Artikel TerbaruSelamat Datang di Putra Martapura

Bahaya Kesalahan yang Berulang


Esok pagi, Nasrudin diperintahkan oleh istrinya untuk menjual unta ke pasar di ujung desa. Sayangnya, rencana baik terendus oleh empat orang penipu. Karena itu, empat penipu itu secepatnya berunding untuk memperdaya Nasrudin, memberi kesan bahwa hewan yang hendak dijualnya itu bukanlah seekor unta, tetapi keledai. Harga unta memang jauh mahal dibanding harga seekor keledai.

Begitulah. Ketika Nasrudin baru mulai berjalan, rumahnya belum terlalu jauh, salah seorang penipu itu sudah menyapa Nasrudin, “Mau dijual berapa keledaimu?” Jelas saja Nasrudin marah karena tak terima untanya dianggap keledai.

Nasrudin lalu berjalan lagi dan bertemu dengan penipu kedua. Dia bertanya seperti penipu pertama, “Mau dijual berapa keledaimu?”. Kali ini, Nasrudin marah bercampur heran, “Bagaimana mungkin ada ada dua orang mengklaim bahwa hewan yang dibawaku itu keledai?” Meski demikian, Nasrudin terus saja tidak melayani orang kedua tadi.

Ia terus mengayunkan langkah melintasi jalan-jalan setapak sehingga bertemu dengan penipu ketiga. Ia bertanya seperti penipu pertama dan kedua. Kali ini keraguan di hati Nasrudun menari-nari, heran bercampur marah, jangan-jangan hewan yang dibawanya itu memang keledai karena sudah tiga orang yang mengatakan unta itu sebagai keledai. Meski demikian, Nasrudin terus melanjutkan perjalanan ke pasar.

Persis di depan gerbang pasar, datanglah penipu keempat dan menawar untanya dengan harga keledai. Akhirnya karena sering ditanya maka iapun menjual untanya dengan harga keledai.

Ada beberapa renungan yang bias kita petik dari kisah ini:
Pertama, kesalahan dan kesesatan yang sering diulang-ulang itu lama-lama akan dianggap sebagai kebenaran. Seperti kata Adolf Hitler “Sebuah kebohongan yang disampaikan seribu kali akan menyebabkan masyarakat menjadi yakin bahwa kebohongan itu adalah sebuah kebenaran”.
Pada saat-saat sekarang ini, kita banyak menyaksikan bahwa hal-hal yang dahulunya sangat sakral sekarang tidak lagi menjadi sakral, bahkan cenderung biasa. Sekarang orang bercerai dianggap biasa, melakukan umrah bersama (laki-laki dan perempuan yang bukan mahram) sebelum menikah bukan lagi aneh, dan sebagainya. Kesalahan-kesalahan ini lama-lama akan menjadi kebenaran.
Kedua, cerita ini mengajak kita agar terus istiqamah pada kebenaran yang kita yakini benar. Kita tidak boleh terpengaruh oleh bisikan provokasi. Ukuran kebenaran itu bukan dari banyaknya orang yang melakukannya, tetapi bersumber dari Zat yang paling benar walaupun hanya satu orang yang menjalankannya. Sungguh tidak ada yang paling benar kecuali kebenaran itu sendiri.
Ketiga, kita belajar tentang pentingnya mempertahankan identitas diri di tengah globalisasi, memegang prinsip-prinsip kebenaran apapun resikonya.

