Artikel TerbaruSelamat Datang di Putra Martapura

Martapura Berduka Lagi (Guru Supian Berpulang Ke Rahmatullah)


Innalillahi Wa Inna Ilaihi Roji'un...Martapura kembali berduka, salah seorang Ulama yang menjadi panutan dan Guru kita semua KH. Supiannor kembali keharibaannya. beliau berpulang ke rahmatullah pada hari jum'at dini hari (malam jum'at) 26 November 2010. Ditengah sakitnya beliau tetap mengajarkan kitab pada para jama'ah di Langgar Darul Aman Jalan Sasaran Keraton Martapura setiap malam selasa sehabis sholat magrib, sungguh ilmu pengetahuan beliau junjung hingga akhir hayatnya, semoga kita bisa bersama-sama mengamalkan apa yang telah beliau ajarkan kepada kita dan semoga amal jariah beliau diterima oleh Allah SWT sebagai perjuangan di jalan-Nya. Pemakaman beliau dihadiri oleh ribuan jama'ah, berikut adalah beberapa foto ketika pemakaman beliau.

Guru Supian Keraton Martapura

Jama'ah di depan Langgar Darul Aman Keraton







Di Depan Kediaman Beliau Yang Juga Kediaman Guru Sekumpul Sewaktu di Keraton

Para Jama'ah yang Hadir pada Saat Pemakaman Beliau


Haul Syekh Arsyad Al Banjari Ke 204


Galeri Foto Haul Syekh Muhammad Arsyad Bin Abdullah Kelampayan Al Banjari, Martapura Kalimantan Selatan 14 September 2010/5 Syawal 1431H. Haul yang ke 204. Bertempat di Kelampayan dimulai dengan sholat magrib berjamaah, kemudian para jemaah yang hadir bersama-sama mengkhatamkan Al-Qur'an. dilanjutkan sholat isya berjamaah. sehabis sholat dilanjutkan dengan khataman Al-Qur'an, maulis Al Azab serta tahlil, dan ditutup dengan do'a.

Kelampayan, Kubah Syekh Arsyad Al-Banjari, 5 Syawal 1431 H. Malam Rabu

 
 





Dalam Pagar, Masjid Tuhfaturragibin, 6 Syawal 1431 H. Hari Rabu


Pemasangan Iklan

Segera Pasang Iklan Banner di Halaman Utama Blog ini, untuk promosi awal harga yang ditawarkan adalah sebagai berikut: 

Banner ( 468x60 ) – Paling Atas
  • Harga : Rp. 50.000,- / 30 hari
  • Slot Tersedia : 1 slot
  • Deskripsi : Tampil di Homepage.
Banner ( 468x60 ) – Di Bawah Header
  • Harga : Rp. 30.000,- / 30 hari
  • Slot Tersedia : 10 slot
  • Deskripsi : Tampil di Homepage. Banner Berjalan
Banner ( 300x250 ) – Di Sidebar
  • Harga : Rp. 50.000,- / 30 hari
  • Slot Tersedia : 1 slot
  • Deskripsi : Tampil di Hompege dan Semua Posting Artikel
 Pembayaran Via Mandiri
 




Pemasangan Kirim Melalui SMS:
085251567836

Lailatul Qadar


Ciri-ciri Lailatul Qodr
Dinamakan lailatul qodr karena pada malam itu malaikat diperintahkan oleh Allah swt untuk menuliskan ketetapan tentang kebaikan, rezeki dan keberkahan di tahun ini, sebagaimana firman Allah swt :
”Sesungguhnya kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan Sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi kami. Sesungguhnya kami adalah yang mengutus rasul-rasul.” (QS. Ad Dukhan : 3 – 5)


