang mengerikan terjadi di Samaria 
dimana dalam keadaan putus asa, orang-orang makan apapun juga yang bisa 
mereka dapatkan. Memekan seorang putra secara kanibalistik bisa mereka 
dapatkan. Memakan seorang putra secara kanibalistik bisa jadi memberi 
gizi yang cukup bagi seorang ibu, namun hal itu tidak cocok dengan sifat
 manusia untuk menjelaskan apakah anak itu sudah meninggal atau apakah 
orang tuanya bebas membunuhnya untuk keperluan makanan, contoh yang sera
 mini berlawanan dengan sifat manusia.
Jauh sebelum adanya Alkitab atau bahasa tulisan, manusia telah 
berkembang sebagai binatang sosial yang perlu melindungi keturunan 
mereka. Hanya tuntutan dogmatis dari sistem kepercayaan yang bisa 
menggantikan naluri-anluri alami manusia. Pembaca-pembaca Alkitab yang 
mungkin suatu hari mengalami kelaparan hebat diharapkan jangan sampai 
menumbangkan naluri alami mereka untuk mengikuti contoh yang mengerikan 
di dalam Kitab Suci tersebut. Saya sarankan apabila anda tidak bisa 
mengendalikan kepercayaan Anda untuk memakan anak-anak Anda, korbankan 
pendeta Anda dan makanlah dia sebagai gantinya; cara yang Anda 
memperoleh itu jauh lebih memberi protein kepadamu dan anak-anakmu, dan 
ketika Anda berdoa, Anda akan mempunyai seseorang yang benar-benar 
berterima kasih atas makanan yang Anda berikan.
9. Perlihatkan Buah Dadanya!
“Lihat, Aku akan menjadi lawanmu, demikian firman TUHAN semesta alam;
 Aku akan mengangkat ujung kainmu sampai ke mukamu dan akan 
memperlihatkan auratmu kepada bangsa-bangsa dan kemaluanmu kepada 
kerajaan-kerajaan. Aku akan melemparkan barang keji ke atasmu, akan 
menghina engkau dan akan membuat engkau menjadi tontonan. ” (Nahum 
3:5-6)
Sebagian orang mengira ayat-ayat ini menggambarkan seorang penyair 
yang cerdas. Jika menilai seperti demikian, hal itu hanya berasal dari 
semangat dan ketajamannya. Tetapi ayat itu juga menggambarkan 
ketidaksopanan dan kebencian, bahkan bermaksud menentang persundalan di 
kota Nineveh.
Beberapa sarjana hari ini percaya, bahwa ayat tersebut dikutip 
langsung dari Tuhan. Tetapi seorang fundamentalis yang percaya kepada 
tiap-tiap kata dari Alkitab, harus pula menerima kata-kata ini sebagai 
firman Tuhan. Jika demikian, lalu bagaimana mungkin seseorang tidak bisa
 melihat Tuhan dalam cahaya carut yang kejam?
“Barang keji” di sini mengacu pada tahi hewan. (Lihat juga Maleakhi 
2:3 dimana Tuhan berfirman “Aku …akan melemparkan kotoran ke mukamu, 
yakni kotoran korban dari hari-hari rayamu)
10. Orgasme yang Terputus
“Tetapi Er, anak sulung Yehuda itu, adalah jahat di mata TUHAN maka 
TUHAN membunuh dia. Lalu berkatalah Yehuda kepada Onan: “Hampirilah 
isteri kakakmu itu, kawinlah dengan dia sebagai ganti kakakmu dan 
bangkitkanlah keturunan bagi kakakmu. ”Tetapi Onan tahu, bahwa bukan ia 
yang empunya keturunannya nanti, sebab itu setiap kali ia menghampiri 
isteri kakaknya itu, ia membiarkan maninya terbuang, supaya jangan 
memberi keturunan kepada kakaknya. Tetapi yang dilakukannya itu adalah 
jahat di mata TUHAN, maka TUHAN membunuh dia juga. ” (Kejadian 38:7-10)
Istilah “onani” dari nama Onan, mengalami perubahan makna menjadi 
masturbasi yang dihakimi serupa buruknya dengan sodomi, suatu pengertian
 yang jauh dari penggunaan aslinya.
Berbagai kamus mendefinisikan onani sebagai “masturbasi” kaum 
laki-laki” atau “persenggamaan yang terputus”. Menurut penafsiran 
Alkitab, Onan mengangkat penisnya dari liang vagina partnernya [Tamar, 
isteri kakaknya] sebelum dia mengalami ejakulasi agar air maninya jatuh 
ke tanah. Tuhan sangat murka dengan perbuatan Onan menumpahkan spermanya
 keluar ini dan Dia membunuhnya! Onani juga telah menerima suatu 
definisi lain dengan “pencemaran diri” yang telah menyebabkan 
kesengsaraan sepanjang abad. Tuhan membunuh Onan, bukan karena akan 
menghamili isteri kakaknya –dengan begitu bisa memperpanjang garis 
keturunannya, melainkan lebih disebabkan Onan memilih untuk menyela 
persenggamaannya sebelum dia bisa menghamili Tamar. Onan mempunyai suatu
 alasan logis untuk berbuat demikian, salah seorang dari mereka yang 
mengikuti Hukum Yahudi di masa lampau. Pada masa-masa Alkitab seorang 
anak yang dilahirkan oleh isteri anak sulung yang sudah meninggal tidak 
dapat mewarisi -dan jika isterinya tidak mempunyai anak, kerabat 
pasangannya yang sudah meninggal menjadi sang bapak- kekuasaan akhirnya 
diberikan kepada anak yang kedua. Onan bersikeras untuk menghilangkan 
tujuan besar itu sekalipun dia mentaati perintah bapaknya. Onan telah 
diminta bapaknya untuk menikahi isteri saudaranya, dengan begitu 
mengalihkan harta milik isteri kakaknya kepadanya, dia tentu tidak 
diragukan akan melakukannya. Kemudian akan menghasilkan anak darinya, 
secara fisikal dan juga secara legal.
Sebagi gantinya dikenalilah persenggamaan terputus yang jarang 
dilakukan dalam berhubungan seks, hal itu dipahami sebagai bentuk apapun
 dari perangsangan-diri yang menghasilkan orgasme, dan perbutan yang 
sifatnya lain sepenuhnya. Onani kemudian berarti suatu perbuatan dosa 
berupa masturbasi! Hal ini menghasilkan suatu kesan umum yang buruk 
tentang masturbasi sekalipun dalam kepercayaan-kepercayaan sekuler. 
Banyak orang tua, misalnya, berkata kepada anaknya untuk tidak melakukan
 masturbasi karena takut mengakibatkan kebutaan.
11. Pembuangan Tahi
“Di antara perlengkapanmu haruslah ada padamu sekop kecil dan apabila
 engkau jongkok kada hajad, haruslah engkau menggali lobang dengan itu 
dan menimbuni kotoranmu. Sebab TUHAN Allahmu, berjalan dari 
tengah-tengah perkemahanmu untuk melepaskan engkau dan menyerahkan 
musuhmu kepadamu; sebab itu haruslah perkemahanmu itu kudus, supaya 
janganlah Ia melihat sesuatu yang tidak senonoh di antaramu, lalu 
berbalik dari padamu. ” (Ulangan 23:13-14)
Ayat-ayat tersebut menuntut kita untuk mempercayai,bahwa Tuhan 
mempunyai perhatian kepada pembuangan tahi yang sembarangan di luar 
perkemahan militer karena Tuhan secara pribadi ingin berjalan-jalan ke 
dalam perkemahan. Sungguh demikian? !
12. Tuhan Memberikan Borok-borok
“TUHAN akan menghajar engkau dengan barah Mesir, dengan borok, dengan
 kedal dan kudis, yang dari padanya engkau tidak dapat sembuh. ”
(Ulangan 28:27)
“Tangan TUHAN menekan orang-orang Asdod itu dengan berat dan Ia 
membingungkan mereka;Ia menghajar mereka dengan borok-borok, baik Asdod 
maupun daerahnya. ” (I Samuel 5:6)
“Tetapi setelah mereka memindahkannya, maka tangan TUHAN mendatangkan
 kegemparan yang sangat besar atas kota itu;Ia menghajar orang-orang 
kota itu, anak-anak dan orang dewasa, sehingga timbul borok-borok pada 
mereka. ” (I Samuel 5:9)
Ketika orang Israel suka menentang rencana Tuhan, Ia mengancam mereka
 dengan sejenis wabah: “borok” atau diistilahkan sekarang ini dengan 
“wasir”.
Tidak mengherankan mengapa sangat banyak orang ateis menganggap Tuhan
 sebagai suatu penyakit pada keledai. Akan tetapi, umat Kristen dan 
Yahudi mengembangkan wasir pula. Jika Anda sudah mengembangkan wasir, 
maka Anda dapat mempercayai Alkitab yang di dalamnya Tuhan menganggap 
Anda musuh.
13. Penyakit Usus Besar dari Tuhan
“TUHAN akan mendatangkan tulah besar atas rakyatmu, anak-anakmu, 
isteri-isterimu, dan atas semua harta milikmu. Dan engkau sendiri akan 
menderita penyakit yang dahsyat, suatu penyakit usus, hingga selang 
beberapa waktu ususmu keluar oleh karena penyakit itu. ” (II Tawarikh 
21:14-15)
“Setelah semuanya ini TUHAN meludahinya dengan penyakit usus yang 
tidak dapat sembuh. Beberapa waktu berselang, kira-kira sesudah lewat 
dua tahun, keluarlah ususnya karena penyakitnya itu, lalu ia mati dengan
 penderitaan yang hebat, rakyatnya tidak api menyalakan seperti yang 
diperbuat mereka bagi nenek moyangnya. ” (II Tawarikh 21:18-19)
Di antara banyak kejadian dalam Alkitab di mana Tuhan menghantam atau
 mendatangkan tulah, tidak hanya kepada orang laki-laki,tetapi semua 
orang termasuk kaum perempuan dan anak-anak.
Mengapa Tuhan memperlihatkan diri-Nya sendiri dengan memberi suatu 
penyakit usus yang kejam yang tak dapat disembuhkan di mana isi perut 
orang yang terkena penyakit itu tumpah ke luar dari perutnya,melampui 
kesopanan dan pengertian manusia.
“Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian 
untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan 
mengirimkan kutuk, dan Aku telah membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, 
sebab kamu ini tidak memperhatikan. Sesungguhnya, Aku akan mematahkan 
kotoran korban dari hari-hari rayamu, dan orang akan menyeret kamu ke 
kotoran itu. ” (Maleakhi 2:2-3)
Yang mengejutkan Tuhan kelihatannya mempunyai suatu jimat kotoran. 
Perintah yang di beritahukan oleh Tuhan kepada para pendeta ini memberi 
contoh dari ancaman setani tentang kutukan yang Dia lihat menyenangkan. 
Apa yang sebaiknya dipikirkan seseorang tentang Tuhan yang melemparkan 
tahi ke wajah makhluk-Nya? Ketidak-sopanan seperti ini susah dapat 
memberi contoh yang baik akan akhlak yang luhur.
15. Telanjang dengan Meraung dan Meratap
“Karena inilah aku hendak berkeluh kesah dan meratap, hendak berjalan
 dengan tidak berkasut dan telanjang, hendak melolong seperti serigala 
dan meraung seperti burung unta. ” (Mikha 1:8)
Penjelasan
Nabi-nabi kecil merasa dipengaruhi Yesaya dan kata-kata Mikha ini 
menunjukkan bahwa ia akan meniru tindakan bertelanjang Yesaya sebagai 
suatu bukti untuk nubuatnya.
Bayangkan di dalam pikiran Anda seorang laki-laki religius melepaskan
 pakaiannya dan lari berputar-putar dengan keadaan telanjang dan 
bernubuat di muka unum, meratap dan melolong sekuat-kuatnya. Tidak 
diragukan lagi polisi akan menangkapnya, sementara itu warga masyarakat 
menatapnya dengan kebingungan. Hal ini hanya memperlihatkan betapa 
jauhnya kita sudah merendahkan diri kita sendiri dan merendahkan tubuh 
kita sebagai hal yang memalukan. (Lihat Yesaya 20:2-4)
16. Hubungan-hubungan Incest
“Lalu berkatalah manusia itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan 
daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari 
laki-laki. ” (Kejadian 2:23)
“Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan 
mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan 
itu: “Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan 
TUHAN. ”Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi
 gembala kambing domba, Kain menjadi petani. ” (Kejadian 4:1-2)
“Kain bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Henokh… ” (Kejadian 4:17)
Karena Hawa berasal dari Adam dan dalam kaitannya memenuhi perintah 
Tuhan untuk “beranakcuculah dan bertambah banyak,”ayat ini menggambarkan
 hubungan Incest yang pertama.
Pada Kejadian 4:17 orang harus menyimpulkan adanya incest oleh Kain 
yang berhubungan sesk dengan ibunya sendiri, Hawa,atau saudara 
perempuannya yang tak dikenal.
