I. Pornografi Alkitab
“Ia melakukan lebih banyak lagi persundalannya sambil teringat kepada
masa mudanya, waktu ia bersundal di tanah Mesir. Ia birahi kepada
kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan
zakarnya seperti zakar kuda. ” (Yehezkiel 23:19-20)
“Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang Mesir
memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu. ” (Yehezkiel
23:21)
Penjelasan
Cerita dua pelacur perempuan bersaudara, Ahola dan Aholiba memberi
suatu pelajaran moral untuk dosa daging. Tetapi kenapa Tuhan harus
menguraikan petualangan mereka dengan detil-detil pornografis seperti
itu? Apakah Tuhan menyukai pornografi?
Apa orangtua menginginkan anak-anak mereka membaca ayat 20 tentang
perbandingan ukuran penis laki-laki dengan alat kelamin keledai dan
zakarnya, dan mani yang mengalir dari zakar kuda?
Seperti yang mungkin dipercaya oleh semua orangtua dewasa maupun yang
religtius, gambaran-gambaran yang penuh gairah nafsu tersebut, jika
dipetik dari sumber-sumber sekuler, akan merusak anak-anak mereka, kalau
mereka benar-benar telah membacanya. Tidakkah juga bisa merusak
anak-anak jika cerita-cerita cabul seperti itu dibaca dari Alkitab?
2. Siapa Isteri Kain?
“Kain bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah perempuan itu,
lalu melahirkan Herokh; kemudian Kain mendirikan suatu kota dan
dinamainya kota itu Herokh, menurut nama anaknya. ” (Kejadian 4:17)
Siapa isteri Kain? Pada waktu itu di bumi hanya ada Adam dan Hawa,
Kain dan Habil. Satu-satunya kemungkinan adalah kalau bukan karena ada
kelalaian dari Alkitab, berarti ibunya Hawa yang bertindak sebagai
isterinya. Kemungkinan yang kedua adalah adanya incest (hubungan seks
antar-saudara).
Setelah Kain membunuh saudaranya,Tuhan melindunginya dengan
pengaturan “sebuah tanda untuk Kain, barang siapa yang akan bertemu
dengannya, tentulah akan membunuhnya” (ayat 14 KJV). Anggapan bumi saat
itu diduga hanya berisa keluarga Adam, lalu siapa yang membunuhnya? Dan
tanda seperti apa yang bisa melindungi Kain? Sari kemustahilan cerita
ini, mestinya tidak mengejutkan mengapa seseorang akan menafsirkannya
sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Tentu saja kepercayaan umum
bahwa “tanda Kain” berarti kulit hitam dari ras “orang negro”.
3. Daud Menelanjangi Dirinya
“Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia
berbaju efod* dari kain lenan. Daud dan seluruh orang Israel mengangkut
tabut TUHAN itu dengan diiringi sorak dan bunyi sangkakala. Ketika tabut
TUHAN itu masuk ke kota Daud, maka Mikhal, anak perempuan Saul,
menjenguk dari jendela, lalu melihat raja Daud meloncat-loncat serta
menari-nari di hadapan TUHAN. Sebab itu ia memandang rendah Daud dalam
hatinya. ” (II Samuel 6:14-16)
“Ketika Daud pulang untuk memberi salam kepada seisi rumahnya, maka
keluarlah Mikhal binti Saul mendapatkan Daud, katanya: “Betapa raja
orang Israel, yang menelanjangi dirinya pada hari ini di depan mata
budak-budak perempuan para hambanya, merasa dirinya terhormat pada hari
ini, seperti orang hina dengan tidak malu-malu menelanjangi dirinya! ”
(II Samuel 6:20)
* “efod” menggambarkan sebuah jubah sulaman yang kelihatannya mirip dengan gaun perempuanPenjelasan
Bayangkan Raja Daud menari dan meloncat-loncat sekuat tenaganya dengan menyingkapkan auratnya sendiri kepada kerumunan orang.
Isteri Daud, akhirnya, berucap, “Bagaimana bisa Raja orang Israel,
yang menelanjangi dirinya pada hari ini di depan mata budak-budak
perempuan para hambanya, merasa dirinya terhormat pada hari ini, seperti
orang hina dengan tidak malu-malu menelanjangi dirinya! ”
4. Hukuman Mati Bagi Para Pezina
“Bila seorang laki-laki berzina dengan isteri orang lain, yakni
berzina dengan isteri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati,
baik laki-laki maupun perempuan yang berzina itu. Bila seorang
laki-laki tidur dengan seorang isteri ayahnya, jadi ia melanggar hak
ayahnya, pastilah keduanya dihukum mati, dan darah mereka tertimpa
kepada mereka sendiri. ” (Imamat 20:10-11)
Beberapa orang Kristen sekarang ini mengangggapkematian sebagai suatu
hukuman bagi tindak perzinaan; tidak diragukan sebab banyak sekali umat
Kristen sendiri yang melakukan hubungan seksual dengan pasangan orang
lain.
Bagaimanapun, yang patut diperhatikan,dengan bertambahnya jumlah
kalangan fundamentalis yang heteroseksual mereka sudah mulai menuntut
hukuman mati untuk kaum homoseks karena kitab Imamat 20:13 menyerukan
hukuman mati kepada laki-laki yang tidur dengan laki-laki
(homoseksualitas).
5. Drug dan Zat Perangsang Nafsu Birahi
“Mari kita ke padang, kekasihku, dan bermalam di ladang di
tengah-tengah bunga pacar. Mari kita pagi-pagi ke kebun, dan melihat
apakah pohon anggur sudah berkuncup, dan bunganya sudah mekar; apakah
pohon delima sudah berbunga. Di sana akan kuberi cintaku kepadamu. Pohon
arak harum semerbak baunya, di dekat pintu kita ada buah-buahan lezat,
yang sudah lama dipetik dan yang baru; itu kusimpan bagimu, kekasihku. ”
(Kidung Agung 7:11-13)
Puisi dalam Kidung Agung Salomo memberi kesaksian skriptural untuk
cinta, seks dan kemolekan tubuh perempuan, sesuatu yang jarang dan
umumnya menjadi bagian Alkitab yang diabaikan oleh kebanyakan
fundamentalis Kristen.
Pohon arak (mandrake ) yang disebutkan di sini menggambarkan sebuah
ramuan di daerah Mediterania dari marga tanaman yang beracun. Sampai
hari ini di Timur Tengah, orang-orang mempercayainya dapat menyembuhkan
impotensi pada laki-laki dan berfungsi sebagai suatu zat kuat yang
membangkitkan hasrat birahi. Bahkan akar tanaman itu mempunyai
penampilan yang jelas seperti kelamin laki-laki. Dokter zaman dulu,
Galen, menulis bahwa buah delima mempunyai unsure-unsur yanf menghambat
kesuburan. Banyak perempuan-perempuan di masa-masa lampau mempergunakan
buah delima, (seperti halnya tumbuh-tumbuhan yang lain) untuk membatasi
kelahiran, dengan sedikit campur tangan dari tokoh-tokoh politik atau
agama. Kajian-kajian pada tahun 1930-an menunjukkan bahwa buah delima
mengurangi kesuburan pada binatang-binatang laboran, sebagaimana fungsi
banyak pil-pil kontrasepsi di masa modern. *
* Archaeology, Maret/April 1994. Lihat juga Kejadian 30:14, “Ketika
Ruben pada musim menuai gandum pergi berjalan-jalan, didapatinyalah di
padang buah dudaim, lalu dibawanya kepada Lea, ibunya. Kata Rahel kepada
Lea: Berilah aku beberapa buah dudaim yang didapat oleh anakmu itu.
6. Makanlah Kotoran Manusia!
“Makanlah roti itu seperti roti jelai yang bundar dan engkau harus
membakarnya di atas kotoran manusia yang sudah kering di hadapan mereka.
Selanjutnya TUHAN berfirman: “Aku akan membuang orang Israel ke
tengah-tengah bangsa-bangsa dan demikianlah mereka akan memakan rotinya
najis di sana. ” (Yehezkiel 4:12-13)
Berapa banyak umat Kristen yang baik hari ini menyadari, bahwa Tuhan mereka mempunyai kecenderungan-kecendungan yang jorok?
Kita heran pada nilai apa, perihal gizi atau moral apa, yang
ditawarkan kepada orang-orang untuk makan tinja manusia dengan roti
mereka, sebagaimana yang diperintahkan Tuhan. Perhatikan, Tuhan disini
juga telah memerintahkan untuk melihat tontonan tinja yang segera keluar
dari manusia. Berapa banyak umat Kristen san Yahudi menyadari, bahwa
nereka menyembah Tuhan yang jorok?
7. Makanlah Tahi dan Minum Air Kencing!
“Tetapi juru minuman agung berkata kepada mereka: “Adakah tuanku
mengutus aku untuk mengucapkan perkataan-perkataan ini hanya kepada
tuanmu dan kepadamu saja? Bukankah juga kepada orang-orang yang duduk di
atas tembok, yang memkan tahinya dan meminim air kencingnya
bersama-sama dengan kamu? ” (II Raja-Raja 18:27)
Apapun pelajaran moral yang mungkin bisa diperoleh orang dewasa dari
ayat yang meragukan seperti itu,seseorang hanya bisa heran. Berapa
banyak orang tua yang menyadari bahwa anak-anak mereka, yang kebetulan
menemui bagian ayat dekil itu, bisa mendapatkan pesan yang salah?
Penyebutan apapun untuk makan tahi dan meminum air seni di dalam
tulisan orang sekuler manapun akan dianggap sakit dan cabul oleh orang
Kristen yang shaleh. Lalu mengapa hal itu tidak mendapat anggapan yang
sama jika ditemukan di dalam Alkitab? Bisakah kita mempertanyakan apa
nilai artistik atau sosial yang terdapat dalam ayat ini?
Perhatikan,kata “air kencing” tetap merupakan salah satu kata vulgar
yang patut disensor oleh industri televisi publik. Kalau umat Kristen
ingin menyensor bahasa seperti itu dari sumber-sumber sekuler,
semestinya mereka sendiri tampil sebagai teladan dengan menyensor
ayat-ayat yang cabul dari Alkitab mereka sendiri. *
* Lihat juga Yesaya 36:12
“Kemudian bertanyalah raja kepadanya: “Ada apa? ” Jawab perempuan
itu: “Perempuan ini berkata kepadaku: Berilah anakmu laki-laki, supaya
kita makan dia pada hari ini, dan besok akan kita makan anakku
laki-laki. Jadi kami memasak anakku dan memakan dia. Tetapi ketika aku
berkata kepadanya pada hari berikutnya: Berilah anakmu, supaya kita
makan dia, maka perempuan ini menyembunyikan anaknya. ”…. ” (II
Raja-Raja 6:28-29)
Menurut Alkitab, suatu kelaparan yang mengerikan terjadi di Samaria
dimana dalam keadaan putus asa, orang-orang makan apapun juga yang bisa
mereka dapatkan. Memekan seorang putra secara kanibalistik bisa mereka
dapatkan. Memakan seorang putra secara kanibalistik bisa jadi memberi
gizi yang cukup bagi seorang ibu, namun hal itu tidak cocok dengan sifat
manusia untuk menjelaskan apakah anak itu sudah meninggal atau apakah
orang tuanya bebas membunuhnya untuk keperluan makanan, contoh yang sera
mini berlawanan dengan sifat manusia.
Jauh sebelum adanya Alkitab atau bahasa tulisan, manusia telah
berkembang sebagai binatang sosial yang perlu melindungi keturunan
mereka. Hanya tuntutan dogmatis dari sistem kepercayaan yang bisa
menggantikan naluri-anluri alami manusia. Pembaca-pembaca Alkitab yang
mungkin suatu hari mengalami kelaparan hebat diharapkan jangan sampai
menumbangkan naluri alami mereka untuk mengikuti contoh yang mengerikan
di dalam Kitab Suci tersebut. Saya sarankan apabila anda tidak bisa
mengendalikan kepercayaan Anda untuk memakan anak-anak Anda, korbankan
pendeta Anda dan makanlah dia sebagai gantinya; cara yang Anda
memperoleh itu jauh lebih memberi protein kepadamu dan anak-anakmu, dan
ketika Anda berdoa, Anda akan mempunyai seseorang yang benar-benar
berterima kasih atas makanan yang Anda berikan.
9. Perlihatkan Buah Dadanya!
“Lihat, Aku akan menjadi lawanmu, demikian firman TUHAN semesta alam;
Aku akan mengangkat ujung kainmu sampai ke mukamu dan akan
memperlihatkan auratmu kepada bangsa-bangsa dan kemaluanmu kepada
kerajaan-kerajaan. Aku akan melemparkan barang keji ke atasmu, akan
menghina engkau dan akan membuat engkau menjadi tontonan. ” (Nahum
3:5-6)
Sebagian orang mengira ayat-ayat ini menggambarkan seorang penyair
yang cerdas. Jika menilai seperti demikian, hal itu hanya berasal dari
semangat dan ketajamannya. Tetapi ayat itu juga menggambarkan
ketidaksopanan dan kebencian, bahkan bermaksud menentang persundalan di
kota Nineveh.
Beberapa sarjana hari ini percaya, bahwa ayat tersebut dikutip
langsung dari Tuhan. Tetapi seorang fundamentalis yang percaya kepada
tiap-tiap kata dari Alkitab, harus pula menerima kata-kata ini sebagai
firman Tuhan. Jika demikian, lalu bagaimana mungkin seseorang tidak bisa
melihat Tuhan dalam cahaya carut yang kejam?
“Barang keji” di sini mengacu pada tahi hewan. (Lihat juga Maleakhi
2:3 dimana Tuhan berfirman “Aku …akan melemparkan kotoran ke mukamu,
yakni kotoran korban dari hari-hari rayamu)
10. Orgasme yang Terputus
“Tetapi Er, anak sulung Yehuda itu, adalah jahat di mata TUHAN maka
TUHAN membunuh dia. Lalu berkatalah Yehuda kepada Onan: “Hampirilah
isteri kakakmu itu, kawinlah dengan dia sebagai ganti kakakmu dan
bangkitkanlah keturunan bagi kakakmu. ”Tetapi Onan tahu, bahwa bukan ia
yang empunya keturunannya nanti, sebab itu setiap kali ia menghampiri
isteri kakaknya itu, ia membiarkan maninya terbuang, supaya jangan
memberi keturunan kepada kakaknya. Tetapi yang dilakukannya itu adalah
jahat di mata TUHAN, maka TUHAN membunuh dia juga. ” (Kejadian 38:7-10)
Istilah “onani” dari nama Onan, mengalami perubahan makna menjadi
masturbasi yang dihakimi serupa buruknya dengan sodomi, suatu pengertian
yang jauh dari penggunaan aslinya.
Berbagai kamus mendefinisikan onani sebagai “masturbasi” kaum
laki-laki” atau “persenggamaan yang terputus”. Menurut penafsiran
Alkitab, Onan mengangkat penisnya dari liang vagina partnernya [Tamar,
isteri kakaknya] sebelum dia mengalami ejakulasi agar air maninya jatuh
ke tanah. Tuhan sangat murka dengan perbuatan Onan menumpahkan spermanya
keluar ini dan Dia membunuhnya! Onani juga telah menerima suatu
definisi lain dengan “pencemaran diri” yang telah menyebabkan
kesengsaraan sepanjang abad. Tuhan membunuh Onan, bukan karena akan
menghamili isteri kakaknya –dengan begitu bisa memperpanjang garis
keturunannya, melainkan lebih disebabkan Onan memilih untuk menyela
persenggamaannya sebelum dia bisa menghamili Tamar. Onan mempunyai suatu
alasan logis untuk berbuat demikian, salah seorang dari mereka yang
mengikuti Hukum Yahudi di masa lampau. Pada masa-masa Alkitab seorang
anak yang dilahirkan oleh isteri anak sulung yang sudah meninggal tidak
dapat mewarisi -dan jika isterinya tidak mempunyai anak, kerabat
pasangannya yang sudah meninggal menjadi sang bapak- kekuasaan akhirnya
diberikan kepada anak yang kedua. Onan bersikeras untuk menghilangkan
tujuan besar itu sekalipun dia mentaati perintah bapaknya. Onan telah
diminta bapaknya untuk menikahi isteri saudaranya, dengan begitu
mengalihkan harta milik isteri kakaknya kepadanya, dia tentu tidak
diragukan akan melakukannya. Kemudian akan menghasilkan anak darinya,
secara fisikal dan juga secara legal.
Sebagi gantinya dikenalilah persenggamaan terputus yang jarang
dilakukan dalam berhubungan seks, hal itu dipahami sebagai bentuk apapun
dari perangsangan-diri yang menghasilkan orgasme, dan perbutan yang
sifatnya lain sepenuhnya. Onani kemudian berarti suatu perbuatan dosa
berupa masturbasi! Hal ini menghasilkan suatu kesan umum yang buruk
tentang masturbasi sekalipun dalam kepercayaan-kepercayaan sekuler.
Banyak orang tua, misalnya, berkata kepada anaknya untuk tidak melakukan
masturbasi karena takut mengakibatkan kebutaan.
11. Pembuangan Tahi
“Di antara perlengkapanmu haruslah ada padamu sekop kecil dan apabila
engkau jongkok kada hajad, haruslah engkau menggali lobang dengan itu
dan menimbuni kotoranmu. Sebab TUHAN Allahmu, berjalan dari
tengah-tengah perkemahanmu untuk melepaskan engkau dan menyerahkan
musuhmu kepadamu; sebab itu haruslah perkemahanmu itu kudus, supaya
janganlah Ia melihat sesuatu yang tidak senonoh di antaramu, lalu
berbalik dari padamu. ” (Ulangan 23:13-14)
Ayat-ayat tersebut menuntut kita untuk mempercayai,bahwa Tuhan
mempunyai perhatian kepada pembuangan tahi yang sembarangan di luar
perkemahan militer karena Tuhan secara pribadi ingin berjalan-jalan ke
dalam perkemahan. Sungguh demikian? !
12. Tuhan Memberikan Borok-borok
“TUHAN akan menghajar engkau dengan barah Mesir, dengan borok, dengan
kedal dan kudis, yang dari padanya engkau tidak dapat sembuh. ”
(Ulangan 28:27)
“Tangan TUHAN menekan orang-orang Asdod itu dengan berat dan Ia
membingungkan mereka;Ia menghajar mereka dengan borok-borok, baik Asdod
maupun daerahnya. ” (I Samuel 5:6)
“Tetapi setelah mereka memindahkannya, maka tangan TUHAN mendatangkan
kegemparan yang sangat besar atas kota itu;Ia menghajar orang-orang
kota itu, anak-anak dan orang dewasa, sehingga timbul borok-borok pada
mereka. ” (I Samuel 5:9)
Ketika orang Israel suka menentang rencana Tuhan, Ia mengancam mereka
dengan sejenis wabah: “borok” atau diistilahkan sekarang ini dengan
“wasir”.
Tidak mengherankan mengapa sangat banyak orang ateis menganggap Tuhan
sebagai suatu penyakit pada keledai. Akan tetapi, umat Kristen dan
Yahudi mengembangkan wasir pula. Jika Anda sudah mengembangkan wasir,
maka Anda dapat mempercayai Alkitab yang di dalamnya Tuhan menganggap
Anda musuh.
13. Penyakit Usus Besar dari Tuhan
“TUHAN akan mendatangkan tulah besar atas rakyatmu, anak-anakmu,
isteri-isterimu, dan atas semua harta milikmu. Dan engkau sendiri akan
menderita penyakit yang dahsyat, suatu penyakit usus, hingga selang
beberapa waktu ususmu keluar oleh karena penyakit itu. ” (II Tawarikh
21:14-15)
“Setelah semuanya ini TUHAN meludahinya dengan penyakit usus yang
tidak dapat sembuh. Beberapa waktu berselang, kira-kira sesudah lewat
dua tahun, keluarlah ususnya karena penyakitnya itu, lalu ia mati dengan
penderitaan yang hebat, rakyatnya tidak api menyalakan seperti yang
diperbuat mereka bagi nenek moyangnya. ” (II Tawarikh 21:18-19)
Di antara banyak kejadian dalam Alkitab di mana Tuhan menghantam atau
mendatangkan tulah, tidak hanya kepada orang laki-laki,tetapi semua
orang termasuk kaum perempuan dan anak-anak.
Mengapa Tuhan memperlihatkan diri-Nya sendiri dengan memberi suatu
penyakit usus yang kejam yang tak dapat disembuhkan di mana isi perut
orang yang terkena penyakit itu tumpah ke luar dari perutnya,melampui
kesopanan dan pengertian manusia.
“Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian
untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan
mengirimkan kutuk, dan Aku telah membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk,
sebab kamu ini tidak memperhatikan. Sesungguhnya, Aku akan mematahkan
kotoran korban dari hari-hari rayamu, dan orang akan menyeret kamu ke
kotoran itu. ” (Maleakhi 2:2-3)
Yang mengejutkan Tuhan kelihatannya mempunyai suatu jimat kotoran.
Perintah yang di beritahukan oleh Tuhan kepada para pendeta ini memberi
contoh dari ancaman setani tentang kutukan yang Dia lihat menyenangkan.
Apa yang sebaiknya dipikirkan seseorang tentang Tuhan yang melemparkan
tahi ke wajah makhluk-Nya? Ketidak-sopanan seperti ini susah dapat
memberi contoh yang baik akan akhlak yang luhur.
15. Telanjang dengan Meraung dan Meratap
“Karena inilah aku hendak berkeluh kesah dan meratap, hendak berjalan
dengan tidak berkasut dan telanjang, hendak melolong seperti serigala
dan meraung seperti burung unta. ” (Mikha 1:8)
Penjelasan
Nabi-nabi kecil merasa dipengaruhi Yesaya dan kata-kata Mikha ini
menunjukkan bahwa ia akan meniru tindakan bertelanjang Yesaya sebagai
suatu bukti untuk nubuatnya.
Bayangkan di dalam pikiran Anda seorang laki-laki religius melepaskan
pakaiannya dan lari berputar-putar dengan keadaan telanjang dan
bernubuat di muka unum, meratap dan melolong sekuat-kuatnya. Tidak
diragukan lagi polisi akan menangkapnya, sementara itu warga masyarakat
menatapnya dengan kebingungan. Hal ini hanya memperlihatkan betapa
jauhnya kita sudah merendahkan diri kita sendiri dan merendahkan tubuh
kita sebagai hal yang memalukan. (Lihat Yesaya 20:2-4)
16. Hubungan-hubungan Incest
“Lalu berkatalah manusia itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan
daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari
laki-laki. ” (Kejadian 2:23)
“Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan
mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan
itu: “Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan
TUHAN. ”Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi
gembala kambing domba, Kain menjadi petani. ” (Kejadian 4:1-2)
“Kain bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Henokh… ” (Kejadian 4:17)
Karena Hawa berasal dari Adam dan dalam kaitannya memenuhi perintah
Tuhan untuk “beranakcuculah dan bertambah banyak,”ayat ini menggambarkan
hubungan Incest yang pertama.
Pada Kejadian 4:17 orang harus menyimpulkan adanya incest oleh Kain
yang berhubungan sesk dengan ibunya sendiri, Hawa,atau saudara
perempuannya yang tak dikenal.
Untuk contoh-contoh lain dari incest dalam Alkitab lihat Kejadian
20:12 si mana Abraham menikahi Sarah saudara perempuan tirinya; Kejadian
19:30-38 di mana puteri-puteri Lot bersenggama dengan ayah kandungnya;
Kejadian 38:16 di mana Tamar berhubungan seks dengan ayah
mertuanya,Yehuda.
Orang-orang perlu menyadari,bahwa banyak dari penyalahgunaan mesum
masa kini terjadi di dalam keluarga-keluarga Kristen dan banyak
penggunaan ayat-ayat Alkitab untuk pembenarannya.
17. Mengeluarkan Angin
“Oleh krena itu, seperti kecapi mendengking, begitulah hatiku
menjerit melihat keadaan Moab, dan batinku tergerak untuk melihat
keadaan Kir-Heres. ” (Yesaya 16-11)
Bagian Alkitab ini mengacu pada keluarnya gas dalam perut dengan nada
irama dari perut seorang nabi. Bisakah ini mewakili contoh dari humor
Alkitab yang jarang terjadi?
18. Kejahatan Air Seni
“Maka Aku akan mendatangklan malapetaka kepada keluarga Yerobeam. Aku
akan melenyapkan dari pada Yerobeam setiap orang laki-laki,baik yang
tinggi maupun yang rendah kedudukanya di Israel. Aku akan menyapu
keluarga Yerobeam seperti orang menyapu tahi sampai habis. ” (I
Raja-Raja 14:10)
Jika Tuhan mendatangkan malapetaka, lalu apa perbedaan yang membuat-Nya berbeda dari Setan?
Walaupun praktek yang tak sehat dari membuang air kecil pada dinding
mungkin menyebabkan erosi yang serius pada dinding lumpur, namun
mendatangkan malapetaka (melenyapkan setiap orang laki-laki)nampak
merupakan hukuman yang berlebihan bagi kesalahan seperti itu. *
* Lihat juga I Raja-Raja 16:8-11, I Raja-Raja 21:21, dan II Raja-Raja 9:8-10.* Lihat juga I Raja-Raja 14:10, 21:21; II Raja-Raja 9:8.
19. Tidak ada yang Dibiarkan hidup
“Pada waktu ia menjadi raja itu, segara sesudah ia duduk di atas
tahtanya, ia membunuh seluruh keluarga Baesa. Tidak ada seorang
laki-lakipun dari padanya yang ditinggalkannya hidup, juga kaumnya, dan
teman-temannya. ” (I Raja-Raja 16:11)
Anggapan bahwa banyak umat Kristen yang mengatakan kepada kita untuk
mempercayai semua ayat Alkitab, haruslah kita juga menyimpulkan bahwa
vulgar ini sebagai ilham dari Tuhan? *
20. Bernubuat dengan Telanjang
“Pada waktu itu berfirmanlah TUHAN melalui Yesaya bin Amos.
Firman-Nya: “Pergilah dan bukalah kain kabung dari pinggangmu dan
tanggalkanlah kasut dari kakimu,” lalu iapun berbuat demikian, maka
berjalanlah ia telanjang dan tidak berkasut. Berfirmanlah TUHAN:
“Seperti hamba-Ku Yesaya berjalan telanjang dan tidak berkasut tiga
tahun lamanya sebagai tanda dan alamat terhadap Mesir dan terhadap
Etiopia, demikianlah raja Asyur akan menggiring orang Mesir sebagai
tawanan dan orang Etiopia sebagai buangan, tua dan muda, telanjang dan
tidak berkasut dengan pantatnya kelihatan, suatu penghinaan bagi Mesir. ”
(Yesaya 20:2-4)
Meskipun Paulus bertindak atas kemauannya sendiri,Tuhan membei Yesaya
suatu perintah langsung untuk menubuatkan dengan telanjang, dan itu
dilakukan terus selama tiga tahun.
Tuhan –sekurang-kurangnya- tidak kelihatan riskan oleh ketelanjangan,
namun Yesaya mengilhami para pengikutnya dengan rasa malu atas
ketelanjangannya yang berhubungan dengan alat kelamin [dia yang
terlihat], terutama ketika telanjang menjadi bagian dari [aktivitas]
seks kaum pagan dalam menyembah berhala. *
21. Penis yang Disucikan
“Orang yang hancur buah pelirnya atau yang terpotong kemaluannya,
janganlah masuk jemaah TUHAN. Seorang anak haram janganlah masuk jemaah
TUHAN,bahkan keturunannya yang kesepuluhpun tidak boleh masuk jemaah
TUHAN. ” (Ulangan 23:1-2)
Pertimbangan orang religius yang secara kebetulan mengalami cedera
pada buah pelirnya (batu) atau kehilangan penisnya. Menurut Alkitab, dan
dengan mengabaikan niat baik atau kebajikan orang religius terhadap
orang lain, demikian menurut pemikiran Anda, hanya sebab dia tak punya
penis, ia tidak pernah bisa masuk suatu Gereja atau tempat ibadah.
Juga kasihan seorang laki-laki miskin yang dilahirkan dari seorang
ibu yang, karena suatu alasan,termasuk perkosaan, mungkin telah lahir
dia orang tua yang statusnya tidak menikah. Dia juga, menurut Alkitab,
tidak pernah masuk jemaat Tuhan.* Lihat juga Mikha 1:8
BERBAGAI KEKEJAMAN
1. Bable Jatuh
“Lihat, itu sudah datang sepasukan orang, pasang-pasangan orang
berkuda! Lalu berserulah ia, katanya: ‘Sudah jatuh Babel, dan segala
patung berhalanya telah diremukkan dan bertaburan di tanah. ”(Yesaya
21:9)
Penjelasan
Banyak tentara dipergunakan ayat-ayat Alkitab untuk membenarkan
pembinasaan yang mengerikan melawan musuh mereka.
Kepercayaan-kepercayaan sepeti itu dapat menghibur pikiran orang-orang
untuk mendesak berbuat hampir segala macam kekejaman melawan orang
laki-laki, perempuan, dan anak-anak dari musuh itu. Pendukung Perang
Salib di abad ke-12, telah membantai atau menyiksa siapa saja yang
berseberangan dengan cara mereka. Kata-kata Alkitab memberi mereka
pembenaran (justifikasi) terhadap tindakan mereka.
Bahkan hari ini, pemerintah, militer, dan para pemimpin religius kita
[Amerika] menilai peperangan sebagai “moral” yang didasarkan pada
penalaran Alkitab. Memerangi perasaan manusia, bukan hanya menghibur,
tetapi mengagung-agungkan tindakan-tindakan mereka yang membinasakan
manusia. Pada Perang Teluk, misalnya, seorang pembon F-16 telah
menuliskan “Yesaya 21:9” pada bomnya.
2. Daud Menjagal Mereka
“Penduduk kota itu diangkutnya dan dipaksanya bekerja dengan gergaji, penggerak besi dan kapak …” (I Tawarikh 20:3)
Penjelasan
Pasal 17-19 (17-18-19) menunjukkan kepada kita bahwa Daud membunuh
22. 000 orang Aram (Syiria) dan Abisai membunuh 18. 000 orang Edom. Tak
seorang pun menyatakan rasa malu pada pembantaian seperti itu.
Pada ayat 20-:3 di sini, kita mendapati Daud, terhitung sebagai
pemimpin besar orang Israel, namun membantai tawanan setelah gencatan
senjata dan pertempuran. Oleh karena itu dari landasan moral luhur yang
mana kita perlu menghormati tindakan seperti ini?
3. Penggallah Leher Mereka!
“Ketika Israel berpasangan dengan Baal-Peor, bangkitlah murka TUHAN
terhadap Israel; lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: ‘Tangkaplah semua
orang yang mengepalai bangsa itu dan gantunglah mereka di hadapan TUHAN
di tempat terang, supaya murka TUHAN yang bernyala-nyala itu surat daru
pada Israel’. ” (Bilangan 25:3-4)
Mereka yang menyembah tubuh-tubuh lain harus mati, dan lebih kejam
lagi, kepala mereka dipertontonkan di depan umum. Tidak seorang pun
pernah mengatakan apapun yang sangat kejam seperti yang dikatakan Tuhan,
atau kita sungguh-sungguh hidup di suatu alam yang terkutuk, yang
dikuasai oleh seorang maniak Yang Maha Tinggi.
Berjuta-juta orang, sekarang ini, menggantikan agama mereka. Jika
Tuhan mempunyai sesuatu kepentingan dalam proses yang berkelanjutan ini,
di sana tidak nampak bukti apapun tentang hal ini.
4. Gideon Seorang Pembantai
“Lalu kata Gideon: “Kalau begitu, apabila TUHAN menyerahkan Zebah dan
Salmuna ke dalam tanganku, aku akan menggaruk tubuhmu dengan duri
padang gurun dan onak. ” (Hakim-Hakim 8:7)
“Sementara itu Zebah dan Salmuna ada di Karkor bersama-sama dengan
tentara mereka, kira-kira lima belas ribu orang banyaknya, yakni semua
orang yang masih tinggal hidup dari seluruh tentara orang-orang dari
sebelah timur; banyaknya yang tewas ada seratus dua puluh ribu orang
yang bersenjataka n pedang . ” (Hakim-Hakim 8:10)
Masyarakat Gideon menempatkan Alkitab di dalam motel-motel dan
hotel-hotel di sepanjang Amerika. Orang akan mengira Gideon ini hidup
sebagai seorang yang berakhlak mulia patut untuk dicontoh dan sangat
baik, masyarakat di seluruh dunia senang memberikan nama dengan namanya.
Berikut ini menggambarkan sebagai prestasi Gideon:
- Gideon membantai ribuan orang di dalam pertempuran yang direncanakan secara diam-diam oleh “Tuhan” sebagai pengkhianatan.
- Gideon membunuh ribuan orang lebih yang memuja “Dewa-dewa palsu. ”
- Gideon menyiksa dan membunuh orang yang masih berani mengejeknya.
- Gideon merampas sebagian jasad-jasad korbannya (untuk mempertun-jukkan suatu jubah seperti pakaian pendeta yang penuh permata)
- Gideon menjadi ayah keturunan siapa saja yang membunuh 69 saudara laki-laki tirinya.
Bacalah cerita tentang Gideon di dalam kitab Hakim-Hakim, pasal 6-9
(6-7-8-9). Cerita Gideon menggambarkan satu cerita saja dari banyak
cerita yang mengerikan dalam Alkitab, sebuah Kitab yang memuliakan
perilaku yang kejahilannya bukan main mengerikan bagi masyarakat modern.
Agamawan dan pemimpin-pemimpin Kristen mempunyai berjuta-juta orang
yang telah dipercaya dengan cerita-cerita yang terdapat dalam Alkitab.
Jangan biarkan orang lain menentukan kehidupan Anda sendiri.
5 . Tuhan Membakar Mereka Hidup-hidup
“Dan bumi membuka mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya
dan dengan semua orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta milik
mereka. Demikianlah mereka dengan semua orang yang ada pada mereka
turun hidup-hidup ke dunia orang mati; dan bumi menutupi mereka,
sehingga mereka binasa dari tengah-tengah jemaah itu. Dan semua orang
Israel yang di sekeliling mereka berlarian mendengar teriak mereka,
sebab kata mereka: “Jangan-jangan bumi menelan kita juga! ”Lagi
keluarlah api, berasal dari pada TUHAN, lalu memakan habis kedua ratus
lima puluh orang yang mempersembahkan ukupan itu. ” (Bilangan 16:32-35)
Musa menyiarkan suatu ancaman sadistic yang menuntut kita untuk
percaya, bahwa Tuhan menghukum anggota-anggota keluarga, termasuk
bayi-bayi yang tak berdosa. Dan lagi-lagi kita mempunyai Api Syaitani
yang berasal dari Tuhan yang membakar makhluk-makhluknya.
6. TUHAN Membunuh Semua Anak Sulung!
“Maka pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah
Mesir, dari anak sulung Firaun yang duduk di tahtanya sampai kepada
anak sulung orang tawanan, yang ada dalam liang tutupan, beserta segala
anak sulung hewan. Lalu bangunlah Firaun pada malam itu, bersama semua
pegawainya dan semua orang Mesir’ dan kedengaranlah seruan yang hebat di
Mesir, sebab tidak ada rumah yang tidak kematian. ” (Keluaran 12:29-30)
Jika kita mempercayai tiap-tiap kata dalam Alkitab sebagai berasal
dari Tuhan, maka wajarlah kalau tindakan yang kejam dari Tuhan yang
dijelaskan di dalam Kitab Keluaran tidak bisa memberi kita suatu
perbandingan moral untuk kedamaian hidup kita di dunia.
Jika seseorang ingin mempercayai bahwa Tuhan sangat mencintai
makhluk-Nya, maka pembunuhan terhadap anak-anak yang tidak bersalah
tidak mungkin deatang dari Tuhan, dan oleh karena itu, ayat-ayat Alkitab
tersebut pasti berasal dari tempat lain. Tetapi, yang patut dicatat
bahwa jika seseorang mengambil kata-kata Alkitab sebagai kebenaran
mutlak, maka Tuhan tidak hanya membunuh anak-anak sulung itu, tetapi
semua anak-anak sulung tanpa menghiraukan umur. Ini berarti semua anak
sulung yang berusia belasan tahun, anak sulung laki-laki dan perempuan,
anak sulung yang berusia 80 tahunan, dan bahkan semua anak sulung sapi
dan banteng. Tanpa menghiraukan seberapa banyak cinta kasih, kemurahan
hati, atau kebaikan yang mungkin telah mereka berikan ke dunia, jika
mereka bernasib sial karena
telah dilahirkan pertama kali melalui liang peranakan ibu mereka di tanah Mesir, menurut Alkitab, Tuhan membunuh mereka!
“Tiga tahun kelaparan atau tiga bulan lamanya melarikan diri dari
hadapan lawanmu, sedang pedang musuhmu menyusul engkau, atau tiga hari
pedang TUHAN, yakni penyakit sampar, ada di negeri ini, dan malaikat
TUHAN mendatangkan kemusuhan di seluruh daerah orang Israel …” (I
Tawarikh 21:12)
“Jadi TUHAN mendatangkan penyakit sampar kepada orang Israel, maka
tewaslah dari orang Israel tujuh puluh ribu orang. ” (I Tawarikh 21:14)Penjelasan
Daud melakukan sebuah pelanggaran terhadap Allah dalam menghitung
orang Israel, maka Tuhan memberi Daud suatu pilihan. Anehnya, Daud
mengabaikan Tuhan dan tidak pernah benar-benar dapat membuat suatu
pilihan; sehingga Tuhan membuat keputusan untuknya dan mengirimkan
sampar kepada orang Israel.
Memang kelihatannya tidak jelas mengenai mengapa Daud melakukan suatu
kejahatan, tetapi mengapa Tuhan tidak menghukum seseorang sebagai ganti
pembunuhan atas suatu angkatan perang yang tidak bersalah? Kekejaman
seperti ini terlihat cukup memalukan ketika dilakukan oleh Attila orang
Hun, Hitler atau Pol Pot, tetapi ketika kekejaman itu berasal dari Tuhan
yang penuh kasih, hal ini lebih merepresentasikan seorang Iblis
daripada Tuhan.
8. Tuhan Membantai Orang-orang Berkulit Hitam
“Zerah, orang Etiopia itu, maju berperang melawan mereka dengan tentara sebanyak sejuta orang . . . “(II Tawarikh 14:9)
“Dan TUHAN memukul kalah orang-orang Ethiopia itu di hadapan Asa da n
Yehuda. Orang-orang Ethiopia itu lari . (II Tawarikh 14:12)
Kelihatannya program-program kajian Alkitab orang berkulit hitam
Kristen mengesampingkan ayat-ayat tersebut, karena ayat-ayat itu
menegaskan Tuhan telah membantai lebih dari satu juta orang berkulit
hitam. Menghubungkan orang kulit hitam dengan kejahatan sudah lama
berlangsung dalam budaya Barat yang Kristen. Romo-romo Gereja terdahulu,
seperti Origen, Jerome, dan Augustinus dari Hippo menulis tentang
setan-setan yang muncul dalam bentuk orang Ethiopia.
Kelompok-kelompok rasis berkulit putih (seperti Klu Klux Klan yang
menganggap diri mereka sebagai lawan setan-setan hitam) melihat
ayat-ayat tersebut sebagai bukti untuk membenarkan
kepercayaan-kepercayaan mereka. Kita masih dengar ungkapan seperti
“Pangeran Kegelapan” (Prince of Darkness) atau “Black magic” yang
menghubungkan kegelapan dengan dosa.
Dalam cerita Ham dan Japheth, kata “ham (daging babi)” mempunyai
konotasi “panas” dan “gelap” di dalam bahasa-bahasa Semitik. Bagi
orang-orang Israel kuno, sebagaimana beberapa orang Yahudi dan umat
Kristen pada masa modern, “anak-anak babi” mempunyai kulit yang gelap
dan hidup di Afrika timur. Dengan begitu mereka melihat “Kutukan daging
Babi” sebagai mata rantai dengan kulit yang hitam kebebasan seksual.
9. Ancaman Tuhan untuk Membunuh
“Berkatalah Musa”Beginilah firman TUHAN: Pada waktu tengh malam Aku
akan berjalan dari tengah-tengah Mesir. Maka tiap-tiap anak sulung di
tanah Mesir akan mati, dari anak sulung Firaun yang duduk di tahtanya
sampai kepada anak sulung budak perempuan yang menghadapi batu kilangan,
juga segala anak sulung hewan . ” (Keluaran 11:4-5)
Setelah membaca ayat-ayat diatas, akan menjadi nyata sekali, bahkan
bagi seorang anak, bahwa ayat tersebut tidak menggambarkan
tindakan-tindakan dari sesuatu Yang penuh kasih. Siapa saja yang
memaklumi pembunuhan terhadap anak-anak yang tidak berdosa oleh Sang
Penciptaa yang penuh kasih dan cerdas hanya bisa terjadi karena
ketidaktahuan yang besar di bawah kecanduan iman yang buta. ”
“Kapan saja kita membaca cerita-ceita yang cabul, godaan-godaan yang
menggairahkan birahi, eksekusi-eksekusi yang keterlaluan dan kejam,
pembalasan dendam yang tak kenal henti yang terdapat dalam lebih dari
separo bagian Alkitab, akan lebik konsiiten kalau kita menyebutnya
firman dari setan dibandingkan firman dari Tuhan. Inilah sejarah
kejahatan yang telah dilayani untuk membuat kebrutalan dan merusak umat
manusia. ”
-Thomas Paine
10. Remukan-remukan Kepala oleh Tuhan
“Sesungguhnya Allah meremukan kepala musuhNya, tempurung kelapa yang
berambut dari orang yang tetap hidup dalam kesalahan-kesalannya. Tuhan
berfirman: “Dari Basyan, akan Kubawa kembali, akan Kubawa kembali dari
tempat yang dalam, supaya engkau membasuh kakimu dalam darah, dan lidah
anjing-anjingmu mendapat bagiannya dari musuh. ” (Mazmur 68:22-24)
Penjelasan
Jika seseorang percayai firman-firman sadistic yang datang dari
Tuhan, maka cukup kebijaksanaan untuk menghindar dari orang-orang
seperti itu. Karena siapapun yang berpaut kepada kepercayaan-kepercayaan
seperti itu sangat mungkin melakukan hal yang sama kepada orang lain.
11. Pembunuhan Masal oleh Tuhan
“Dan Ia membunuh beberapa orang Bet-Semes, karena mereka melihat ke
dalam tabut TUHAN;Ia membunuh tujuh puluh orang dari rakyat itu. Rakyat
itu berkabung, karena TUHAN telah menghajar mereka dengan dahsyatnya . ”
(I Samuel 6:13)
Penjelasan
Di sini kita mendapati hanya satu kejadian lagi dari Tuhan yang
melakukan pembantaian masal, seorang pembunuh sadiatis yang jauh lebih
buruk dibandingkan Hitler, Atttila bangsa Hun atau Pol Pot. Ayat
tersebut jelas menghina kecerdasan siapapun orangnya yang berpikir,
bahwa memiliki sifat yang penuh kasih.
Kita tidak hendak membuyarkan tuntutan Perjanjian Lama yang
berulang-ulang untuk melakukan kekejaman yang paling keji sebagai
sesuatu yang ganjil bagi orang Yahudi terdahulu. Bahkan hari ini,
peperangan yang paling kejam, terorisme dan kejahatan-kejahatan kita
yang penuh kebencian juga terjadi di seluruh bumi berdasarkan
kepercayaan-kepercayaan agama masa lampau, banyak diantaranya secara
langsung berasal dari ayat-ayat dalam Perjanjian lama dan Perjanjian
Baru.
12 . Bunuhlah Semua Orang yang Tak Beriman
“Nabi atau pemimpin itu haruslah dihukum mati, karena ia telah mengajak murtad terhadap TUHAN, Allahmu …” (Ulangan 13:5)
“Apabila saudara laki-laki, anak ibumu, atau anakmu laki-laki atau
anakmu perempuan atau isterimu sendiri atau sahabat karibmu membuuk
engkau diam-diam, katanya: Mari kita berbakti kepada allah lain yang
tidak dikenal olehmu ataupun oleh nenek moyangmu …” (Ulangan 13:6)
“Janganlah engkau mengalah kepadanya dan janganlah mendengarkan dia.
Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, janganlah mengasihani dia dan
janganlah menutupi salahnya, tetapi bunuhlah dia! Pertama-tama tanganmu
sendirilah yang bergerak untuk membunuh dia, kemudian seluruh rakyat. ”
(Ulangan 13:8-9)
“Bunuhlah dengan mata pedang penduduk kota itu, dan tumpaslah dengan
mata pedang kota itu serta segala isinya dan hewannya. ” (Ulangan 13:15)
Hukum-hukum yang menjengkelkan ini memerintahkan kepada
pengikut-pengikut Agama Yahudi untuk membunuh, bahkan anak-anak mereka
sendiri, jika tidak menyembah Yahweh (Tuhan). Pernyataan-pernyataan
Alkitab tersebut dapat membenarkan, persis yang digunakan kalangan
fundamentalis yang beriman secara fanatic, untuk membunuh para sahabat
atau keluarga hanya dikarenakan mereka gagal dengan merubah kepercayaan
mereka.
Mengapa orang Kristen hari ini menerima pernyataan-pernyataan Alkitab
tersebut, namun sedikit sekali dari mereka mengikuti apa yang ada dalam
Kitab Suci itu yang berlawanan dengan sifat orang-orang yang penuh
kasih dan toleran.
13. Bunuhlah Laki-laki, Perempuan, Anak-anak
“Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku akan membalas apa yang
dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek
menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir. Jadi
pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada
padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya,
laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu,
lembu maupun domba, unta maupun keledai. ” (I Samuel 15:2-3)
Tak peduli bagaimana seseorang dapat membenarkan kejahatan yang
mungkin dari orang dewasa, bayi-bayi yang masih menyusu tidak punya
niatan untuk melakukan kejahatan. Dan kejahatan apa yang mungkin
dilakukan oleh binatang untuk menentang Tuhan? Hanya seorang yang
jahatlah yang bisa membunuh bayi-bayi yang tidak berdosa dan
binatang-binatang, tidak penting apakah yang melakukan itu adalah orang
tua mereka atau pemilik binatang-binatang itu.
14. Holocaust Raja Daud
“Penduduk kota itu diangkutnya dan dipaksanya bekerja dengan gergaji,
penggerak besi dan kapak; juga dipekerjakannya mereka di tempat
pembuatan batu bata. Demikianlah juga diperlakukan Daud segala kota bani
Amon. Sesudah itu pulanglah Daud dengan seluruh tentara ke Yerusalem. ”
(II Samuel 12:31)
Dari catatan suci Alkitab ini kita bisa pelajari bahwa Raja Daud yang
hebat itu melakukan kekejaman yang menyaingi tindakan keji dari
holocaust (bencana) Perang Dunia II. Jika kita mengutuk N azi karena
kekejaman mereka, mengapa kita tidak melakukan hal yang sama untuk
tindakan haus darah Daud?
15. Pembunuhan Massal oleh Musa
“Bukankah perempuan-perempuan ini, atas nasihat Bileam, menjadi
sebabnya orang Israel berubah setia terhadap TUHAN dalam hal Peor,
sehingga tulah turun ke antara umat TUHAN. Maka sekarang bunuhlah semua
laki-laki di antara anak-anak mereka, dan juga semua perempuan yang
pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu bunuh. Tetapi semua
orang muda diantara perempuan yang belum pernah bersetubuh dengan
laki-laki haruslah kamu biarkan hidup bagimu. ” (Bilangan 31:16-18)
Musa memerintahkan pembunuhan terhadap sekitar 100. 000 orang pemuda dan kira-kira 68. 000 perempuan yang tak berdaya.
Ingat kaum perempuan dan anak-anak dari keluargamu: Tidak penting
betapa sakit yang mungkin mereka alami, atau bagaimana mereka bisa
menentang suatu agama, apa yang anda rasakan jika seorang laki-laki
bernama Musa, yang mengaku bisa berbicara kepada Tuhan, mengirim
orang-orangnya ke dalam rumah Anda dan memotong-motong perempuan dan
anak-anakmu yang laki-laki? Juga, bagaimana Anda akan bereaksi jika
mereka menodai seorang anak perempuan, lalu mereka menyeretnya untuk
mendesak berbuat seperti yang mereka inginkan terhadapnya? Ingat bahwa
gadis-gadis yang tidak berdosa ini melayani untuk kesenangan seksual
mereka sendiri.
Midian, tanah orang-orang Midianite, tidak terletak di suatu wilayah
yang dianggap sebagai musuh alami Israel selama berabad-abad, dan
sesungguhnya daerah itu terletak beratus-ratus mil jauh dari tempat
perkemahan orang Israel. Musa sendiri tinggal di Midian sebagai buronan
setelah melakukan pembunuhannya yang pertama. Pendeknya, Midian
diketahui bukan merupakan ancaman bagi “umat pilihan” Allah.
16. Patoklah Kepalanya!
“Tetapi Yael, isteri Heber, mengambil patok kemah, diambilnya pula
palu, mendekatinya diam-diam, lalu dilantaknyalah patok itu masuk ke
dalam pelipisnya sampai tenbus ke tanah –sebab ia telah tidur nyenyak
karena lelahnya- maka matilah orang itu. ” (Hakim-Hakim 4:21)
Di ayat 16 orang-orang Israel mengejutkan angkatan perang Sisera dan
itu “tidak ada seorang laki-laki ditinggalkan,” kecuali Sisera yang
meninggalkan angkatan perangnya dan melarikan diri, suatu perbuatan yang
dapat dihukum oleh Mahkamah Militer hari ini. Sisera kemudian pergi ke
kemah Yael, isteri Heber. Yael menuntunnya ke dalam, menyembunyikannya
di bawah sebuah selimut, memberinya susu untuk memuaskan dahaganya, dan
berjanji untuk berdiri menjaganya di ambang pintu selagi dia tidur.
Kemudian Yael membunuh Sisera!
Kita tidak melihat apa-apa yang menandakan rasa malu sedikitpun,
tetapi agaknya, Yael membunuhnya dengan berlagak bangga. Penulis bagian
Alkitab ini memperjelas bahwa bagian tersebut merepresentasikan suatu
perbuatan, tidak hanya sebagai perbuatan yang hebat dan heroik tetapi
juga sesuai dengan kehendak Tuhan. ²
² Lihat Hakim-Hakim 4:23 .
17. Perkosa dan Bunuhlah
“Setiap orang yang didapati akan ditikam, dan setiap orang yang
tertangkap akan rebah mati oleh pedang. Bayi-bayi mereka akan diremukkan
di depan mata mereka, rumah-rumah mereka akan dirampoki, dan
isteri-isteri mereka akan ditiduri. ” (Yesaya 13:15-16)
Ayat tersebut meramalkan kematian orang-orang Babel. Kebetulan tidak
semua orang di Babel (sekarang Iraq modern) tewas dengan pedang atau
anak-anak mereka diremukkan berkeping-keping atau isteri mereka
diperkosa (hanya kejadian lain dari kesalahan-kesalahan di dalam
Alkitab). Bagaimana mungkin sebagian orang yang beriman kepada Alkitab
yang sempurna dapat menerima ayat-ayat itu sebagai ilham Tuhan, atau
secara moral hanya bisa memberikan bukti atas sifat kepercayaan yang
buta. Karena jika kita mempercayai kata-kata tersebut sebagai ilham
Tuhan, maka membunuh anak-anak dan memperkosa isteri-isteri orang harus
pula dianggap sebagai suatu ilham dari Tuhan Yang Maha Tinggi.
“Tetapi mengenai darah kamu, yakni nyawa kamu, Aku akan menuntut
balasnya; dari segala binatang Aku akan menuntutnya, dan dari setiap
manusia Aku akan menuntut nyawa sesama manusia. Siapa yang menumpahkan
darah manusia, darahnya tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat
manusia itu menurut gambar-Nya sendiri. ” (Kejadian 9:5-6)
Sebagai kalangan yang anti-aborsi menggunakan kata-kata tersebut
untuk membenarkan pembunuhan terhadap pendukung aborsi [atau orang yang
melakukan aborsi]. Kata-kata seperti itu mengilhami Michael Grifin untuk
membunuh Dokter David Gunn pada 10 Maret 1993.
Ingat bahwa Alkitab tidak pernah secara langsung menyebut aborsi
(pengguguran),namun kurang lebih mengutuknya. Sebaliknya, Tuhan sendiri
telah memaafkan tidak hanya keguguran, tetapi secara pribadi juga
menyerukan pembunuhan kepada bayi-bayi yang masih menyusui dan
membenturkan anak-anak ke batu karang. ³
³ Lihat Bilangan 5:26-27, I Samuel 15:2-3, dan Mazmur 137:9
19. Membunuh Orang yang Tak Berdosa
“Pada waktu itu juga kita rebut dan hancurkan setiap kota, dan bunuh
seluruh penduduknya, laki-laki, perempuan, dan anak-anak. Tak ada yang
dibiarkan hidup. ” (Ulangan 2:34)
“Semua kota itu kita hancurkan, dan semua orang lelaki, perempuan dan
anak-anak mereka kita bunuh, seperti yang kita lakukan dengan kota-kota
Raja Sihon dari Hesybon. Ternak mereka kita ambil dan kota-kota itu
kita rampoki. ” (Ulangan 3:6-7)
Kata-kata seperti itu turut memberi pembenaran asukan Perang Salib
Abad Pertengahan yang membantai orang laki-laki, perempuan dan anak-anak
sepanjang perjalanan mereka ke Yerusalem dan menjarah barang-barang
rampasan dari kota itu. Bahkan hari ini, banyak orang-orang militer
Kristen menggunakan Kitab Injil mereka untuk membenarkan
tindakan-tindakan mereka. Bila ada prajurit ragu-ragu tentang pembunuhan
yang dilakukannya, dia hanya perlu meminta nasehat seorang pendeta
tentara atau membaca Alkitab untuk menenangkan keraguan mereka. Bahkan
George Bush, dengan didampingi Billy Graham di sisinya, memproklamirkan
Perang Teluk sebagai tuntutan “moral”. George Walker Bush melanjutkan
langkah-langkah bapaknya dengan membantai beribu-ribu warga Iraq di
perang Iraq. Perang-perang moral seperti itu mengakibatkan beribu-ribu
orang yang tidak bersalah “dibinasakan sepenuhnya”, laki-laki, perempuan
dan anak-anak.
Untuk beberapa contoh yang lain [tetapi belum semuanya] lihat juga
Ulangan 3:3, 7:2, 20:16-17, 25:19; Yosua 6:21, 8:26, 10-28-40; Bilangan
31:17-18, I Samuel 15:3; Yesaya 13:16; dan Hosea 13:16.
“Dan kepada yang lain-lain aku mendengar Dia berfirman: “Ikutilah dia
dari belakang melalui kota itu dan pukullah sampai mati! Janganlah
merasa saying dan jangan kenal belas kasihan. Orang-orang tua,
teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan,
bunuh dan musnahkan! Tetapi semua orang yang ditandai dengan huruf T
itu, jangan singgung! Dan mulailah dari tempat kudus-Ku! ”Lalu mereka
mulai dengan tua-tua yang berada di hadapan Bait Suci. ” (Yehezkiel
9:5-6)
Kata-kata ini, yang diperintahkan oleh Tuhan, memerintahkan untuk
membunuh tidak hanya kaum perempuan dan orang tua, melainkan juga
anak-anak kecil. Cerita tentang pembunuhan besar-besaran (massacre)
berdarah dingin tersebut biasa terjadi karena banyak orang yang menolak
untuk menerima Yahweh. Ungkapan ini memberikan peringatan kepada siapa
saja untuk mengenal orang yang mempercayai tiap-tiap kata di dalam
Alkitab.
Penalaran moral macam apa yang mengharuskan kita turut mengagumi ayat-ayat Alkitab seperti itu?
Penalaran moral macam apa yang mengharuskan kita turut mengagumi ayat-ayat Alkitab seperti itu?
21. Orang-orang yang Bertahan
“Katanya: “Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon
sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka! ”Dan
aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh
empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel . ”
(Wahyu 7:3-4)
“Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan
kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa
kalajengking-kalajengking di bumi. Dan kepada mereka dipesankan, supaya
mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tunbuhan
ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai
Allah di dahinya. ” (Wahyu 9:3-4)
Di sini kita pembinasaan masa depan yang hebat di mana berjuta-juta
orang akan mati. Hanya 144. 000 orang Yahudi dengan suatu tanda
perlindungan pada bagian atas kepala mereka yang akan bertahan. Berapa
banyak orang beriman yang menyadari, bahwa hal ini mensyaratkan kematian
semua orang di atas bumi kecuali beberapa orang Yahudi? Dan ini
mencakup pembinasaan atas semua umat Kristen!
Waspadalah terhadap “Armagedon” di masa depan yang disebabkan oleh
orang-orang religius. Percayalah kepadaku nubuat-nubuat penyempurna-diri
yang menciptakan perilaku-perilaku yang bisa menyempurnakan diri kita.
22. Musnahkan Sama Sekali, I
“Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang di dalam kota
itu, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda, sampai
kepada lembu, domba dan keledai. ” (Yosua 6:21)
Kata-kata “yang diilhamkan Tuhan” ini tidak memberi satu pun isyarat
kemurahan hati kepada korban pembantaian yang tak berdosa, kaum
perempuan, anak-anak atau orang tua yang dibantai tidak bersalah.
Setelah Musa dan Harun wafat, Yosua memikul Tuhan dan orang Israel
memasuki Yerikho. Perhatikan, bahwa pada yang sama pengepungan, “segala
emas dan perak serta barang-barang tembaga dan besi adalah kudus bagi
TUHAN: semuanya itu akan dimasukkan ke dalam perbendaharaan TUHAN”
(Yosua 6:19)
Dalam pertempuran di Ai, Alkitab menceritakan bahwa dua belas ribu, semuanya orang Ai, telah dibantai. (Yosua 8:25)
Perhatikan, bahwa banyak penyerbu sepanjang sejarah menggunakan
kata-kata seperti itu sebagai pembenar peperangan dan perampasan.
23. Musnahkan Sama Sekali, 2
“Kamu harus memusnahkan sama sekali segala tempat, di mana
bangsa-bangsa yang daerahnya kamu duduki itu beribadah kepada allah
mereka, yakni gunung-gunung yang tinggi, di bukit-bukit dan di bawah
setiap pohon yang rimbun. Mezbah mereka kamu harus robohkan, tugu-tugu
berhala mereka kamu baker habis, patung-patung allah mereka kamu
hancurkan, dan nama mereka kamu hapuskan dari tempat itu. ” (Ulangan
12:2-3)
Di sini Tuhan memerintahkan untuk memusnahkan seluruh tempat dimana
orang-orang menyembah tuhan-tuhan yang lain. Disana tidak terlihat
secuil pun toleransi agama!
“Saya tidak bisa membayangkan suatu Tuhan yang memberi ganjaran dan
menghukum sebagian makhluk-Nya, yang tujuannya mengikuti diri kita
–pendeknya, suatu Tuhan yang tidak lain daripada refleksi dari kelemahan
manusia. Meskipun saya percaya bahwa seseorang bisa bertahan jasadnya
sesudah menemui ajal, tetapi jiwa-jiwa yang lemah melindungi pemikoran
semacam itu karena takut atau egoisme yang menngelikan. ”
-Albert Einstein
Untuk contoh-contoh lain dari pemusnahan menyeluruh, lihat Bilangan
21:2; Ulangan 3:6-7, 7:2, 13:15, 20:17; Hakim-hakim 21:11; II Tawarikh
20:23; I Raja-Raja 20:42; Yesaya 11:15, 15:3, 9, 18; Yeremia 12:17,
25:9, 50:21, 26, 51:3; Daniel 11:44; Amos 9:8.
“Orang benar itu akan bersukacita, sebab ia memandang pembalasan, ia
akan membasuh kakinya dalam darah orang fasik. ” (Mazmur 58:11)
Berapa banyak umat Kristen yang “baik” menyadari, bahwa ayat seperti
itu muncul di dalam Alkitab? Tentu saja kebanyakan pendeta menjaga
kata-kata yang haus darah tersebut agar jauh dari jemaat-jemaat mereka,
dan sebagaian kecil umat Kristen yang kebetulan menemui ayat ini,
menafsirkanya kembali untuk tujuan mereka sendiri, tidak menyadari
pengaruh yang dapat ditimbulkan oleh kata-kata itu pada orang lain.
Sayangnya beberapa orang Kristen mengambil ayat-ayat tersebut secara
harfiah untuk membenarkan kekejaman-kekejaman kepada siapa saja yang
ingin mereka gambarkan sebagai orang “jahat”.
Referensi: http://www.islamterbuktibenar.net
Terjemahan-nya kok tidak enak dibaca, berantakan?
BalasHapus