Al Qurthubi mengatakan bahwa pada malam itu pula para malaikat turun dari setiap langit dan dari sidrotul muntaha ke bumi dan mengaminkan doa-doa yang diucapkan manusia hingga terbit fajar. Para malaikat dan jibril as turun dengan membawa rahmat atas perintah Allah swt juga membawa setiap urusan yang telah ditentukan dan ditetapkan Allah di tahun itu hingga yang akan datang. Lailatul Qodr adalah malam kesejahteraan dan kebaikan seluruhnya tanpa ada keburukan hingga terbit fajar, sebagaimana firman-Nya :
”Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qodr : 4 – 5)
Diantara hadits-hadits yang menceritakan tentang tanda-tanda lailatul qodr adalah :
  1. Sabda Rasulullah saw,”Lailatul qodr adalah malam yang cerah, tidak panas dan tidak dingin, matahari pada hari itu bersinar kemerahan lemah.” Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah yang dishahihkan oleh Al Bani.
  2. Sabda Rasulullah saw,”Sesungguhnya aku diperlihatkan lailatul qodr lalu aku dilupakan, ia ada di sepuluh malam terakhir. Malam itu cerah, tidak panas dan tidak dingin bagaikan bulan menyingkap bintang-bintang. Tidaklah keluar setannya hingga terbit fajarnya.” (HR. Ibnu Hibban)
  3. Rasulullah saw bersabda,”Sesungguhnya para malaikat pada malam itu lebih banyak turun ke bumi daripada jumlah pepasiran.” (HR. Ibnu Khuzaimah yang sanadnya dihasankan oleh Al Bani)
  4. Rasulullah saw berabda,”Tandanya adalah matahari terbit pada pagi harinya cerah tanpa sinar.” (HR. Muslim)
Terkait dengan berbagai tanda-tanda Lailatul Qodr yang disebutkan beberapa hadits, Syeikh Yusuf al Qaradhawi mengatakan,”Semua tanda tersebut tidak dapat memberikan keyakinan tentangnya dan tidak dapat memberikan keyakinan yakni bila tanda-tanda itu tidak ada berarti Lailatul Qodr tidak terjadi malam itu, karena lailatul qodr terjadi di negeri-negeri yang iklim, musim, dan cuacanya berbeda-beda. Bisa jadi ada diantara negeri-negeri muslim dengan keadaan yang tak pernah putus-putusnya turun hujan, padahal penduduk di daerah lain justru melaksanakan shalat istisqo’. Negeri-negeri itu berbeda dalam hal panas dan dingin, muncul dan tenggelamnya matahari, juga kuat dan lemahnya sinarnya. Karena itu sangat tidak mungkin bila tanda-tanda itu sama di seluruh belahan bumi ini. (Fiqih Puasa hal 177 – 178)

Perbedaan Waktu Antar Negara
Lailatul qodr merupakan rahasia Allah swt. Untuk itu dianjurkan agar setiap muslim mencarinya di sepuluh malam terakhir, sebagaimana sabda Rasulullah saw,”Carilah dia (lailatul qodr) pada sepuluh malam terakhir di malam-malam ganjil.” (HR. Bukhori Muslim).
Dari Abu Said bahwa Nabi saw menemui mereka pada pagi kedua puluh, lalu beliau berkhotbah. Dalam khutbahnya beliau saw bersabda,”Sungguh aku diperlihatkan Lailatul qodr, kemudian aku dilupakan—atau lupa—maka carilah ia di sepuluh malam terakhir, pada malam-malam ganjil.” (Muttafaq Alaihi)
Pencarian lebih ditekankan pada tujuh malam terakhir bulan Ramadhan sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhori Muslim dari Ibnu Umar bahwa beberapa orang dari sahabat Rasulullah saw bermimpi tentang Lailatul Qodr di tujuh malam terakhir. Menanggapi mimpi itu, Rasulullah saw bersabda,”Aku melihat mimpi kalian bertemu pada tujuh malam terakhir. Karena itu barangsiapa hendak mencarinya maka hendaklah ia mencari pada tujuh malam terakhir.”
Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah saw bersabda,”Carilah ia di sepuluh malam terakhir. Jika salah seorang kalian lemah atau tdak mampu maka janganlah ia dikalahkan di tujuh malam terakhir.” (HR. Muslim, Ahmad dan Ath Thayalisi)
Malam-malam ganjil yang dimaksud dalam hadits diatas adalah malam ke- 21, 23, 25, 27 dan 29. Bila masuknya Ramadhan berbeda-beda dari berbagai negara—sebagaimana sering kita saksikan—maka malam-malam ganjil di beberapa negara menjadi melam-malam genap di sebagian negara lainnya sehingga untuk lebih berhati-hati maka carilah Lailatul Qodr di setiap malam pada sepuluh malam terakhir. Begitu pula dengan daerah-daerah yang hanya berbeda jamnya saja maka ia pun tidak akan terlewatkan dari lailatul qodr karena lailatul qodr ini bersifat umum mengenai semua negeri dan terjadi sepanjang malam hingga terbit fajar di setiap negeri-negeri itu.
Karena tidak ada yang mengetahui kapan jatuhnya lailatul qodr itu kecuali Allah swt maka cara yang terbaik untuk menggapainya adalah beritikaf di sepuluh malam terakhir sebagaimana pernah dilakukan oleh Rasulullah saw dan para sahabatnya.

Ciri-ciri Orang Yang Mendapatkan Lailatul Qodr
Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dai Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa melakukan qiyam lailatul qodr dengan penuh keimanan dan pengharapan (maka) dosa-dosanya yang telah lalu diampuni.”
Juga doa yang diajarkan Rasulullah saw saat menjumpai lailatul qodr adalah ”Wahai Allah sesungguhnya Engkau adalah Maha Pemberi Maaf, Engkau mencintai pemaafan karena itu berikanlah maaf kepadaku.” (HR. Ibnu Majah)
Dari kedua hadits tersebut menunjukkan bahwa dianjurkan bagi setiap yang menginginkan lailatul qodr agar menghidupkan malam itu dengan berbagai ibadah, seperti : shalat malam, tilawah Al Qur’an, dzikir, doa dan amal-amal shaleh lainnya. Dan orang yang menghidupkan malam itu dengan amal-amal ibadah akan merasakan ketenangan hati, kelapangan dada dan kelezatan dalam ibadahnya itu karena semua itu dilakukan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ridho Allah swt.

Keutamaan Tarawih


Marhaban Ya Ramadhan
Diantara Ibadah yang dilakukan pada bulan ramadhan adalah sholat tarawih, mengenai sholat sunah tarawih ada beberapa keutamaan yang di khabarkan oleh Rasulullah SAW, yaitu
Diriwayatkan dari Ali Bin Abi Thalib ra bahwasanya berkata ia : Nabi Muhammad SAW pernah ditanya tentang kelebihan Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan, maka beliaw bersabda 
MALAM
KEUTAMAAN
PERTAMA
SEORANG MUKMIN AKAN DIKELUARKAN DARI DOSANYA SEPERTI IA DILAHIRKAN DARI PERUT IBUNYA
KEDUA
DIAMPUNKAN BAGINYA DAN BAGI KEDUA IBU BAPAKNYA JIKA KEDUNYA ITU BERIMAN
KETIGA
BERSERULAH SEORANG MALAIKAT DARI BAWAH ; ARASY:MULAILAH OLEHMU DENGAN BERAMAL, ALLAH SWT TELAH MENGAMPUNKAN APA-APA YANG TERDAHULU DARIPADA DOSAMU
KEEMPAT
BAGINYA DARIPADA PAHALA SEPERTI MEMBACA TAURAT, INJIL, DAN FURQAAN.
KELIMA
ALLAH BERIKAN KEPADANYA SEPERTI PAHALA ORANG YANG BERSEMBAHYANG DI MASJIDIL HARAM, MASJID MADINAH, DAN MASJIDIL AQSHA.
KEENAM
ALLAH BERIKAN KEPADANYA PAHALA ORANG YANG THAWAF PADA ALBAITUL MA’MUR DAN MEMOHONKAN AMPUNNAN BAGINYA OLEH SEGALA BATU DAN LUMPUR.
KETUJUH
MAKA SEOLAH-OLAH DIA MENGALAMI ZAMAN NABI MUSA AS DAN MENOLONGNYA DALAM MELAWAN FIR’AUN DAN HAAMAAN.
KEDELAPAN
ALLAH BERIKAN KEPADANYA AKAN APA-APA YANG DIBERIKAN KEPADA NABIYALLAH IBRAHIM AS.
KESEMBILAN
MAKA SEOLAH-OLAH IA MENYEMBAH ALLAH SWT SEPERTI IBADATNYA NABI SAW.
KESEPULUH
ALLAH BERIKAN REZEKI KEPADANYA AKAN KEBAIKAN DUNIA DAN AKHIRAT.
KESEBELAS
KELUAR IA DARI DUNIA SEPERTI HARI LAHIR IA DILAHIRKAN OLEH IBUNYA.
KEDUABELAS
DATANG IA PADA HARI KIAMAT PADA WAJAH LAKSANA BULAN DI MALAM EMPAT BELAS.
KETIGA BELAS
DATANG IA DI HARI KIAMAT DENGAN KEADAAN AMAN DARIPADA TIAP KEJAHATAN.
KEEMPATBELAS
DATANGLAH PARA MALAIKAT MENYAKSIKAN BAHWA DIA TELAH MELAKUKAN SALAT TARAWIH.
KELIMABELAS

PARA MALAIKAT DAN PARA PEMIKUL-PEMIKUL ‘ARASY DAN KURSI MEMINTAKAN AMPUN UNTUKNYA.

KEENAM BELAS
DITULISKAN ALLAH BAGINYA KEBEBASAN SELAMAT DARI NERAKA DAN KEBEBASAN UNTUK MASUK KE DALAM SURGA.
KETUJUH BELAS
DIBERIKAN KEPADANYA SEPERTI PAHALA NABI-NABI.
KEDELAPANBELAS
BERSERULAH SEORANG MALAIKAT:WAHAI HAMBA ALLAH,SESUNGGUHNYA ALLAH TELAH RIDHO KEPADAMU DAN KEDUA IBU-BAPAKMU.
KESEMBILANBELAS
DIANGKATKAN ALLAH DERAJATNYA PADA SURGA FIRDAUS.
KEDUAPULUH
DIBERIKAN KEPADANYA PAHALA ORANG-ORANG YANG MATI SYAHID DAN ORANG-ORANG SALEH.
KEDUAPULUH SATU
ALLAH BUATKAN KEPADANYA SEBUAH RUMAH DARIPADA NUR DIDALAM SURGA.
KEDUAPULUH DUA
DATANG IA PADA HARI KIAMAT DALAM KEADAAN AMAN DALAM DUKA CITA.
KEDUAPULUHTIGA
ALLAH BUATKAN KEPADANYA SEBUAH KOTA DIDALAM SURGA

KEDUAPULUH EMPAT

ADA BAGINYA 24 MACAM DOA YANG MUSTAJAB.