Untuk contoh-contoh lain dari incest dalam Alkitab lihat Kejadian 
20:12 si mana Abraham menikahi Sarah saudara perempuan tirinya; Kejadian
 19:30-38 di mana puteri-puteri Lot bersenggama dengan ayah kandungnya; 
Kejadian 38:16 di mana Tamar berhubungan seks dengan ayah 
mertuanya,Yehuda.
Orang-orang perlu menyadari,bahwa banyak dari penyalahgunaan mesum 
masa kini terjadi di dalam keluarga-keluarga Kristen dan banyak 
penggunaan ayat-ayat Alkitab untuk pembenarannya.
17. Mengeluarkan Angin
“Oleh krena itu, seperti kecapi mendengking, begitulah hatiku 
menjerit melihat keadaan Moab, dan batinku tergerak untuk melihat 
keadaan Kir-Heres. ” (Yesaya 16-11)
Bagian Alkitab ini mengacu pada keluarnya gas dalam perut dengan nada
 irama dari perut seorang nabi. Bisakah ini mewakili contoh dari humor 
Alkitab yang jarang terjadi?
18. Kejahatan Air Seni
“Maka Aku akan mendatangklan malapetaka kepada keluarga Yerobeam. Aku
 akan melenyapkan dari pada Yerobeam setiap orang laki-laki,baik yang 
tinggi maupun yang rendah kedudukanya di Israel. Aku akan menyapu 
keluarga Yerobeam seperti orang menyapu tahi sampai habis. ” (I 
Raja-Raja 14:10)
Jika Tuhan mendatangkan malapetaka, lalu apa perbedaan yang membuat-Nya berbeda dari Setan?
Walaupun praktek yang tak sehat dari membuang air kecil pada dinding 
mungkin menyebabkan erosi yang serius pada dinding lumpur, namun 
mendatangkan malapetaka (melenyapkan setiap orang laki-laki)nampak 
merupakan hukuman yang berlebihan bagi kesalahan seperti itu. *
* Lihat juga I Raja-Raja 16:8-11, I Raja-Raja 21:21, dan II Raja-Raja 9:8-10.* Lihat juga I Raja-Raja 14:10, 21:21; II Raja-Raja 9:8.
19. Tidak ada yang Dibiarkan hidup
“Pada waktu ia menjadi raja itu, segara sesudah ia duduk di atas 
tahtanya, ia membunuh seluruh keluarga Baesa. Tidak ada seorang 
laki-lakipun dari padanya yang ditinggalkannya hidup, juga kaumnya, dan 
teman-temannya. ” (I Raja-Raja 16:11)
Anggapan bahwa banyak umat Kristen yang mengatakan kepada kita untuk 
mempercayai semua ayat Alkitab, haruslah kita juga menyimpulkan bahwa 
vulgar ini sebagai ilham dari Tuhan? *
20. Bernubuat dengan Telanjang
“Pada waktu itu berfirmanlah TUHAN melalui Yesaya bin Amos. 
Firman-Nya: “Pergilah dan bukalah kain kabung dari pinggangmu dan 
tanggalkanlah kasut dari kakimu,” lalu iapun berbuat demikian, maka 
berjalanlah ia telanjang dan tidak berkasut. Berfirmanlah TUHAN: 
“Seperti hamba-Ku Yesaya berjalan telanjang dan tidak berkasut tiga 
tahun lamanya sebagai tanda dan alamat terhadap Mesir dan terhadap 
Etiopia, demikianlah raja Asyur akan menggiring orang Mesir sebagai 
tawanan dan orang Etiopia sebagai buangan, tua dan muda, telanjang dan 
tidak berkasut dengan pantatnya kelihatan, suatu penghinaan bagi Mesir. ”
 (Yesaya 20:2-4)
Meskipun Paulus bertindak atas kemauannya sendiri,Tuhan membei Yesaya
 suatu perintah langsung untuk menubuatkan dengan telanjang, dan itu 
dilakukan terus selama tiga tahun.
Tuhan –sekurang-kurangnya- tidak kelihatan riskan oleh ketelanjangan,
 namun Yesaya mengilhami para pengikutnya dengan rasa malu atas 
ketelanjangannya yang berhubungan dengan alat kelamin [dia yang 
terlihat], terutama ketika telanjang menjadi bagian dari [aktivitas] 
seks kaum pagan dalam menyembah berhala. *
21. Penis yang Disucikan
“Orang yang hancur buah pelirnya atau yang terpotong kemaluannya, 
janganlah masuk jemaah TUHAN. Seorang anak haram janganlah masuk jemaah 
TUHAN,bahkan keturunannya yang kesepuluhpun tidak boleh masuk jemaah 
TUHAN. ” (Ulangan 23:1-2)
Pertimbangan orang religius yang secara kebetulan mengalami cedera 
pada buah pelirnya (batu) atau kehilangan penisnya. Menurut Alkitab, dan
 dengan mengabaikan niat baik atau kebajikan orang religius terhadap 
orang lain, demikian menurut pemikiran Anda, hanya sebab dia tak punya 
penis, ia tidak pernah bisa masuk suatu Gereja atau tempat ibadah.
Juga kasihan seorang laki-laki miskin yang dilahirkan dari seorang 
ibu yang, karena suatu alasan,termasuk perkosaan, mungkin telah lahir 
dia orang tua yang statusnya tidak menikah. Dia juga, menurut Alkitab, 
tidak pernah masuk jemaat Tuhan.* Lihat juga Mikha 1:8
BERBAGAI KEKEJAMAN
1. Bable Jatuh
“Lihat, itu sudah datang sepasukan orang, pasang-pasangan orang 
berkuda! Lalu berserulah ia, katanya: ‘Sudah jatuh Babel, dan segala 
patung berhalanya telah diremukkan dan bertaburan di tanah. ”(Yesaya 
21:9)
Penjelasan
Banyak tentara dipergunakan ayat-ayat Alkitab untuk membenarkan 
pembinasaan yang mengerikan melawan musuh mereka. 
Kepercayaan-kepercayaan sepeti itu dapat menghibur pikiran orang-orang 
untuk mendesak berbuat hampir segala macam kekejaman melawan orang 
laki-laki, perempuan, dan anak-anak dari musuh itu. Pendukung Perang 
Salib di abad ke-12, telah membantai atau menyiksa siapa saja yang 
berseberangan dengan cara mereka. Kata-kata Alkitab memberi mereka 
pembenaran (justifikasi) terhadap tindakan mereka.
Bahkan hari ini, pemerintah, militer, dan para pemimpin religius kita
 [Amerika] menilai peperangan sebagai “moral” yang didasarkan pada 
penalaran Alkitab. Memerangi perasaan manusia, bukan hanya menghibur, 
tetapi mengagung-agungkan tindakan-tindakan mereka yang membinasakan 
manusia. Pada Perang Teluk, misalnya, seorang pembon F-16 telah 
menuliskan “Yesaya 21:9” pada bomnya.
2. Daud Menjagal Mereka
“Penduduk kota itu diangkutnya dan dipaksanya bekerja dengan gergaji, penggerak besi dan kapak …” (I Tawarikh 20:3)
Penjelasan
Pasal 17-19 (17-18-19) menunjukkan kepada kita bahwa Daud membunuh 
22. 000 orang Aram (Syiria) dan Abisai membunuh 18. 000 orang Edom. Tak 
seorang pun menyatakan rasa malu pada pembantaian seperti itu.
Pada ayat 20-:3 di sini, kita mendapati Daud, terhitung sebagai 
pemimpin besar orang Israel, namun membantai tawanan setelah gencatan 
senjata dan pertempuran. Oleh karena itu dari landasan moral luhur yang 
mana kita perlu menghormati tindakan seperti ini?
3. Penggallah Leher Mereka!
“Ketika Israel berpasangan dengan Baal-Peor, bangkitlah murka TUHAN 
terhadap Israel; lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: ‘Tangkaplah semua 
orang yang mengepalai bangsa itu dan gantunglah mereka di hadapan TUHAN 
di tempat terang, supaya murka TUHAN yang bernyala-nyala itu surat daru 
pada Israel’. ” (Bilangan 25:3-4)
Mereka yang menyembah tubuh-tubuh lain harus mati, dan lebih kejam 
lagi, kepala mereka dipertontonkan di depan umum. Tidak seorang pun 
pernah mengatakan apapun yang sangat kejam seperti yang dikatakan Tuhan,
 atau kita sungguh-sungguh hidup di suatu alam yang terkutuk, yang 
dikuasai oleh seorang maniak Yang Maha Tinggi.
Berjuta-juta orang, sekarang ini, menggantikan agama mereka. Jika 
Tuhan mempunyai sesuatu kepentingan dalam proses yang berkelanjutan ini,
 di sana tidak nampak bukti apapun tentang hal ini.
4. Gideon Seorang Pembantai
“Lalu kata Gideon: “Kalau begitu, apabila TUHAN menyerahkan Zebah dan
 Salmuna ke dalam tanganku, aku akan menggaruk tubuhmu dengan duri 
padang gurun dan onak. ” (Hakim-Hakim 8:7)
“Sementara itu Zebah dan Salmuna ada di Karkor bersama-sama dengan 
tentara mereka, kira-kira lima belas ribu orang banyaknya, yakni semua 
orang yang masih tinggal hidup dari seluruh tentara orang-orang dari 
sebelah timur; banyaknya yang tewas ada seratus dua puluh ribu orang 
yang bersenjataka n pedang . ” (Hakim-Hakim 8:10)
Masyarakat Gideon menempatkan Alkitab di dalam motel-motel dan 
hotel-hotel di sepanjang Amerika. Orang akan mengira Gideon ini hidup 
sebagai seorang yang berakhlak mulia patut untuk dicontoh dan sangat 
baik, masyarakat di seluruh dunia senang memberikan nama dengan namanya.
 Berikut ini menggambarkan sebagai prestasi Gideon:
- Gideon membantai ribuan orang di dalam pertempuran yang direncanakan secara diam-diam oleh “Tuhan” sebagai pengkhianatan.
 - Gideon membunuh ribuan orang lebih yang memuja “Dewa-dewa palsu. ”
 - Gideon menyiksa dan membunuh orang yang masih berani mengejeknya.
 - Gideon merampas sebagian jasad-jasad korbannya (untuk mempertun-jukkan suatu jubah seperti pakaian pendeta yang penuh permata)
 - Gideon menjadi ayah keturunan siapa saja yang membunuh 69 saudara laki-laki tirinya.
 
Bacalah cerita tentang Gideon di dalam kitab Hakim-Hakim, pasal 6-9 
(6-7-8-9). Cerita Gideon menggambarkan satu cerita saja dari banyak 
cerita yang mengerikan dalam Alkitab, sebuah Kitab yang memuliakan 
perilaku yang kejahilannya bukan main mengerikan bagi masyarakat modern.
 Agamawan dan pemimpin-pemimpin Kristen mempunyai berjuta-juta orang 
yang telah dipercaya dengan cerita-cerita yang terdapat dalam Alkitab. 
Jangan biarkan orang lain menentukan kehidupan Anda sendiri.
5 . Tuhan Membakar Mereka Hidup-hidup
“Dan bumi membuka mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya 
dan dengan semua orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta milik
 mereka. Demikianlah mereka dengan semua orang yang ada pada mereka 
turun hidup-hidup ke dunia orang mati; dan bumi menutupi mereka, 
sehingga mereka binasa dari tengah-tengah jemaah itu. Dan semua orang 
Israel yang di sekeliling mereka berlarian mendengar teriak mereka, 
sebab kata mereka: “Jangan-jangan bumi menelan kita juga! ”Lagi 
keluarlah api, berasal dari pada TUHAN, lalu memakan habis kedua ratus 
lima puluh orang yang mempersembahkan ukupan itu. ” (Bilangan 16:32-35)
Musa menyiarkan suatu ancaman sadistic yang menuntut kita untuk 
percaya, bahwa Tuhan menghukum anggota-anggota keluarga, termasuk 
bayi-bayi yang tak berdosa. Dan lagi-lagi kita mempunyai Api Syaitani 
yang berasal dari Tuhan yang membakar makhluk-makhluknya.
6. TUHAN Membunuh Semua Anak Sulung!
“Maka pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah
 Mesir, dari anak sulung Firaun yang duduk di tahtanya sampai kepada 
anak sulung orang tawanan, yang ada dalam liang tutupan, beserta segala 
anak sulung hewan. Lalu bangunlah Firaun pada malam itu, bersama semua 
pegawainya dan semua orang Mesir’ dan kedengaranlah seruan yang hebat di
 Mesir, sebab tidak ada rumah yang tidak kematian. ” (Keluaran 12:29-30)
Jika kita mempercayai tiap-tiap kata dalam Alkitab sebagai berasal 
dari Tuhan, maka wajarlah kalau tindakan yang kejam dari Tuhan yang 
dijelaskan di dalam Kitab Keluaran tidak bisa memberi kita suatu 
perbandingan moral untuk kedamaian hidup kita di dunia.
Jika seseorang ingin mempercayai bahwa Tuhan sangat mencintai 
makhluk-Nya, maka pembunuhan terhadap anak-anak yang tidak bersalah 
tidak mungkin deatang dari Tuhan, dan oleh karena itu, ayat-ayat Alkitab
 tersebut pasti berasal dari tempat lain. Tetapi, yang patut dicatat 
bahwa jika seseorang mengambil kata-kata Alkitab sebagai kebenaran 
mutlak, maka Tuhan tidak hanya membunuh anak-anak sulung itu, tetapi 
semua anak-anak sulung tanpa menghiraukan umur. Ini berarti semua anak 
sulung yang berusia belasan tahun, anak sulung laki-laki dan perempuan, 
anak sulung yang berusia 80 tahunan, dan bahkan semua anak sulung sapi 
dan banteng. Tanpa menghiraukan seberapa banyak cinta kasih, kemurahan 
hati, atau kebaikan yang mungkin telah mereka berikan ke dunia, jika 
mereka bernasib sial karena
telah dilahirkan pertama kali melalui liang peranakan ibu mereka di tanah Mesir, menurut Alkitab, Tuhan membunuh mereka!
“Tiga tahun kelaparan atau tiga bulan lamanya melarikan diri dari 
hadapan lawanmu, sedang pedang musuhmu menyusul engkau, atau tiga hari 
pedang TUHAN, yakni penyakit sampar, ada di negeri ini, dan malaikat 
TUHAN mendatangkan kemusuhan di seluruh daerah orang Israel …” (I 
Tawarikh 21:12)
“Jadi TUHAN mendatangkan penyakit sampar kepada orang Israel, maka 
tewaslah dari orang Israel tujuh puluh ribu orang. ” (I Tawarikh 21:14)Penjelasan
Daud melakukan sebuah pelanggaran terhadap Allah dalam menghitung 
orang Israel, maka Tuhan memberi Daud suatu pilihan. Anehnya, Daud 
mengabaikan Tuhan dan tidak pernah benar-benar dapat membuat suatu 
pilihan; sehingga Tuhan membuat keputusan untuknya dan mengirimkan 
sampar kepada orang Israel.
Memang kelihatannya tidak jelas mengenai mengapa Daud melakukan suatu
 kejahatan, tetapi mengapa Tuhan tidak menghukum seseorang sebagai ganti
 pembunuhan atas suatu angkatan perang yang tidak bersalah? Kekejaman 
seperti ini terlihat cukup memalukan ketika dilakukan oleh Attila orang 
Hun, Hitler atau Pol Pot, tetapi ketika kekejaman itu berasal dari Tuhan
 yang penuh kasih, hal ini lebih merepresentasikan seorang Iblis 
daripada Tuhan.
8. Tuhan Membantai Orang-orang Berkulit Hitam
“Zerah, orang Etiopia itu, maju berperang melawan mereka dengan tentara sebanyak sejuta orang . . . “(II Tawarikh 14:9)
“Dan TUHAN memukul kalah orang-orang Ethiopia itu di hadapan Asa da n
 Yehuda. Orang-orang Ethiopia itu lari . (II Tawarikh 14:12)
Kelihatannya program-program kajian Alkitab orang berkulit hitam 
Kristen mengesampingkan ayat-ayat tersebut, karena ayat-ayat itu 
menegaskan Tuhan telah membantai lebih dari satu juta orang berkulit 
hitam. Menghubungkan orang kulit hitam dengan kejahatan sudah lama 
berlangsung dalam budaya Barat yang Kristen. Romo-romo Gereja terdahulu,
 seperti Origen, Jerome, dan Augustinus dari Hippo menulis tentang 
setan-setan yang muncul dalam bentuk orang Ethiopia.
Kelompok-kelompok rasis berkulit putih (seperti Klu Klux Klan yang 
menganggap diri mereka sebagai lawan setan-setan hitam) melihat 
ayat-ayat tersebut sebagai bukti untuk membenarkan 
kepercayaan-kepercayaan mereka. Kita masih dengar ungkapan seperti 
“Pangeran Kegelapan” (Prince of Darkness) atau “Black magic” yang 
menghubungkan kegelapan dengan dosa.
Dalam cerita Ham dan Japheth, kata “ham (daging babi)” mempunyai 
konotasi “panas” dan “gelap” di dalam bahasa-bahasa Semitik. Bagi 
orang-orang Israel kuno, sebagaimana beberapa orang Yahudi dan umat 
Kristen pada masa modern, “anak-anak babi” mempunyai kulit yang gelap 
dan hidup di Afrika timur. Dengan begitu mereka melihat “Kutukan daging 
Babi” sebagai mata rantai dengan kulit yang hitam kebebasan seksual.
9. Ancaman Tuhan untuk Membunuh
“Berkatalah Musa”Beginilah firman TUHAN: Pada waktu tengh malam Aku 
akan berjalan dari tengah-tengah Mesir. Maka tiap-tiap anak sulung di 
tanah Mesir akan mati, dari anak sulung Firaun yang duduk di tahtanya 
sampai kepada anak sulung budak perempuan yang menghadapi batu kilangan,
 juga segala anak sulung hewan . ” (Keluaran 11:4-5)
Setelah membaca ayat-ayat diatas, akan menjadi nyata sekali, bahkan 
bagi seorang anak, bahwa ayat tersebut tidak menggambarkan 
tindakan-tindakan dari sesuatu Yang penuh kasih. Siapa saja yang 
memaklumi pembunuhan terhadap anak-anak yang tidak berdosa oleh Sang 
Penciptaa yang penuh kasih dan cerdas hanya bisa terjadi karena 
ketidaktahuan yang besar di bawah kecanduan iman yang buta. ”
“Kapan saja kita membaca cerita-ceita yang cabul, godaan-godaan yang 
menggairahkan birahi, eksekusi-eksekusi yang keterlaluan dan kejam, 
pembalasan dendam yang tak kenal henti yang terdapat dalam lebih dari 
separo bagian Alkitab, akan lebik konsiiten kalau kita menyebutnya 
firman dari setan dibandingkan firman dari Tuhan. Inilah sejarah 
kejahatan yang telah dilayani untuk membuat kebrutalan dan merusak umat 
manusia. ”
-Thomas Paine
10. Remukan-remukan Kepala oleh Tuhan
“Sesungguhnya Allah meremukan kepala musuhNya, tempurung kelapa yang 
berambut dari orang yang tetap hidup dalam kesalahan-kesalannya. Tuhan 
berfirman: “Dari Basyan, akan Kubawa kembali, akan Kubawa kembali dari 
tempat yang dalam, supaya engkau membasuh kakimu dalam darah, dan lidah 
anjing-anjingmu mendapat bagiannya dari musuh. ” (Mazmur 68:22-24)
Penjelasan
Jika seseorang percayai firman-firman sadistic yang datang dari 
Tuhan, maka cukup kebijaksanaan untuk menghindar dari orang-orang 
seperti itu. Karena siapapun yang berpaut kepada kepercayaan-kepercayaan
 seperti itu sangat mungkin melakukan hal yang sama kepada orang lain.
11. Pembunuhan Masal oleh Tuhan
“Dan Ia membunuh beberapa orang Bet-Semes, karena mereka melihat ke 
dalam tabut TUHAN;Ia membunuh tujuh puluh orang dari rakyat itu. Rakyat 
itu berkabung, karena TUHAN telah menghajar mereka dengan dahsyatnya . ”
 (I Samuel 6:13)
Penjelasan
Di sini kita mendapati hanya satu kejadian lagi dari Tuhan yang 
melakukan pembantaian masal, seorang pembunuh sadiatis yang jauh lebih 
buruk dibandingkan Hitler, Atttila bangsa Hun atau Pol Pot. Ayat 
tersebut jelas menghina kecerdasan siapapun orangnya yang berpikir, 
bahwa memiliki sifat yang penuh kasih.
Kita tidak hendak membuyarkan tuntutan Perjanjian Lama yang 
berulang-ulang untuk melakukan kekejaman yang paling keji sebagai 
sesuatu yang ganjil bagi orang Yahudi terdahulu. Bahkan hari ini, 
peperangan yang paling kejam, terorisme dan kejahatan-kejahatan kita 
yang penuh kebencian juga terjadi di seluruh bumi berdasarkan 
kepercayaan-kepercayaan agama masa lampau, banyak diantaranya secara 
langsung berasal dari ayat-ayat dalam Perjanjian lama dan Perjanjian 
Baru.
12 . Bunuhlah Semua Orang yang Tak Beriman
“Nabi atau pemimpin itu haruslah dihukum mati, karena ia telah mengajak murtad terhadap TUHAN, Allahmu …” (Ulangan 13:5)
“Apabila saudara laki-laki, anak ibumu, atau anakmu laki-laki atau 
anakmu perempuan atau isterimu sendiri atau sahabat karibmu membuuk 
engkau diam-diam, katanya: Mari kita berbakti kepada allah lain yang 
tidak dikenal olehmu ataupun oleh nenek moyangmu …” (Ulangan 13:6)
“Janganlah engkau mengalah kepadanya dan janganlah mendengarkan dia. 
Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, janganlah mengasihani dia dan 
janganlah menutupi salahnya, tetapi bunuhlah dia! Pertama-tama tanganmu 
sendirilah yang bergerak untuk membunuh dia, kemudian seluruh rakyat. ” 
(Ulangan 13:8-9)
“Bunuhlah dengan mata pedang penduduk kota itu, dan tumpaslah dengan 
mata pedang kota itu serta segala isinya dan hewannya. ” (Ulangan 13:15)
Hukum-hukum yang menjengkelkan ini memerintahkan kepada 
pengikut-pengikut Agama Yahudi untuk membunuh, bahkan anak-anak mereka 
sendiri, jika tidak menyembah Yahweh (Tuhan). Pernyataan-pernyataan 
Alkitab tersebut dapat membenarkan, persis yang digunakan kalangan 
fundamentalis yang beriman secara fanatic, untuk membunuh para sahabat 
atau keluarga hanya dikarenakan mereka gagal dengan merubah kepercayaan 
mereka.
Mengapa orang Kristen hari ini menerima pernyataan-pernyataan Alkitab
 tersebut, namun sedikit sekali dari mereka mengikuti apa yang ada dalam
 Kitab Suci itu yang berlawanan dengan sifat orang-orang yang penuh 
kasih dan toleran.
13. Bunuhlah Laki-laki, Perempuan, Anak-anak
“Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku akan membalas apa yang 
dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek 
menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir. Jadi 
pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada 
padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, 
laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, 
lembu maupun domba, unta maupun keledai. ” (I Samuel 15:2-3)
Tak peduli bagaimana seseorang dapat membenarkan kejahatan yang 
mungkin dari orang dewasa, bayi-bayi yang masih menyusu tidak punya 
niatan untuk melakukan kejahatan. Dan kejahatan apa yang mungkin 
dilakukan oleh binatang untuk menentang Tuhan? Hanya seorang yang 
jahatlah yang bisa membunuh bayi-bayi yang tidak berdosa dan 
binatang-binatang, tidak penting apakah yang melakukan itu adalah orang 
tua mereka atau pemilik binatang-binatang itu.
14. Holocaust Raja Daud
“Penduduk kota itu diangkutnya dan dipaksanya bekerja dengan gergaji,
 penggerak besi dan kapak; juga dipekerjakannya mereka di tempat 
pembuatan batu bata. Demikianlah juga diperlakukan Daud segala kota bani
 Amon. Sesudah itu pulanglah Daud dengan seluruh tentara ke Yerusalem. ”
 (II Samuel 12:31)
Dari catatan suci Alkitab ini kita bisa pelajari bahwa Raja Daud yang
 hebat itu melakukan kekejaman yang menyaingi tindakan keji dari 
holocaust (bencana) Perang Dunia II. Jika kita mengutuk N azi karena 
kekejaman mereka, mengapa kita tidak melakukan hal yang sama untuk 
tindakan haus darah Daud?
15. Pembunuhan Massal oleh Musa
“Bukankah perempuan-perempuan ini, atas nasihat Bileam, menjadi 
sebabnya orang Israel berubah setia terhadap TUHAN dalam hal Peor, 
sehingga tulah turun ke antara umat TUHAN. Maka sekarang bunuhlah semua 
laki-laki di antara anak-anak mereka, dan juga semua perempuan yang 
pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu bunuh. Tetapi semua 
orang muda diantara perempuan yang belum pernah bersetubuh dengan 
laki-laki haruslah kamu biarkan hidup bagimu. ” (Bilangan 31:16-18)
Musa memerintahkan pembunuhan terhadap sekitar 100. 000 orang pemuda dan kira-kira 68. 000 perempuan yang tak berdaya.
Ingat kaum perempuan dan anak-anak dari keluargamu: Tidak penting 
betapa sakit yang mungkin mereka alami, atau bagaimana mereka bisa 
menentang suatu agama, apa yang anda rasakan jika seorang laki-laki 
bernama Musa, yang mengaku bisa berbicara kepada Tuhan, mengirim 
orang-orangnya ke dalam rumah Anda dan memotong-motong perempuan dan 
anak-anakmu yang laki-laki? Juga, bagaimana Anda akan bereaksi jika 
mereka menodai seorang anak perempuan, lalu mereka menyeretnya untuk 
mendesak berbuat seperti yang mereka inginkan terhadapnya? Ingat bahwa 
gadis-gadis yang tidak berdosa ini melayani untuk kesenangan seksual 
mereka sendiri.
