Diceritakan kembali Oleh Hamid Sekumpul
Diantara sifat ketawadhuan/ rendah hatinya Abah Guru Sekumpul QS,yang ulun dengar langsung dari yang punya riwayat bahwa suatu malam Senin sekitar jam 11 malam, Pa Haji yang rumahnya berdekatan atau sekomplek dengan Abah Guru dalam regol Ar raudah Sekumpul menelpon Abah Guru.
Diantara sifat ketawadhuan/ rendah hatinya Abah Guru Sekumpul QS,yang ulun dengar langsung dari yang punya riwayat bahwa suatu malam Senin sekitar jam 11 malam, Pa Haji yang rumahnya berdekatan atau sekomplek dengan Abah Guru dalam regol Ar raudah Sekumpul menelpon Abah Guru.
kata beliau' lagi dimana Bah
kata Abah Guru” Aku dibelakang Langgar,!( saya Dimbelakang Mushalla)
Begitu didatangi Pa Haji itu, Ternyata Abah Guru Sekumpul ada di sekitar WC umum Musholla Arraudhah.
Begitu didatangi Pa Haji itu, Ternyata Abah Guru Sekumpul ada di sekitar WC umum Musholla Arraudhah.
sendirian membersihkan WC
yang banyak itu, tanpa ada orang yg membantu, Saat itu,terkejutlah pa Haji tersebut ketika melihat Abah Guru membersihkan WC yg
banyak itu sendirian.
kemudian pa Haji tersebut mendangi Abah Guru dan lekas-lekas memberikan sabun untuk Abah Guru untuk membersihkan tangan Abah Guru dengan rasa malu sekaligus takjub.melihat ulama besar membersihkan WC-wc sendirian saja.
kemudian pa Haji tersebut mendangi Abah Guru dan lekas-lekas memberikan sabun untuk Abah Guru untuk membersihkan tangan Abah Guru dengan rasa malu sekaligus takjub.melihat ulama besar membersihkan WC-wc sendirian saja.
Sesudah itu pa Haji tersebut bertanya bertanya "kenapa Pian Bah menggawi ini?"(mengapa sampeyan kerjakan ini Bah)
Kata Abah Guru..ini semua saya lakukan hanya ingin membantu membersihkan bekas yang dipakai oleh anak dan cucu yang hadir pengajian dan maulidan disini.
Sejak itulah maka dibentuk dan ditugaskan panitia yang lain untuk membersihkan WC musholla secara teratur.
kisah ini asli ulun mendengar dari yang menceritakannnya, salah seorang Anak Murid Abah Guru Sekumpul yg bertempat tinggal didalam komplek/regol Arraudhah Sekumpul.inilah ketawadhuaan Sidin sebagai Wali dan Ulama Besar yang patut kita tiru dan kita teladani beliau tidak menghiraukan kedudukan atau derajat beliau apapun yang beliau kerjakan beiau lakukan dengan sendiri .. wassalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar