19 April 2013

Wisata Kuliner di Martapura, Ma'nyuus...!!!

Katupat Kandangan

Martapura adalah salah satu kecamatan di Kalimatan Selatan. Untuk penggemar perhiasan, inilah tempat yang paling tepat bagi anda. Martapura terkenal dengan pasar yang menjual perhiasan yang terbuat dari berbagai batu-batuan.

Sementara saya bukan penggemar perhiasan, juga dikarenakan saya tidak tahu-menahu mengenai perhiasan dan rasa malas menawar, saya memutuskan untuk mengelilingi pasar tradisional di samping pasar perhiasan Cahaya Bumi Selamat (CBS) Martapura.

Wadai Cincin

Di antara pasar tradisional Martapura dengan pasar perhiasan CBS, terdapat sederatan warung-warung penjualan makanan. Dari soto Banjar sampai ke penjualan Wadai (sebutan untuk kudapan di Kalimantan). Perhentian yang saya lakukan pertama kali adalah warung Katupat Kandangan khas Banjar. 

Ketupat nasi seperti ketupat pada umumnya dihidangkan dengan kuah bersantan dan potongan ikan gabus yang dibakar. Kuah santan dari ketupat tidak meninggalkan rasa eneg di tenggorokan, tapi diseimbangkan dengan aroma ikan gabus bakar yang sedikit pahit. Kalau dilihat dari gambarnya sangat sederhana yah penampilannya, tapi rasanya melebihi lontong sayur.

Wadai Wajik

Jangan kehilangan kesempatan untuk mencobai kudapan khas Martapura dekat toko permata cahaya bumi selamat Martapura. Disana dijual wadai cincin, bentuknya seperti uang logam yang biasanya dijadikan mata kalung di film-film shaolin, tapi sebenarnya menurutku pribadi sih kaya kancing baju. hahahahaha...... Wadai cincin ini terbuat dari tepung ketan dengan tutupan gula coklat, rasanya tidak terlalu manis. 

Martapura terkenal dengan 41 wadai. Dan salah satu yang paling terkenal adalah Wadai Bingka, yang berbentuk bunga dengan 6 kelopak. Bingka terbuat dari bahan utama seperti telur bebek, santan dan tepung santan yang divariasikan dengan rasa nangka, kentang dan sebagainya. Hampir semua warung/kudapat di pasar tradisional Martapura menjual Bingka.

Jaring (Jengkol Rebus)

Jangan lupa juga nikmati wadai wajik yang terbuat dari singkong kemudian dibalur dengan gula jawa (gula habang). Rasanya juga tidak terlalu manis dan lembut. Satu-satunya kudapan/warung yang sulit untuk saya cobai siang itu adalah Jaring, yang mana adalah jengkol rebus yang disantap dengan lalaan/tahi lala (bahan dari kelapa).


Jjaring itu sangat nikmat, tetapi ketakutan efek samping seperti bau mulut. Harus coba Jaring jangan lupa bawa obat kumur ya! gkgkgkgkgk......


Tidak ada komentar:

Posting Komentar