Midian, tanah orang-orang Midianite, tidak terletak di suatu wilayah 
yang dianggap sebagai musuh alami Israel selama berabad-abad, dan 
sesungguhnya daerah itu terletak beratus-ratus mil jauh dari tempat 
perkemahan orang Israel. Musa sendiri tinggal di Midian sebagai buronan 
setelah melakukan pembunuhannya yang pertama. Pendeknya, Midian 
diketahui bukan merupakan ancaman bagi “umat pilihan” Allah.
16. Patoklah Kepalanya!
“Tetapi Yael, isteri Heber, mengambil patok kemah, diambilnya pula 
palu, mendekatinya diam-diam, lalu dilantaknyalah patok itu masuk ke 
dalam pelipisnya sampai tenbus ke tanah –sebab ia telah tidur nyenyak 
karena lelahnya- maka matilah orang itu. ” (Hakim-Hakim 4:21)
Di ayat 16 orang-orang Israel mengejutkan angkatan perang Sisera dan 
itu “tidak ada seorang laki-laki ditinggalkan,” kecuali Sisera yang 
meninggalkan angkatan perangnya dan melarikan diri, suatu perbuatan yang
 dapat dihukum oleh Mahkamah Militer hari ini. Sisera kemudian pergi ke 
kemah Yael, isteri Heber. Yael menuntunnya ke dalam, menyembunyikannya 
di bawah sebuah selimut, memberinya susu untuk memuaskan dahaganya, dan 
berjanji untuk berdiri menjaganya di ambang pintu selagi dia tidur. 
Kemudian Yael membunuh Sisera!
Kita tidak melihat apa-apa yang menandakan rasa malu sedikitpun, 
tetapi agaknya, Yael membunuhnya dengan berlagak bangga. Penulis bagian 
Alkitab ini memperjelas bahwa bagian tersebut merepresentasikan suatu 
perbuatan, tidak hanya sebagai perbuatan yang hebat dan heroik tetapi 
juga sesuai dengan kehendak Tuhan. ²
² Lihat Hakim-Hakim 4:23 .
17. Perkosa dan Bunuhlah
“Setiap orang yang didapati akan ditikam, dan setiap orang yang 
tertangkap akan rebah mati oleh pedang. Bayi-bayi mereka akan diremukkan
 di depan mata mereka, rumah-rumah mereka akan dirampoki, dan 
isteri-isteri mereka akan ditiduri. ” (Yesaya 13:15-16)
Ayat tersebut meramalkan kematian orang-orang Babel. Kebetulan tidak 
semua orang di Babel (sekarang Iraq modern) tewas dengan pedang atau 
anak-anak mereka diremukkan berkeping-keping atau isteri mereka 
diperkosa (hanya kejadian lain dari kesalahan-kesalahan di dalam 
Alkitab). Bagaimana mungkin sebagian orang yang beriman kepada Alkitab 
yang sempurna dapat menerima ayat-ayat itu sebagai ilham Tuhan, atau 
secara moral hanya bisa memberikan bukti atas sifat kepercayaan yang 
buta. Karena jika kita mempercayai kata-kata tersebut sebagai ilham 
Tuhan, maka membunuh anak-anak dan memperkosa isteri-isteri orang harus 
pula dianggap sebagai suatu ilham dari Tuhan Yang Maha Tinggi.
“Tetapi mengenai darah kamu, yakni nyawa kamu, Aku akan menuntut 
balasnya; dari segala binatang Aku akan menuntutnya, dan dari setiap 
manusia Aku akan menuntut nyawa sesama manusia. Siapa yang menumpahkan 
darah manusia, darahnya tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat 
manusia itu menurut gambar-Nya sendiri. ” (Kejadian 9:5-6)
Sebagai kalangan yang anti-aborsi menggunakan kata-kata tersebut 
untuk membenarkan pembunuhan terhadap pendukung aborsi [atau orang yang 
melakukan aborsi]. Kata-kata seperti itu mengilhami Michael Grifin untuk
 membunuh Dokter David Gunn pada 10 Maret 1993.
Ingat bahwa Alkitab tidak pernah secara langsung menyebut aborsi 
(pengguguran),namun kurang lebih mengutuknya. Sebaliknya, Tuhan sendiri 
telah memaafkan tidak hanya keguguran, tetapi secara pribadi juga 
menyerukan pembunuhan kepada bayi-bayi yang masih menyusui dan 
membenturkan anak-anak ke batu karang. ³
³ Lihat Bilangan 5:26-27, I Samuel 15:2-3, dan Mazmur 137:9
19. Membunuh Orang yang Tak Berdosa
“Pada waktu itu juga kita rebut dan hancurkan setiap kota, dan bunuh 
seluruh penduduknya, laki-laki, perempuan, dan anak-anak. Tak ada yang 
dibiarkan hidup. ” (Ulangan 2:34)
“Semua kota itu kita hancurkan, dan semua orang lelaki, perempuan dan
 anak-anak mereka kita bunuh, seperti yang kita lakukan dengan kota-kota
 Raja Sihon dari Hesybon. Ternak mereka kita ambil dan kota-kota itu 
kita rampoki. ” (Ulangan 3:6-7)
Kata-kata seperti itu turut memberi pembenaran asukan Perang Salib 
Abad Pertengahan yang membantai orang laki-laki, perempuan dan anak-anak
 sepanjang perjalanan mereka ke Yerusalem dan menjarah barang-barang 
rampasan dari kota itu. Bahkan hari ini, banyak orang-orang militer 
Kristen menggunakan Kitab Injil mereka untuk membenarkan 
tindakan-tindakan mereka. Bila ada prajurit ragu-ragu tentang pembunuhan
 yang dilakukannya, dia hanya perlu meminta nasehat seorang pendeta 
tentara atau membaca Alkitab untuk menenangkan keraguan mereka. Bahkan 
George Bush, dengan didampingi Billy Graham di sisinya, memproklamirkan 
Perang Teluk sebagai tuntutan “moral”. George Walker Bush melanjutkan 
langkah-langkah bapaknya dengan membantai beribu-ribu warga Iraq di 
perang Iraq. Perang-perang moral seperti itu mengakibatkan beribu-ribu 
orang yang tidak bersalah “dibinasakan sepenuhnya”, laki-laki, perempuan
 dan anak-anak. 
 Untuk beberapa contoh yang lain [tetapi belum semuanya] lihat juga 
Ulangan 3:3, 7:2, 20:16-17, 25:19; Yosua 6:21, 8:26, 10-28-40; Bilangan 
31:17-18, I Samuel 15:3; Yesaya 13:16; dan Hosea 13:16.
“Dan kepada yang lain-lain aku mendengar Dia berfirman: “Ikutilah dia
 dari belakang melalui kota itu dan pukullah sampai mati! Janganlah 
merasa saying dan jangan kenal belas kasihan. Orang-orang tua, 
teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan, 
bunuh dan musnahkan! Tetapi semua orang yang ditandai dengan huruf T 
itu, jangan singgung! Dan mulailah dari tempat kudus-Ku! ”Lalu mereka 
mulai dengan tua-tua yang berada di hadapan Bait Suci. ” (Yehezkiel 
9:5-6)
Kata-kata ini, yang diperintahkan oleh Tuhan, memerintahkan untuk 
membunuh tidak hanya kaum perempuan dan orang tua, melainkan juga 
anak-anak kecil. Cerita tentang pembunuhan besar-besaran (massacre) 
berdarah dingin tersebut biasa terjadi karena banyak orang yang menolak 
untuk menerima Yahweh. Ungkapan ini memberikan peringatan kepada siapa 
saja untuk mengenal orang yang mempercayai tiap-tiap kata di dalam 
Alkitab.
Penalaran moral macam apa yang mengharuskan kita turut mengagumi ayat-ayat Alkitab seperti itu?
Penalaran moral macam apa yang mengharuskan kita turut mengagumi ayat-ayat Alkitab seperti itu?
21. Orang-orang yang Bertahan
“Katanya: “Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon 
sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka! ”Dan 
aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh 
empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel . ” 
(Wahyu 7:3-4)
“Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan 
kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa 
kalajengking-kalajengking di bumi. Dan kepada mereka dipesankan, supaya 
mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tunbuhan 
ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai 
Allah di dahinya. ” (Wahyu 9:3-4)
Di sini kita pembinasaan masa depan yang hebat di mana berjuta-juta 
orang akan mati. Hanya 144. 000 orang Yahudi dengan suatu tanda 
perlindungan pada bagian atas kepala mereka yang akan bertahan. Berapa 
banyak orang beriman yang menyadari, bahwa hal ini mensyaratkan kematian
 semua orang di atas bumi kecuali beberapa orang Yahudi? Dan ini 
mencakup pembinasaan atas semua umat Kristen!
Waspadalah terhadap “Armagedon” di masa depan yang disebabkan oleh 
orang-orang religius. Percayalah kepadaku nubuat-nubuat penyempurna-diri
 yang menciptakan perilaku-perilaku yang bisa menyempurnakan diri kita.
22. Musnahkan Sama Sekali, I
“Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang di dalam kota
 itu, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda, sampai 
kepada lembu, domba dan keledai. ” (Yosua 6:21)
Kata-kata “yang diilhamkan Tuhan” ini tidak memberi satu pun isyarat 
kemurahan hati kepada korban pembantaian yang tak berdosa, kaum 
perempuan, anak-anak atau orang tua yang dibantai tidak bersalah.
Setelah Musa dan Harun wafat, Yosua memikul Tuhan dan orang Israel 
memasuki Yerikho. Perhatikan, bahwa pada yang sama pengepungan, “segala 
emas dan perak serta barang-barang tembaga dan besi adalah kudus bagi 
TUHAN: semuanya itu akan dimasukkan ke dalam perbendaharaan TUHAN” 
(Yosua 6:19)
Dalam pertempuran di Ai, Alkitab menceritakan bahwa dua belas ribu, semuanya orang Ai, telah dibantai. (Yosua 8:25)
Perhatikan, bahwa banyak penyerbu sepanjang sejarah menggunakan 
kata-kata seperti itu sebagai pembenar peperangan dan perampasan.
23. Musnahkan Sama Sekali, 2
“Kamu harus memusnahkan sama sekali segala tempat, di mana 
bangsa-bangsa yang daerahnya kamu duduki itu beribadah kepada allah 
mereka, yakni gunung-gunung yang tinggi, di bukit-bukit dan di bawah 
setiap pohon yang rimbun. Mezbah mereka kamu harus robohkan, tugu-tugu 
berhala mereka kamu baker habis, patung-patung allah mereka kamu 
hancurkan, dan nama mereka kamu hapuskan dari tempat itu. ” (Ulangan 
12:2-3)
Di sini Tuhan memerintahkan untuk memusnahkan seluruh tempat dimana 
orang-orang menyembah tuhan-tuhan yang lain. Disana tidak terlihat 
secuil pun toleransi agama! 
“Saya tidak bisa membayangkan suatu Tuhan yang memberi ganjaran dan 
menghukum sebagian makhluk-Nya, yang tujuannya mengikuti diri kita 
–pendeknya, suatu Tuhan yang tidak lain daripada refleksi dari kelemahan
 manusia. Meskipun saya percaya bahwa seseorang bisa bertahan jasadnya 
sesudah menemui ajal, tetapi jiwa-jiwa yang lemah melindungi pemikoran 
semacam itu karena takut atau egoisme yang menngelikan. ”
-Albert Einstein
 Untuk contoh-contoh lain dari pemusnahan menyeluruh, lihat Bilangan
 21:2; Ulangan 3:6-7, 7:2, 13:15, 20:17; Hakim-hakim 21:11; II Tawarikh 
20:23; I Raja-Raja 20:42; Yesaya 11:15, 15:3, 9, 18; Yeremia 12:17, 
25:9, 50:21, 26, 51:3; Daniel 11:44; Amos 9:8.
“Orang benar itu akan bersukacita, sebab ia memandang pembalasan, ia 
akan membasuh kakinya dalam darah orang fasik. ” (Mazmur 58:11)
Berapa banyak umat Kristen yang “baik” menyadari, bahwa ayat seperti 
itu muncul di dalam Alkitab? Tentu saja kebanyakan pendeta menjaga 
kata-kata yang haus darah tersebut agar jauh dari jemaat-jemaat mereka, 
dan sebagaian kecil umat Kristen yang kebetulan menemui ayat ini, 
menafsirkanya kembali untuk tujuan mereka sendiri, tidak menyadari 
pengaruh yang dapat ditimbulkan oleh kata-kata itu pada orang lain. 
Sayangnya beberapa orang Kristen mengambil ayat-ayat tersebut secara 
harfiah untuk membenarkan kekejaman-kekejaman kepada siapa saja yang 
ingin mereka gambarkan sebagai orang “jahat”.
Referensi: http://www.islamterbuktibenar.net









Terjemahan-nya kok tidak enak dibaca, berantakan?
BalasHapus