Mutiara Nasehat al-Habib Umar bin Hafidz

Diantara Nasehat Beliau Adalah:
  • Penuhilah hatimu dengan kecintaan terhadap saudaramu niscaya akan menyempurnakan kekuranganmu dan mengangkat derajatmu di sisi Allah 
  • Barang siapa Semakin mengenal kepada allah niscaya akan semakin takut.
  • Barang siapa yang tidak mau duduk dengan orang beruntung, bagaimana mungkin ia akan beruntung dan barang siapa yang duduk dengan orang beruntung bagaimana mungkin ia tidak akan beruntung.
  • Barang siapa menjadikan kematiaannya sebagai pertemuan dengan sang kekasih (Allah), maka kematian adalah hari raya baginya.
  • Barang siapa percaya pada Risalah (terutusnya Rasulullah), maka ia akan mengabdi padanya. Dan barang siapa percaya pada risalah, maka ia akan menanggung (sabar) karenanya. Dan barang siapa yang membenarkan risalah, maka ia akan mengorbankan jiwa dan hartanya untuknya. 
  • Kedekatan seseorang dengan para nabi di hari kiamat menurut kadar perhatiannya terhadap dakwah ini. 
  • Betapa anehnya bumi, semuanya adalah pelajaran. Kukira tidak ada sejengkal tanah di muka bumi kecuali di situ ada ibrah (pelajaran) bagi orang yang berakal apabila mau mempelajarinya. 
  • Sebaik-baik nafsu adalah yang dilawan dan seburuk-buruk nafsu adalah yang diikuti. 
  • Tanpa menahan hawa nafsu maka manusia tidak akan sampai pada Tuhannya sama sekali dan kedekatan manusia terhadap Allah menurut kadar pembersihan jiwanya. 
  • Jikalau sebuah hati telah terbuka, maka akan mendapatkan apa yang diinginkan. 
  • Barang siapa yang mempunyai samudra ilmu kemudian kejatuhan setetes hawa nafsu, maka hawa nafsu itu akan merusak samudra tersebut. 
  • Sesaat dari saat-saat khidmat (pengabdian) , lebih baik daripada melihat arsy dan seisinya seribu kali. 
  • Menyatunya seorang murid dengan gurunya merupakan permulaan di dalam menyatunya dengan Rasulullah SAW. Sedangkan menyatunya dengan Rasulullah SAW merupakan permulaan untuk fana pada Allah (lupa selain Allah).
  • Manusia di setiap waktu senantiasa terdiri dari dua golongan, golongan yang diwajahnya terdapat tanda-tanda dari bekas sujud dan golongan yang di wajahnya terdapat tanda-tanda dari bekas keingkaran. 
  • Barang siapa yang menuntut keluhuran, maka tidak akan peduli terhadap pengorbanan. 
  • Sesungguhnya di dalam sujud terdapat hakikat yang apabila cahanya turun pada hati seorang hamba, maka hati tersebut akan sujud selama-lamanya dan tidak akan mengangkat dari sujudnya. 
  • Beliau RA berkata tentang dakwah, Yang wajib bagi kita yaitu harus menjadi daI dan tidak harus menjadi qodli atau mufti (katakanlah wahai Muhammad SAW inilah jalanku, aku mengajak kepada Allah dengan hujjah yang jelas aku dan pengikutku) apakah kita ikut padanya (Rasulullah) atau tidak ikut padanya? Arti dakwah adalah memindahkan manusia dari kejelekan menuju kebaikan, dari kelalaian menuju ingat kepada Allah, dan dari keberpalingan kembali menuju kepada Allah, dan dari sifat yang buruk menuju sifat yang baik. 
  • Syetan itu mencari sahabat-sahabatnya dan Allah menjaga kekasih-kekasih- Nya.
  • Apabila ibadah agung bagi seseorang maka ringanlah adap (kebiasaan) baginya dan apabila semakin agung nilai ibadah dalam hati seseorang maka akan keluarlah keagungan adat darinya. 
  • Bila benar keluarnya seseorang (di dalam berdakwah), maka ia akan naik ke derajat yang tinggi. 
  • Keluarkanlah rasa takut pada makhluk dari hatimu maka engkau akan tenang dengan rasa takut pada kholiq (pencipta) dan keluarkanlah berharap pada makhluk dari hatimu maka engkau akan merasakan kenikmatan dengan berharap pada Sang Kholiq. 
  • Banyak bergurau dan bercanda merupakan pertanda sepinya hati dari mengagungkan Allah dan tanda dari lemahnya iman. 
  • Hakikat tauhid adalah membaca Al Qur’an dengan merenungi artinya dan bangun malam.
  • Tidak akan naik pada derajat yang tinggi kecuali dengan himmah (cita-cita yang kuat). 
  • Barang siapa memperhatikan waktu, maka ia akan selamat dari murka Allah. 
  • Salah satu dari penyebab turunnya bencana dan musibah adalah sedikitnya orang yang menangis di tengah malam.
  • Orang yang selalu mempunyai hubungan dengan Allah, Allah akan memenuhi hatinya dengan rahmat di setiap waktu.
  • Salah satu dari penyebab turunnya bencana dan musibah adalah sedikitnya orang yang menangis di tengah malam. 

