Katupat Kandangan
Martapura adalah salah satu
kecamatan di Kalimatan Selatan. Untuk penggemar perhiasan, inilah tempat
yang paling tepat bagi anda. Martapura terkenal dengan pasar yang
menjual perhiasan yang terbuat dari berbagai batu-batuan.
Sementara saya bukan penggemar
perhiasan, juga dikarenakan saya tidak tahu-menahu mengenai perhiasan
dan rasa malas menawar, saya memutuskan untuk mengelilingi pasar
tradisional di samping pasar perhiasan Cahaya Bumi Selamat (CBS)
Martapura.
Wadai Cincin
Di antara pasar tradisional
Martapura dengan pasar perhiasan CBS, terdapat sederatan warung-warung
penjualan makanan. Dari soto Banjar sampai ke penjualan Wadai (sebutan
untuk kudapan di Kalimantan). Perhentian yang saya lakukan pertama kali
adalah warung Katupat Kandangan khas Banjar.
Ketupat nasi seperti ketupat
pada umumnya dihidangkan dengan kuah bersantan dan potongan ikan gabus
yang dibakar. Kuah santan dari ketupat tidak meninggalkan rasa eneg
di tenggorokan, tapi diseimbangkan dengan aroma ikan gabus bakar yang
sedikit pahit. Kalau dilihat dari gambarnya sangat sederhana yah
penampilannya, tapi rasanya melebihi lontong sayur.
Wadai Wajik
Jangan kehilangan
kesempatan untuk mencobai kudapan khas Martapura dekat toko permata cahaya bumi selamat Martapura. Disana dijual wadai cincin, bentuknya seperti uang logam yang
biasanya dijadikan mata kalung di film-film shaolin, tapi sebenarnya menurutku pribadi sih kaya kancing baju. hahahahaha...... Wadai cincin ini terbuat dari tepung
ketan dengan tutupan gula coklat, rasanya tidak terlalu manis.
Martapura terkenal dengan 41 wadai. Dan salah satu yang
paling terkenal adalah Wadai Bingka, yang berbentuk bunga dengan 6
kelopak. Bingka terbuat dari bahan utama seperti telur bebek, santan dan
tepung santan yang divariasikan dengan rasa nangka, kentang dan
sebagainya. Hampir semua warung/kudapat di pasar tradisional Martapura menjual Bingka.
Jaring (Jengkol Rebus)
Jangan lupa juga nikmati wadai wajik yang terbuat dari singkong kemudian
dibalur dengan gula jawa (gula habang). Rasanya juga tidak terlalu manis dan lembut.
Satu-satunya kudapan/warung yang sulit untuk saya cobai siang itu adalah
Jaring, yang mana adalah jengkol rebus yang disantap dengan lalaan/tahi lala (bahan dari kelapa).
Jjaring itu sangat nikmat, tetapi ketakutan efek
samping seperti bau mulut. Harus coba Jaring jangan lupa bawa obat kumur ya! gkgkgkgkgk......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar