Artikel TerbaruSelamat Datang di Putra Martapura

Gambaran 3D Raudhah dan Maqam Rasulullah SAW


Allahummasolli 'Ala Sayyidina Muhammad
Saat ini banyak beredar gambar-gambar palsu maqam Rasulullah SAW, bahkan kita tidak mengetahui bagaimana bentuk maqam Rasulullah SAW yang sebenarnya yang berada di bawah kubah hijau Masjid Nabawi. untuk menghindari penyimpangan gambar dan berita yang beredar maka kita perlu menyimak gambaran 3D Maqam Rasulullah berikut ini:


Free Download Qasidah Marhaban ya Ramadhan oleh Abah Guru (KH. Zaini bin Abdul Ghani) Sekumpul Martapura

Marhaban Ya Ramadhan...
Ramadhan adalah bulan pendidikan (Syahru At Tarbiyah), karena pada bulan ini orang-orang beriman dididik untuk berlaku disiplin dengan aturan-aturan Allah SWT dan Rasul-Nya. Secara fisik, Allah mendidik untuk disiplin dalam mengatur pola makan. Secara psikis, Allah mendidik untuk berlaku sabar, jujur, menahan amarah, empati dan berbagi kepada orang lain, dan sifat-sifat luhur lainnya. Dan secara fikri, Allah mendidik agar orang-orang beriman senantiasa bertafakkur dan mengambil pelajaran-pelajaran yang bermakna bagi kehidupannya.
Ramadhan adalah bulan perjuangan (Syahru Al Jihad), karena untuk sukses menjalani Ramadhan dibutuhkan perjuangan yang tidak ringan. Allah hendak mengajarkan bahwa untuk sukses dalam kehidupan pun dibutuhkan perjuangan, yaitu mengendalikan hawa nafsu agar tunduk dan patuh dengan ketentuan Allah dan Rasul-Nya.
Ramadhan adalah bulan Qur’an (Syahru Al Qur’an), karena Al Qur’an pertama kali diturunkan pada Ramadhan. Sepatutnyalah pada bulan ini, interaksi kaum muslimin dengan Al Quran menjadi sangat intens sebagaimana dicontohkan oleh generasi salaf yang mencurahkan waktu demikian banyak pada bulan Ramadhan untuk berinteraksi dengan Al Quran, baik dengan membaca, mentadabburi, dan mengamalkan kandungan-kandungan isinya.
Ramadhan adalah bulan persaudaraan (Syahru Al Ukhuwwah). Pada bulan ini Allah mendidik kaum muslimin untuk lebih mencintai dan peduli terhadap saudara-saudaranya. Rasulullah Saw mengajarkan dengan ringan bersedekah di bulan ini, memberi makanan bagi orang yang berpuasa, menunaikan zakat, dan membuang dengki dan sifat-sifat buruk terhadap saudaranya.
Ramadhan adalah bulan ibadah (Syahru Al ‘Ibadah). Dalam bulan ini Allah membuka peluang bagi hamba-hamba-Nya untuk beribadah (mahdhoh) sebanyak-banyaknya, karena pada bulan ini pahala ibadah dibalas dengan berlipat ganda. Allah SWT mendidik kaum muslimin untuk merealisasikan misi hidup dengan senantiasa beribadah kepada Allah SWT. Target keimanan yang diharapkan adalah hamba-hamba yang selalu mengorientasikan hidup untuk beribadah, sebagaimana firman Allah: Katakanlah: "Sesungguhnya shalat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (Al An’aam 6:162-163).
Allah SWT berfirman, "Katakanlah (wahai Muhammad SAW) Dengan Datang-nya Anugerah Allah Dan Rahmat-Nya, Maka Dengan Itu Hendaknya Mereka Bergembira" (QS Yunus 58)
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang senang dengan datangnya bulan Ramadhan (karena iman dan Allah), maka diharamkan jasadnya masuk ke dalam api neraka".
Dan ada juga Sabda Rasulullah SAW, "Barangsiapa yang berpuasa ramadhan dengan menjaganya dengan segenap kemampuannya, maka diampunilah seluruh dosanya yang telah lalu" (HR Bukhari & Muslim)

Sebagai refleksi dari kerinduan dan kecintaan kita akan datangnya bulan ramadhan maka perkenankan penulis membagikan link download qasidah  "Marhaban ya Ramadhan" dari abah guru sekumpul. Semoga kita bisa disampaikan ke bulan Ramadhan. Dan semoga kita bisa memanfaatkan bulan Ramadhan untuk taqarrub ilallah. Amiiin...
Berikut Link Downloadnya:

Free Download Pengajian Guru Zuhdi


I. Pengajian di Mesjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin


II. Pengajian di Mesjid Jami Banjarmasin

III. Pengajian di Kediaman Guru Zuhdi Banjarmasin

Ungkapan Emha Ainun Najib tentang Sosok Abah Guru (KH. Zaini bin Abdul Ghani)

Foto Kenangan Emha Ainun Najib Bersama Abah Guru Sekumpul
"Tidak ada orang besar,orang yg terbesar di dunia dibidangnya.
Yang saya tidak menemukan warung atau rumah di Kalsel tanpa ada gambar Beliau".
"Siapakah Gerangan ? "
"Siapa gerangan Beliau ?""Beliau adlh org yg mnyelenggarakan Sholawat Maulid sejak masa mudanya sambil bermain silat pada waktu itu. Dan waktu Awal Beliau bikin hanya empat orang yg ikut sampai akhirnya ratusan ribu orang ikut bersholawat setiap malam senin. "Betul ya ?""Orang yg sangat saya kagumi..Karena diseluruh dunia tak ada peristiwa getaran getaran elektromagnetik cinta vertikal Allah,Rasulullah dan manusia sebagamana yang terpancar dari Cahaya Martapura Banjarmasin KALSEL.""Kalau kita memandang wajah beliau kita teringat Sayyidina Ali bin Abi Tholib.""Kalau kita mendengarkan suara beliau " Istri saya ini jatuh Cinta sama suara Beliau".."Maksud saya Beliau ini Masya Allah yg namanya "Ainun Najib(Beliau Sendiri) dkk itu buku hitam, ndak ada artinya mereka semua cuma buih-buih "."Tp Beliau ini Guru Sekumpul masyaa Allah Beliau adlah pahlawan dunia Beliaulah yg paling indah memancarkan Cinta dan Percintaan dengan Rasulullah Muhammad saw. ""Beliau orang Besar Almarhum orang Besar.""Dan saya berdo'a pada Allah ya Allah jangan sampai hilang situasi itu dan lahirkanlah Guru Sekumpul yang lain." Aamiin

Mohon Maaf atas segala Kekhilafan dalam menulis ulang.


Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang Dicintai Rasulullah SAW


Tatkala Prof. DR. al-Muhaddits as-Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki bersama rombongan ulama lainnya pergi berziarah ke Makam Rasulullah Saw., tiba-tiba beliau diberikan kasyaf (tersingkapnya hijab) oleh Allah Swt. dapat jumpa dengan Nabi Saw. Di belakang Nabi Muhammad Saw. sangat banyak orang yang berkerumunan. Ketika ditanya oleh as-Sayyid Muhammad al-Maliki: “Ya Rasulullah, siapakah orang-orang itu?”

Rasulullah Saw. pun menjawab: “Mereka adalah ummatku yang sangat aku cintai.”

Dan diantara sekumpulan orang yang banyak itu ada sebagian kelompok yang sangat banyak jumlahnya. Lalu as-Sayyid Muhammad al-Maliki bertanya lagi: “Ya Rasulullah, siapakah mereka yang berkelompok sangat banyak itu?”
Rasulullah Saw. kemudian menjawab: “Mereka adalah Bangsa Indonesia yang sangat banyak mencintaiku dan aku mencintai mereka.”

Akhirnya as-Sayyid Muhammad al-Maliki menangis terharu dan terkejut. Lalu beliau keluar dan bertanya kepada jamaah: “Mana orang Indonesia? Aku sangat cinta kepada Indonesia.” (Dikutip dari ceramah Syaikh KH. Muhyiddin Abdul Qadir al-Manafi)

Diedit ulang oleh: Sya'roni As Samfuriy, Cilangkap Jatim 28 Februari 2014 Sumber

Inilah bukti nyata kecintaan Bangsa Indonesia pada Rasulullah SAW
(Sekumpul, Martapura, Kalimantan Selatan)


KH As'ad Umam Pengarang Buku Iqra

Kalau saya liat gambar masa kecil ini maka akan teringan ketika masih ngaji Al-Qur'an sama guru mulai dari buku iqra 1-6 hingga lancar membaca Al-Qur'an dan akhirnya wisuda, Buku iqra merupakan pengantar untuk belajar membaca Al-Qur'an yang sangat membantu para santri dan guru dalam proses belajar-mengajar membaca Al-Qur'an.
Bila membicarakan Iqra tentu saja tidak terlepas sosok pengarangnya yang ada di cover Iqra. Pasti kita akan bertanya-tanya, siapakah beliau?
Ternyata, beliau adalah seorang pria bernama lengkap K.H. As’ad Humam. K.H. As’ad Humam lahir pada tahun 1933. Sejak remaja, beliau mengalami cacat fisik lantaran terkena penyakit pengapuran tulang belakang.
Ia pun mau tak mau harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta selama satu setengah tahun. Penyakit inilah yang membuat beliau tak mampu bergerak secara leluasa sepanjang hidupnya.
Pasalnya, sekujur tubuhnya mengejang dan sulit untuk dibungkukkan. Dalam keseharian, sholatnya pun harus dilakukan dengan duduk lurus, tanpa bisa melakukan posisi ruku’ ataupun sujud. Bahkan untuk menengok saja, ia harus membalikkan seluruh tubuhnya.
Soal pendidikan, beliau hanya lulusan kelas 2 Madrasah Mualimin Muhammadiyah Yogyakarta (Setingkat SMP). KH As’ad Humam tinggal di Kampung Selokraman, Kotagede Yogyakarta.Dahulu, beliau berprofesi sebagai pedagang imitasi di pasar Bringharjo, kawasan Malioboro Yogyakarta. Profesi ini mengantarnya berkenalan dengan KH Dachlan Salim Zarkasyi. Berawal dari silaturahim ini kemudian KH As’ad Humam mengenal metode Qiroati. Dari Qiroati ini pula muncul gagasan-gagasan beliau untuk mengembangkannya supaya lebih mempermudah penerimaan metode ini bagi santri yang belajar Al-Qur'an. Mulailah beliau bereksperimen, dan hasilnya kemudian ia catat, dan ia usulkan kepada KH Dachlan Zarkasyi.Meski begitu, gagasannya acap kali ditolak oleh KH Dachlan Salim Zarkasyi, terutama untuk dimasukkan dalam Qiroati. Menurutnya Qiroati adalah inayah dari Allah sehingga tidak perlu ada perubahan. Hal ini sontak menjadikan kedua tokoh berkonflik. Akhirnya, muncul gagasannya beserta tim Tadarus Angkatan Muda Masjid dan Mushalla (Team Tadarus “AMM”) Yogyakarta untuk menyusun sendiri dengan pengembangan penggunaan cara cepat belajar membaca Al-Qur’an melalui metode Iqro. Sebagaiman diketahui, K.H. As’ad Humam telah pergi untuk selama-lamanya. Ia menghembuskan nafas terakhirnya pada awal Februari tahun 1996 dalam usia 63 tahun.Kala itu, jenazahnya dishalatkan di mesjid Baiturahman Selokraman Kota Gede Yogya tempat ia mengabdi. Meski beliau kini telah tiada, namun ilmu yang beliau berikan akan selalu diingat sepanjang masa oleh semua umat muslim.

Rakyat Chechnya Menyambut Kedatangan Rasulullah SAW


In Lam Tabki Fa Anta Lasta Insaanan
"Jika anda tidak menangis -melihat ini- maka anda bukanlah manusia -sejati-"

Begitu pada awalnya judul video yang berisikan bagaimana pemerintahan Chechnya mengadakan upacara penyambutan sebuah peninggalan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yakni bejana/cawan tempat air minum Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Disambut oleh ulama dimulai dari pesawat mendarat, hingga sampai pada tempat yang dituju. Sepanjang jalan masyarakat menyaksikan perjalanan bejana ini yang dibawa menggunakan sedan mewah, diangkat di atas pundak sebagai penghormatan atas peninggalan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Tak tanggung-tanggung, dua jalur jalan raya penuh dengan konvoi kendaraan yang mengiringi perjalanan ini. 

Begitu mereka sangat rindu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meski tidak pernah bertemu. Thuubaa Li Man Lam Yara Niy Wa Aamana Biy (Beruntung orang yang tidak pernah melihatku namun dia beriman kepadaku). Hal ini bukanlah hal yang baru, semenjak masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, para sahabat berebutan untuk mendapatkan tetesan air wudhu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahkan hampir sampai baku hantam. Begitu juga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bembagi-bagikan rambutnya kepada para sahabatnya.

Dan ada juga seorang shahabiyah (Ummu Sulaim) meletakkan cawan kecilnya di bawah tempat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidur setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berpanas-panas hingga mengucurkan keringat, agar cawan kecil itu menjadi penampung tetesan keringatnya lalu dijadikan obat oleh shahabiyah itu. Masih ada lagi seorang shahabiyyah sengaja memecahkan bibir bejana bekas Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam minum, yang disana ada bekas bibir Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Semua mereka lakukan adalah untuk mendapatkan keberkahan dari Allah yang salah satunya mereka dapatkan dari bekas ataupun peninggalan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Inilah salah satu bentuk refleksi cinta mereka kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Ya Rasulallah, kami merindukanmu, kami mencintaimu,
bawalah kami kelak ke telagamu.
Jiwa yang lembut dengan cinta kepada Rasulullah,
akan hanyut dengan tetes air mata melihat video ini, InsyaAllah.
Yaa Lathiifu Lam Tazal, Ulthuf Binaa Fiimaa Nazal



Suasana Haul Ke 10 Abah Guru (KH. Zaini bin Abdul Ghani Martapura)


Berikut suasana Haul ke 10 Abah Guru (Al 'Alimul Allamah Al; 'Arif Billah Syaikhuna Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Sekumpul Martapura) pada tanggal 26 April 2015 yang diabadikan melalui kamera dron yang dipiloti oleh Amang Copter dan video diedit dan diunggah ke Youtube Jali Boss oleh Jali Mahabbah Bos. Mudahan berkat Rasulullah dan kecintaan kepada Abah Guru kita bisa berkumpul di dunia dan akhirat. Amiiiin ya Allah.



Maqam Rasulullah SAW



INI ADALAH MAKAM RASULULLOH SAW DARI LUARNah jika kita mencoba mengintip dari celah jeruji atau pagar pelindung dari sisi mana saja, maka anda akan melihat bangunan lagi yang ditutup dengan kelambu penuh tulisan kaligrafi yang berwarna hijau bermotif merah Tidak seperti penutup Ka'bah yang setiap tahun harus di ganti, penutup ruangan Makam Nabi sangatlah jarang diganti, itu karena penutup makam itu terletak didalam ruangan tertutup dan tak pernah tersentuh oleh siapapun, terakhir kali diganti pada tahun 1971m, (biasanya di ganti setelah 100thn sekali) inilah gambarnya:



jadi,, sebenarnya kuburan rasululloh saw. tak terlihat langsung dan ini gambar dari sisi yang lain. Semoga CATATAN saya ini bisa memberi pecerahan terhadap beredarnya gambar-gambar maqam Rasulullah SAW yang palsu.



Habib Ali Al Habyi Bertemu Rasulullah SAW

Habib Anis Cucu Habib Ali Al Habsyi
Alhabib 'ali alhabsyi : syeikh ibrohim almatbuli datang kepada umminya, dan berkata pada umminya , ...''ummi, aku melihat Kanjeng nabi shallallaahu 'alaihi wasallam dalam mimpi. ''maka umminya berkata '' wahai anakku, yang disebut laki -laki itu adalah orang yang bertemu kanjengnabi dalam keadaan yaqdzah/ terjaga bukan dalam mimpi, ''kemudian beliau datang lagi pada umminya, lalu berkata syeikh ibrahim, '' ummi sesungguhnya aku melihat kanjengnabi dalam keadaan terjaga, '' maka umminya berkata '' sekarang kau telah laki-laki ''
 
semoga kita di rizqikan ketemu kanjeng nabi walau dalam mimpi....

Kisah di atas mengingatkan kita akan didikan seorang ummi (ibu) yang telah melahirkan seorang waliyullah yakni Al habib ali bin muhammad bin husein al habsyi, lihatlah cerita di bawah ini :

Didikan Ibunda Al Imam Al Arifbillah Al Qutb Al-Habib ‘Ali Bin Muhammad Bin Husein Al-Habsyi Ra (Shohibul Maulid simthud dhuror). Untuk Mencintai Nabi SAW.

Di waktu umur Habibana ‘Ali bin Muhammad al-Habsyi 7 tahun, ibunda beliau memanggil beliau dan berkata, “Yaa ‘Ali, engkau mau dapat ridho ku tidak di dunia dan akhirat..?” “Iya, ya ummii..” Jawab beliau. “Kalau engkau mau dapat ridlo dariku, ada syaratnya..!!” Kata ibunda Habib ‘Ali. “Apa syaratnya, ummi..??”. “Hmm. Engkau harus bertemu dengan datukmu, Rasulullah SAW.” Jawab ummi beliau.

Habib ‘Ali al-Habsyi yang masih kecil bingung. Dia tidak mengetahui bagaimana cara untuk bertemu dengan datuknya. Mulailah beliau mencari tahu dan belajar dengan guru-gurunya. Pergilah beliau ke salah satu tempat majelis Ulama, kemudian dia berkisah tentang permasalahannya­ untuk mendapat ridho ibunya dengan cara seperti tadi. Lalu gurunya berkata, “Yaa ‘Ali, kalau engkau ingin bertemu dengan Rasulullah SAW maka engkau harus mencintai Beliau SAW dahulu dan tak akan ada rasa cinta jika engkau tak kenal dengan yang di cinta.”

Belajarlah beliau tentang sejarah Baginda Nabi SAW. Tidak hanya itu, setiap orang alim yang ada selalu di tanya tentang masalah ini. Walhasil, banyaklah guru beliau. Ada yang berkisah kalau guru beliau mencapai ribuan orang.


Syaikhuna Al Alimul 'Allamah Al 'Arif Billah Syekh Zaini bin Abdul Ghani Menyambut Habib Anis Al Habsyi (Cucu Habib Ali Al Habsyi Sohibul Maulid) saat Baru Tiba di Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin

Nah.. seiring waktu berjalan, bertambahlah umur beliau sampai mencapai usia kurang lebih 20 tahun, beliau akhirnya bermimpi bertemu datuknya SAW. Begitu terbangun dari tidurnya, beliau langsung memberitahu ibunya.
“Yaa ummii… ‘Ali sudah bertemu Baginda Rasulullah SAW.” Kata al-Habib ‘Ali sambil menangis haru. Tetapi, apa jawab ibunda beliau..!!!??
“Yaa ‘Ali, dimana engkau bertemu Beliau?”
“Di dalam mimpiku, Ummii.” Kata al-Habib ‘Ali.
“Yaa ‘Ali, pergi engkau dari hadapanku. Engkau bukan anakku…!!!!”

Menangislah beliau… Keinginan hati untuk menyenangkan sang ibu pupus sudah.
Dalam kegelisahannya,­ beliau kembali bertanya kepada guru-gurunya, namun tak satupun dapat menjawabnya. Mengapa ibu beliau justru marah setelah mendapat laporan beliau tentang mimpinya.
Pada suatu malam beliau kembali bermunajah untuk dapat bertemu datuknya SAW. Larut dalam tangisan tengah malam, al-hasil tidurlah beliau. Dan al-Hamdulillah beliau kembali bertemu dengan datuknya SAW.
“Yaa Jiddy (Kakek ku), Yaa Rosul Allah SAW.. Anakmu ini ingin menanyakan tentang perihal ummii.” Kata al-Habib ‘Ali kepada Rosul Allah SAW.
“Duhai ‘Ali anakku, sampaikan salamku kepada ibumu..” Jawab Rasulullah SAW di dalam mimpinya al-Habib ‘Ali.

Begitu bangun, beliau langsung mengetuk pintu kamar umminya sambil menangis tersedu-sedu.

“Duhai Ummii, anakmu telah bertemu lagi dengan Baginda Rosul Allah SAW dan Beliau kirim salam kepada Ummii.” Kata al-Habib ‘Ali.
Tiba-tiba dari kamar, ibunda beliau keluar dan berkata,
“Yaa ‘Ali, kapan dan dimana engkau bertemu datukmu SAW..??” Tanya ibunda al-Habib ‘Ali
“Aku bertemu beliau di dalam mimpiku.” Jawab al-Habib ‘Ali dengan tangisan yang tak putus-putus. “Pergi dari hadapanku ya ‘Ali…!!! Engkau bukan anakku.
Jawabnya. Jawaban sang ibu benar-benar meruntuhkan hati al-Habib ‘Ali. Kemudian pintu kamar ibunda al-Habib ‘Ali al-Habsyi tertutup lagi, meninggalkan beliau seorang diri.

Maqam Habib Anis bin Alwi bin Ali Al Habsyi di Solo
Esok harinya beliau mengadu kembali kepada guru-gurunya namun tak satupun dari mereka yang dapat menenangkan hati beliau. Semakin hari kegelisahannya semakin menjadi-jadi, setiap detik setiap saat beliau terus-terusan mengadu dan bermunajah serta bertawajjuh kepada Allah dan Rosul Allah SAW. Tibalah suatu malam, beliau hanyut jauh ke dalam lautan munajah dan mahabbah yang amat sangat dahsyat kepada Nabi SAW. Kemudian beliau sujud yang sangat lama, tiba-tiba dalam keadaan sujud beliau mendengar suara yang lemah lembut,
“Yaa ‘Ali, angkat kepalamu..!!! Datukmu ada di mata zhohirmu.” Begitu al-Habib ‘Ali al-Habsyi mengangkat kepalanya seraya membuka kedua pelupuk matanya perlahan-lahan,­ bergetarlah seluruh tubuh Habibana ‘Ali. Beliau menangis dan berkata,
“Marhaba bikum Yaaa Jiddii, Yaa Rasulullah..”
Ternyata sosok tersebut adalah Rasulullah SAW berada di hadapan al-Habib ‘Ali. Kemudian Rosul Allah SAW berkata, “Duhai anakku, sampaikan salamku kepada ummi mu dan katakan kepadanya kalau aku menunggunya di sini..!!”
Seolah-olah gempa. Bergetar sekujur tubuh al-Habib ‘Ali al-Habsyi, beliau merangkak ke kamar ibundanya.
“Yaa ‘Ummi, aku telah bertemu kembali dengan Rosul Allah SAW dengan mata zhohirku dan Beliau menunggu Ummi di kamar ‘Ali..”
Ibunda beliau membuka pintu kamarnya seraya berkata, “Ini baru anakku engkau telah mendapat ridlo dari ku.”
Masya Allah.. Inilah didikan dari seorang ibu kepada anaknya untuk mencintai Rosul Allah SAW......

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيّدنامُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سيّدنا مُحَمَّدٍ

Sumber
 
Support : Copyright © 2015. Putra Martapura Blog - All Rights Reserved
Proudly powered by M. Firdaus Habibi
.comment-content a {display: none;} -->