Ibadah dan Usaha Harus Seimbang

-->
“Keinginanmu untuk berkonsentrasi (ibadah) kepada Allah SWT, padahal Dia telah menetapkan agar berusaha, merupakan bagian dari syahwat tersembunyi. Keinginan berusaha, padahal Dia menetapkan untuk konsentrasi beribadah, merupakan bentuk penurunan semangat yang tinggi”. (Ibnu ‘Atha’illah)
Keinginanmu untuk mengkonsentrasikan diri beribadah kepada Allah SWT dan melepaskan diri dari segala usaha, pekerjaan dan tindakan yang sebenarnya tidak terlarang secara syara’, bahkan tidak pula makruh, merupakan bagian dari syahwat yang tersembunyi.
Allah SWT Yang Maha Bijaksana telah mengatur segala urusan hamba-Nya, baik yang kecil maupun yang besar, baik yang nyata maupun tersembunyi. Tidak ada seorang manusia pun di dunia, kecuali ia berada di bawah pengaturan-Nya, walaupun ia kafir.
Walaupun kita mengkonsentrasikan diri untuk beribadah kepada Allah SWT, akan tetamu kita harus tetap berusaha dan bekerja demi menghidupi diri sendiri dan keluarga. Allah SWT sudah menentukan bahwa rezeki itu tidak datang dengan sendirinya, akan tetapi harus dicari dan diusahakan. Jika pekerjaan kita hanya di masjid maka tidak ada rezeki yang menghampirinya. Hal ini sesuai dengan perkataan Umar Ra, “Sesungguhnya, langit tidak menurunkan hujan emas dan perak”.
Keinginan seorang hamba yang menyelisihi ketentuan Allah SWT dalam syariat-Nya adalah bentuk syahwat tersembunyi. Sebagai seorang hamba, tidak ada yang bias dilakukan, kecuali menjalankan sesuatu yang telah ditetapkan-Nya. Kita tidak memiliki kemampuan apapun. Semua kekuatan dan kekuasaan berada di tangan-Nya. Janganlah sampai kesombongan merasuk ke dalam diri, sehingga merasa paling hebat dan tidak membutuhkan siapapun, bahkan terhadap Sang Pencipta. Ini adalah sebuah tindakan kriminal dalam akidah yang harus dibuang jauh-jauh.
Dalam setiap ketentuan-Nya, pasti ada hikmah dan faedah yang sebagian besarnya tidak mampu diketahui oleh akal manusia. Sebaliknya, keinginan kita untuk berusaha dan melarutkan diri di dalamnya, sehingga lalai beribadah menyembah Allah SWT, merupakan bentuk keterpurukan dari semangat yang tinggi. Di zaman sekarang, dikenal dengan istilah workaholic. Bekerja terus menerus tanpa mengenal lelah dan istirahat, bahkan jikalau tidak bekerja dia akan sakit.
Tindakan seperti ini juga tidak diizinkan oleh syariat. Bagaimana mungkin kita melarutkan diri dalam pekerjaan, padahal Sang Pencipta telah mengatur kita untuk melarutkan diri dalam ibadah kepada-Nya (apabila tiba waktunya)? Hal ini agar kamu bisa bersama-Nya, menyaksikan-Nya dan merasakan kenikmatan  di hadapan-Nya.
Ketika dirimu lalai dalam menyembah Allah SWT, dan sibuk dengan usaha-usaha yang bersifat keduniawian, maka dirimu telah terperosok ke dalam jurang kehinaan, dirimu telah kehilangan semangat yang seharusnya dimiliki seorang muslim, yaitu semangat beribadah kepada-Nya dan mengharapkan keridhaan-Nya.
Orang yang memiliki semangat tinggi selalu mengharapkan sesuatu yang diharapkan oleh Penciptanya. Jikalau Allah SWT menginginkannya untuk beribadah maka ia akan beribadah. Jikalau Dia menginginkannya untuk bekerja dan berusaha maka ia akan mengerjakannya.
Kita adalah hamba, dan seorang hamba harus rela terhadap ketentuan yang ditetapkan oleh Tuannya. Jikalau Tuan menetapkan untuk beribadah, maka seorang hamba harus mengerjakannya. Jikalau Tuan  menetapkan untuk berusaha maka ia juga harus mengerjakannya sepenuh hati.

Semangat Menggebu Tak Mampu Mengubah Takdir

-->

“Semangat yang menggebu-gebu tidak akan mampu menembus dinding-dinding takdir”
(Ibnu ‘Atha’illah)
Semangat yang menggebu-gebu dalam bekerja dan berusaha, sehingga melampaui batas kewajaran, tetapi tidak akan mampu mengubah takdir yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Tugas kita sebagai manusia hanyalah berusaha semampunya, sedangkan masalah hasil adalah ketentuan-Nya. Semua ketetapan-Nya adalah yang terbaik bagi hamba-Nya. Terkadang, kita merasa sesuatu itu baik bagi kita, padahal menurut-Nya tidak demikian. Dan, terkadang kita merasa sesuatu itu buruk, padahal menurut-Nya adalah baik. Oleh karena itu, kita berdoa memohon yang terbaik bagi kita di dunia dan di akhirat kelak.
Allah SWT berfirman :
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)
Semua itu bukan berarti kita hanya berpangku tangan dan tidak mau berusaha sama sekali. Tetapi, intinya, ketika kita sudah mengerahkan semua kemampuan dan berusaha keras maka hendaknya kita bertawakkal. Allah SWT lebih tahu terhadap yang lebih baik bagi hamba-Nya, dan, kita tidak layak memberontak dan membantah sesuatu yang diinginkan-Nya.






Free Download Tutorial Photoshop


Download Ebook Tutorial Photoshop Gratis - Untuk orang awam, mengunakan photoshop tentu akan kesulitan karena ini bukan merupakan aplikasi yang instan, dimana anda bisa menghasilkan efek, manipulasi, menambahkan objek dengan sangat mudah seperti beberapa aplikasi editing misalnya saja photoscape, photoshine tetapi tentu terbatas dan tidak sebaik photoshop yang memang merupakan aplikasi profesional untuk editing. ini saya mau kasih E-book beberapa totorial photoshop, semoga bermanfaat.

Download E-book:

Ebook Photoshop 2:

Gambar Slide























Sekumpul menjadi Lautan Manusia (Haul ke-6 Syaikhuna Zaini Bin Abdul Ghani, Sekumpul Martapura)


Pada hari Minggu tanggal 5 Juni 2011 M, bertepatan tanggal 3 Rajab 1432 H lebih awal dari jadwal sebenarnya (wafatnya beliau 5 Rajab). Dilaksanakan kembali Haul yang ke-6 Al-‘Alimul ‘Allamah Al-‘Arif Billah Syekh Zaini bin Abdul Ghani Sekumpul Martapura (Guru Sekumpul), berbeda pada tahun sebelumnya yang diselimuti hujan, pada haul kali ini cuaca sangat cerah sehingga ketika sholat ashar jamaah haul sudah memadati komplek Ar-Raudhah dan tumpah ruah hingga pintu gerbang komplek mushola Ar-Raudhah, jamaah yang datang setelah sholat asar sulit untuk mencari tempat duduk di komplek Ar-Raudhah dan terpaksa mengambil tempat di gang-gang lain yang masih kosong. Suasana yang sama padatnya juga terjadi di kubah Guru Sekumpul, pada hari biasanya jamaah yang ingin berziarah memang tak pernah putus-putusnya berdatangan, dan pada hari haul justru lebih banyak lagi, bahkan jamaah berdesakan masuk ke kubah.


Suasana seperti ini yang terjadi 6 tahun sebelumnya ketika pengajian Al-‘Alimul ‘Allamah Al-‘Arif Billah Syekh Zaini bin Abdul Ghani Sekumpul Martapura berlangsung, dengan adanya pengajian dan acara-acara sejenisnya perekonomian di Sekumpul meningkat, bahkan para pengais rezeki merasa bersyukur dengan rizki mereka peroleh melebihi dari cukup. Dari hidup hingga wafatnya Syaikuna Zaini bin Abdul Ghani membawa berkah dan manfaat pada orang-orang yang berada di sekitarnya, sungguh beliau sebaik-baik kekasih Allah dan Rasul-Nya.

Panitia acara memiliki peranan terpenting dalam pelaksanaan acara ini, mulai dari memasak nasi samin dan lauk untuk ribuan jamaah yang hadir, menyiapkan tempat parkir, WC umum, mendirikan tenda, lampu penerangan jalan, hingga membagikan konsumsi pada saat acara pelaksanaan. Kerjasama yang solid dan rasa kekeluargaan mewarnai aktifitas mereka. Ukhuwah islamiyah sungguh benar-benar terasa menyejukkan.

Berikut Galeri Foto Haulan Ke-6 Syaikhuza Zaini bin Abdul Ghani Sekumpul Martapura:


 Jamaah Haul berdatangan dari berbagai penjuru Kalimantan, pulau jawa bahkan dari luar negeri

Keadaan di Komplek Ar Raudhah ba'da sholat Asar berjamaah, meski acara Haul dimulai sehabis sholat Magrib jamaah Haul sudah memadati komplek ini

"Permisi..Umpat lalu lah......" Ucap jamaah yang melewati jamaah lainnya untuki mencari tempat duduk

Slide disediakan dimana-mana agar para jamaah bisa melihat secara langsung suasana Haul Ke-6 dari Layar

Seperti halnya penulis, tak sedikit jamaah yang mengabadikan momen ini sebagai kenang-kenangan, terutama jamaah yang berasal dari luar Kalimantan Selatan


Meski panas terik tak menjadi rintangan, jamaah tetap menunggu waktu Haul tiba
mengisi waktu dengan bertafakur, berdzikir, bershalawat, atau hanya sekedar berbincang-bincang

Menjelang Azan Magrib Berkumandang

Amin dan Khafi (2 Putra Guru Sekumpul/Abah Guru) Saat berada di tengah-tengah jamaah di malam Haul

Suasana sehabis sholat Isya saat berakhirnya Haul ke-6, jamaah tumpah ruah meninggalkan Sekumpul, kemacetan di jalan utama pun tak bisa dihindarkan

"Rasanya kaya tawaf aja ya, heeeee..." ucap salah seorang jamaah

Yang Unik di Acara Haul ke-6 Syakhuna Zaini bin Abdul Ghani Sekumpul Martapura



Habib berjubah merah hadir pada acara Haul Guru Sekumpul yang ke-6 berbeda dengan yang lain, ketika semua jamaah hadir dengan mengendarai mobil, motor, beca, sepeda, taksi dan lain sebagainya. Beliau hadir dengan menunggang kuda. Bahkan ada yang bilang, kaya dinasti warior aja ya.heeeeeee......


Neil Armstrong Kebulan dan Masuk Islam "BOHONG"

Situs/blog yang membahas Neil Armstrong menjadi muslim adalah situs-situs di Asia Tenggara (Maroko, Filipina, Indonesia, Malaysia) terutama di Indonesia, western menganggap negara-negara disini memiliki pendidikan yang rendah. Pernah kejadian saat Neil Armstrong ke Malaysia dan ditanyakan hal itu, ia heran, apakah hal seperti ini perlu dikonfirmasikan ke Neil Armstrong sendiri, karena peryataan seperti itu sangatlah aneh, ia tidak pernah ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah Haji. Dan jika dijawab ia tidak pernah mendengar adzan, maka si penanya muslim yang kecewa dan tidak percaya (hal ini juga dianggap kebodohan). Ia memang pernah ke Mesir, tapi tidak untuk Naik haji ke mekkah.


Umat muslim tidak perlu seorang Neil Armstrong untuk meyakinkan dirinya bahwa agama Islam yang dianutnya adalah benar. Jika anda menyakini agama benar, maka yakinilah bahwa hal itu benar. Muslim dianggap menggunakan nama besar Neil Armstrong untuk membenarkan agamanya. (Saya menentang pernyataan itu). Masa kita dikatakan kurang meyakini agama kita sendiri sehingga perlu nama-nama besar dari dunia barat (Umat muslim, percayalah nama rasullullah sudah cukup besar buat kita dan dunia. Umat kita sendiri yang akhirnya menjadi bahan tertawaan, cukup sudah!!!.

Pencipta rumor tentang Neil Armstrong mendengar adzan ini mungkin saja adalah orang yang ingin menghancurkan dunia Islam juga (sehingga orang muslim dikatakan bodoh), untuk saudaraku sesama muslim tolong hentikan pemberitaan yang salah ini. Tolong Baca Jurnal ARABIA, wiki-islam, turntoislam.com. Dalam situs lain dikatakan umat muslim percaya cerita hoax ini karena 50-80% umat muslim berpendidikan rendah. Para ‘musuh Islam’ justru menyebarkan hoax ini untuk mendiskreditkan agama Islam. Ingat situs http://www.answering-islam.org saya baca di website muslim isinya tidak reliable lagi, karena isinya ada kontradiksi dengan Al-Quran. Jangan dibaca (percaya).


http://simcool.files.wordpress.com/2009/11/foto-neil-armstrong.jpg


Dunia barat sangat heran dengan pemberitaan ini bahkan mereka merasa geli mendengarnya. Neil Armstrong sendiri merasa terganggu, ia menyatakan ia tidak masuk Islam dan ketika ia diundang sebagai pembicara dalam kegiatan Islam ia juga tidak mau (ia menolak secara halus karena tidak ingin menyinggung perasaan umat muslim), tetapi ia menyatakan tidak ingin berpartisipasi dalam kegiatan Islam. (dalam web Islam malah dikatakan Neil Armstrong tidak mau mengakui karena ia telah dicuci otaknya di Assylum (RSJ), kalau begini terus dibahas, maka tidak akan ada habisnya.


http://i14.photobucket.com/albums/a302/norisake/Lain%20lain/Bulanbelah2e.jpg


Terlepas dari kontroversi apakah Neil Armstrong ke bulan atau tidak, satu hal lagi yang menjadi bahan tertawaan dunia barat adalah ada juga pemberitaan Neil Armstrong menyusuri retakan di bulan yang cocok dengan cerita bahwa suatu saat nanti bulan akan terbelah dua, ditertawakan juga, karena diameter bulan itu sangatlah besar, mana mungkin ia punya waktu untuk menyusurinya. Mendengar adzan juga dikatakan tidak mungkin karena tidak ada udara di bulan sana. Dunia barat mengangap berita-berita seperti ini hoax (omong kosong). Neil memang tinggal di Lebanon, tetapi letaknya di OHIO bukan TIMTENG. Ia lelah menangapi email yang bertanya akan kebenaran hoax ini.

Dalam beberapa jurnal barat dikatakan, umat muslim memerlukan nama-nama besar/cerita palsu untuk menambah keyakinannya diantaranya;
Jaques Cousteau, Michael Jackson, Maurice Bucaille, King Offa of England dan, Mike Tyson became Muslim. Christian apologists discovered wreckage of Noah’s ark in turkey, Prophet Muhammad’s name on a piece of wood from Noah’s ark (found in Russia) ,and Prophet Muhammad’s name foretold in Hindu Scriptures. ALL THESE ARE SIMPLY BOGUS SPECULATIONS.

Baca yanabi.com :
#Originally posted by: shariq ali
can anyone provide this info to mufti abu bakr siddique of tv programme aap ke masailhe said it on air that armstrong was a muslim
This is not true. He is either,
1. Misinformed or
2. Lying
In case of no. 1, mufti sahab should not be passing on such rumours on a global media portal, without thorough investigation himself lest they lead to the embarassment of the entire Muslim ummah.
In case of no. 2, Allah Bhala Karay. It is a sad state of affairs.

#Message yang lain
Allah (swt) Alone knows the contents of Armstrong’s heart (the good and the bad) and I beseech Him (swt) that He (swt) makes it as easy for said astronaut to accept the Inevitible Truth as He (swt) made it for me, Ameen.
Wasalaam,YD

#Originally posted by: Naqee Ahmed
i also heared that Before NeilArmstrong there was the other person who have stepped on the moon.Not sure on this,Just heared so from many.Anyways dont take this as a main conversation now!!!

ISLAM BESAR BUKAN KARENA NAMA-NAMA DARI ORANG BESAR, KEBESARAN ISLAM KARENA ALLAH YANG MAHA BESAR, KEBERADAAN NABI MUHAMMAD SEBAGAI TOKOH DUNIA TERBESAR DI MUKA BUMI SUDAH SANGAT MEMPUNI UNTUK MEMBUKTIKAN KEBESARAN ISLAM DARI SEGI TOKOHNYA,




http://eviljwinter.files.wordpress.com/2009/07/armstrong.jpg

Profesor Masuk Islam karena Keajaiban Al-Qur'an


Terbukanya tabir hati ahli farmakologi Thailand Profesor Tajaten Tahasen, Dekan Fakultas Farmasi Universitas Chiang Mai Thailand, baru-baru ini menyatakan diri masuk Islam saat membaca makalah Profesor Keith Moore dari Amerika. Keith Moore adalah ahli Embriologi terkemuka dari Kanada yang mengutip surat An-Nisa ayat 56 yang menjelaskan bahwa luka bakar yang cukup dalam tidak menimbulkan sakit karena ujung-ujung syaraf sensorik sudah hilang. Setelah pulang ke Thailand Tajaten menjelaskan penemuannya kepada mahasiswanya, akhirnya mahasiswanya sebanyak 5 orang menyatakan diri masuk Islam.
Bunyi dari surat An-Nisa’ tersebut antara lain sebagai berkut;"Sesungguhnya orang-orang kafir terhadap ayat-ayat kami, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam neraka, setiap kali kulit mereka terbakar hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain agar mereka merasakan pedihnya azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagiMaha Bijaksana."


Ditinjau secara anatomi lapisan kulit kita terdiri atas 3 lapisan global yaitu; Epidermis, Dermis, dan Sub Cutis. Pada lapisan Sub Cutis banyak mengandung ujung-ujung pembuluh darah dan syaraf. Pada saat terjadi Combustio grade III (luka bakar yang telah menembus sub cutis) salah satu tandanya yaitu hilangnya rasa nyeri dari pasien. Hal ini disebabkan karena sudah tidak berfungsinya ujung-ujung serabut syaraf afferent dan efferent yang mengatur sensasi persefsi. Itulah sebabnya Allah menumbuhkan kembali kulit yang rusak pada saat ia menyiksa hambaNya yang kafir supaya hambaNya tersebut dapat merasakan pedihnya azab Allah tersebut.


Mahabesar Allah yang telah menyisipkan firman-firman-Nya dan informasi sebagian kebesaran-Nya lewat sel tubuh, kromosom, pembuluh darah, pembuluh syaraf dsb. Rabbana makhalqta hada batila, Ya…Allah tidak ada sedikit pun yang engkau ciptakan itu sia-sia. 

Dari Bahtera Menuju Islam
Seorang pakar kelautan menyatakan betapa terpesonanya ia kepada Al-Quran yang telah memberikan jawaban dari pencariannya selama ini. Prof. Jackues Yves Costeau seorang oceanografer, yang sering muncul di televisi pada acara Discovey, ketika sedang menyelam menemukan beberapa mata air tawar di tengah kedalaman lautan. Mata air tersebut berbeda kadar kimia, warna dan rasanya serta tidak bercampur dengan air laut yang Lainnya. Bertahun-tahun ia berusaha mengadakan penelitian dan mencari jawaban misteri tersebut. Sampai suatu hari bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia menjelaskan tentang ayat Al-Quran Surat Ar-Rahman ayat 19-20 dan surat Al-Furqon ayat 53. Awalnya ayat itu ditafsirkan muara sungai tetapi pada muara sungai ternyata tidak ditemukan mutiara.


Terpesonalah Mr. Costeau sampai ia masuk Islam. Kutipan ayat tersebut antara lain sebagai berikut: “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan, yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antar-keduanya dinding dan batas yang menghalang.” (QS Al-Furqon: 53).
Berdasarkan contoh kasus di atas, dapat memberikan gambaran pada kita bahwa ayat suci Al-Quran mampu menjelaskan fenomena Cromosome, Anatomi, Oceanografi, Keperawatan dan antariksa (baca "Jurnal Keperawatan Unpad" edisi 4, hal 64-70). Sebenarnya masih banyak ayat- ayat Al-Quran yang menerangkan fenomena evolution and genetic seperti QS. As-Sajdah: 4, QS. al-A’raf: 53, QS. Yusuf: 3, QS. Hud: 7, tetapi karena keterbatasan ruangan pada kolom ini, serta dengan segala keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki penulis, maka kepada Allah jualah hendaknya kita berharap dan hanya Allah-lah yang Mahaluas dan Mahatinggi ilmunya. Wallahu a’lam.

Suara Emas Bilal


Bilal bin Rabah: Suara Emas dari Ethiopia Suatu malam, jauh sepeninggal Rasulullah, Bilal bin Rabbah, salah seorang sahabat utama, bermimpi dalam tidurnya. Dalam mimpinya itu, Bilal bertemu dengan Rasulullah.
“Bilal, sudah lama kita berpisah, aku rindu sekali kepadamu,” demikian Rasulullah berkata dalam mimpi Bilal. “Ya, Rasulullah, aku pun sudah teramat rindu ingin bertemu dan mencium harum aroma tubuhmu,” kata Bilal masih dalam mimpinya. Setelah itu, mimpi tersebut berakhir begitu saja. Dan Bilal bangun dari tidurnya dengan hati yang gulana. Ia dirundung rindu. Keesokan harinya, ia menceritakan mimpi tersebut pada salah seorang sahabat lainnya. Seperti udara, kisah mimpi Bilal segera memenuhi ruangan kosong di hampir seluruh penjuru kota Madinah. Tak menunggu senja, hampir seluruh penduduk Madinah tahu, semalam Bilal bermimpi ketemu dengan nabi junjungannya.

 Hari itu, Madinah benar-benar terbungkus rasa haru. Kenangan semasa Rasulullah masih bersama mereka kembali hadir, seakan baru kemarin saja Rasulullah tiada. Satu persatu dari mereka sibuk sendiri dengan kenangannya bersama manusia mulia itu. Dan Bilal sama seperti mereka, diharu biru oleh kenangan dengan nabi tercinta.

Menjelang senja, penduduk Madinah seolah bersepakat meminta Bilal mengumandangkan adzan Maghrib jika tiba waktunya. Padahal Bilal sudah cukup lama tidak menjadi muadzin sejak Rasulullah tiada. Seolah, penduduk Madinah ingin menggenapkan kenangannya hari itu dengan mendengar adzan yang dikumandangkan Bilal. Akhirnya, setelah diminta dengan sedikit memaksa, Bilal pun menerima dan bersedia menjadi muadzin kali itu. Senjapun datang mengantar malam, dan Bilal mengumandangkan adzan. Tatkala, suara Bilal terdengar, seketika, Madinah seolah tercekat oleh berjuta memori. Tak terasa hampir semua penduduk Madinah meneteskan air mata. “Marhaban ya Rasulullah,” bisik salah seorang dari mereka.

Sebenarnya, ada sebuah kisah yang membuat Bilal menolak untuk mengumandangkan adzan setelah Rasulullah wafat. Waktu itu, beberapa saat setelah malaikat maut menjemput kekasih Allah, Muhammad, Bilal mengumandangkan adzan. Jenazah Rasulullah, belum dimakamkan. Satu persatu kalimat adzan dikumandangkan sampai pada kalimat, “Asyhadu anna Muhammadarrasulullah.” Tangis penduduk Madinah yang mengantar jenazah Rasulullah pecah. Seperti suara guntur yang hendak membelah langit Madinah.

Kemudian setelah, Rasulullah telah dimakamkan, Abu Bakar meminta Bilal untuk adzan. “Adzanlah wahai Bilal,” perintah Abu Bakar. Dan Bilal menjawab perintah itu, “Jika engkau dulu membebaskan demi kepentinganmu, maka aku akan mengumandangkan adzan. Tapi jika demi Allah kau dulu membebaskan aku, maka biarkan aku menentukan pilihanku.” “Hanya demi Allah aku membebaskanmu Bilal,” kata Abu Bakar. “Maka biarkan aku memilih pilihanku,” pinta Bilal. “Sungguh, aku tak ingin adzan untuk seorang pun sepeninggal Rasulullah,” lanjut Bilal. “Kalau demikian, terserah apa maumu,” jawab Abu Bakar.
***
Di atas, adalah sepenggal kisah tentang Bilal bin Rabah, salah seorang sahabat dekat Rasulullah. Seperti yang kita tahu, Bilal adalah seorang keturunan Afrika, Habasyah tepatnya. Kini Habasyah biasa kita sebut dengan Ethiopia.

Seperti penampilan orang Afrika pada umumnya, hitam, tinggi dan besar, begitulah Bilal. Pada mulanya, ia adalah budak seorang bangsawan Makkah, Umayyah bin Khalaf. Meski Bilal adalah lelaki dengan kulit hitam pekat, namun hatinya, insya Allah bak kapas yang tak bernoda. Itulah sebabnya, ia sangat mudah menerima hidayah saat Rasulullah berdakwah.

Meski ia sangat mudah menerima hidayah, ternyata ia menjadi salah seorang dari sekian banyak sahabat Rasulullah yang berjuang mempertahankan hidayahnya. Antara hidup dan mati, begitu kira-kira gambaran perjuangan Bilal bin Rabab.

Keislamannya, suatu hari diketahui oleh sang majikan. Sebagai ganjarannya, Bilal disiksa dengan berbagai cara. Sampai datang padanya Abu Bakar yang membebaskannya dengan sejumlah uang tebusan.
Bisa dikata, di antara para sahabat, Bilal bin Rabah termasuk orang yang pilih tanding dalam mempertahankan agamanya. Zurr bin Hubaisy, suatu ketika berkata, orang yang pertama kali menampakkan keislamannya adalah Rasulullah. Kemudian setelah beliau, ada Abu Bakar, Ammar bin Yasir dan keluarganya, Shuhaib, Bilal dan Miqdad.

Selain Allah tentunya, Rasulullah dilindungi oleh paman beliau. Dan Abu Bakar dilindungi pula oleh sukunya. Dalam posisi sosial, orang paling lemah saat itu adalah Bilal. Ia seorang perantauan, budak belian pula, tak ada yang membela. Bilal, hidup sebatang kara. Tapi itu tidak membuatnya merasa lemah atau tak berdaya. Bilal telah mengangkat Allah sebagai penolong dan walinya, itu lebih cukup dari segalanya.

Derita yang ditanggung Bilal bukan alang kepalang. Umayyah bin Khalaf, sang majikan, tak berhenti hanya dengan menyiksa Bilal saja. Setelah puas hatinya menyiksa Bilal, Umayyah pun menyerahkan Bilal pada pemuda-pemuda kafir berandalan. Diarak berkeliling kota dengan berbagai siksaan sepanjang jalan. Tapi dengan tegarnya, Bilal mengucap, “Ahad, ahad,” puluhan kali dari bibirnya yang mengeluarkan darah.
Bilal bin Rabah, meski dalam strata sosial posisinya sangat lemah, tapi tidak di mata Allah. Ada satu riwayat yang membuktikan betapa Allah memberikan kedudukan yang mulai di sisi-Nya.

Suatu hari Rasulullah memanggil Bilal untuk menghadap. Rasulullah ingin mengetahui langsung, amal kebajikan apa yang menjadikan Bilal mendahului berjalan masuk surga ketimbang Rasulullah. “Wahai Bilal, aku mendengar gemerisik langkahmu di depanku di dalam surga. Setiap malam aku mendengar gemerisikmu.” Dengan wajah tersipu tapi tak bisa menyembunyikan raut bahagianya, Bilal menjawab pertanyaan Rasulullah. “Ya Rasulullah, setiap kali aku berhadats, aku langsung berwudhu dan shalat sunnah dua rakaat.”

“Ya, dengan itu kamu mendahului aku,” kata Rasulullah membenarkan. Subhanallah, demikian tinggi derajat Bilal bin Rabah di sisi Allah. Meski demikian, hal itu tak menjadikan Bilal tinggi hati dan merasa lebih suci ketimbang yang lain. Dalam lubuk hati kecilnya, Bilal masih menganggap, bahwa ia adalah budak belian dari Habasya, Ethiopia. Tak kurang dan tak lebih.

Bilal bin Rabah, terakhir melaksanakan tugasnya sebagai muadzin saat Umar bin Khattab menjabat sebagai khalifah. Saat itu, Bilal sudah bermukim di Syiria dan Umar mengunjunginya. Saat itu, waktu shalat telah tiba dan Umar meminta Bilal untuk mengumandangkan adzan sebagai tanda panggilan shalat. Bilal pun naik ke atas menara dan bergemalah suaranya. Semua sahabat Rasulullah, yang ada di sana menangis tak terkecuali. Dan di antara mereka, tangis yang paling kencang dan keras adalah tangis Umar bin Khattab. Dan itu, menjadi adzan terakhir yang dikumandangan Bilal, hatinya tak kuasa menahan kenangan manis bersama manusia tercinta, nabi akhir zaman
 
Support : Copyright © 2015. Putra Martapura Blog - All Rights Reserved
Proudly powered by M. Firdaus Habibi
.comment-content a {display: none;} -->