KEDUAPULUH LIMA

ALLAH ANGKATKAN DARIPADA ADZAB KUBUR.

KEDUAPULUH ENAM

ALLAH SWT ANGKATKAN BAGINYA PAHALA 24 TAHUN/

KEDUAPULUH TUJUH
IA AKAN DIMUDAHKAN MELALUI JEMBATAN SHIROTAL MUSTAQIM SECEPAT KILAT MENYAMBAR.
KEDUAPULUH DELAPAN
ALLAH ANGKATKAN BAGINYA SERIBU DERAJAT DIDALAM SURGA.

KEDUAPULUH SEMBILAN
ALLAH BERIKAN PAHALA SERIBU HAJI YANG DITERIMA.

KETIGA PULUH
ALLAH SWT BERFIRMAN:WAHAI HAMBAKU,MAKANLAH OLEHMU DARIPADA BUAH-BUAHAN SURGA DAN MANDILAH DARI AIR SALSABIL DAN MINUMLAH DARI AIR ALKAUTSAR.AKU TUHANMU DAN ENGKAU ADALAH HAMBAKU.

Taubatnya Sang Penginjil


Shalat tarawih baru saja usai, Kamis (6/10). Jarum jam menunjuk angka 21.30 Wib, tiba-tiba telepon Ustadz Abu Deedat berdering. Setelah diangkat, terdengar suara, "Ustadz, ada pemuda lulusan madrasah tsanawiyah (MTs) jadi penginjil. Tolong selamatkan." Si penelepon adalah pengelola Klinik dan Rumah Sakit Bersalin Ratna Komala, Bekasi, Ustadz Ahmad Yani.


Pemuda yang bernama Gunawan (19) ini, diketahui murtad setelah mengalami kecelakaan dan dirawat di klinik miliknya. Malam itu juga, pemuda asal Lampung ini dibawa ke FAKTA. Gunawan bercerita, setelah ayahnya meninggal, ia mondok dan sekolah di sebuah MTs di Leuwiliang, Bogor, atas biaya pamannya. Setelah lulus tahun 2003, ia berkenalan dengan Ferdinand, laki-laki Batak. Gunawan diajak ke Bekasi dan dikenalkan pada pendeta, juga asal Batak. "Diajak ke gereja saya nurut," tutur Gunawan yang sudah mulai menjadi penginjil.

Meski hatinya berontak, Gunawan tak kuasa menolak ajakannya. "Mungkin, ini pengaruh minuman, seperti minyak urapan, yang diberikan pada saya," ujarnya menebak. Kemudian, ia memperlihatkan foto copy ijazah tsanawiyah miliknya.

Ustadz Deedat keheranan. Betapa tidak, nilai pendidikan Agama Islamnya sangat bagus, tapi kenapa murtad?

"Ibu tahu, jika Anda sudah Kristen?" tanya Deedat menelisik.

Ia mengatakan keluarganya sudah tahu. Ibunya pun berkali-kali menasihati agar bertaubat
dan kembali ke Islam, tapi ia malah marah-marah. 

"Apa aktivitas Anda di gereja?"

Ia mengaku mengajar gitar di sekolah Kristen dan melakukan pelayanan dengan cara menyampaikan kesaksian di gereja dan KKR.

"Apa ajaran pendeta tentang Islam?" selidik Ustadz Deedat.

"Islam tak menjamin keselamatan. Nabinya saja belum selamat karena masih didoakan dengan shalawat. Jika nabinya tak selamat, bagaimana dengan umatnya?"
jawabnya polos.

"Apa lagi doktrin pendeta tentang Islam?" lanjut Deedat. 

"Islam itu teroris yang suka ngebom gereja dan mengajarkan poligami," jawabnya.

Setelah itu, Abu Deedat mulai melakukan terapi.

"Jika Kristen menjamin keselamatan, coba baca Kisah Para Rasul 13:23."

Gunawan pun membaca ayat itu, Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juru selamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.

"Asal Anda dari mana?" tanya Deedat.
"Lampung!" jawabnya singkat.

"Menurut ayat itu, Anda tak diselamatkan Yesus, karena Yesus hanya menyelamatkan orang Israel," jelas Deedat. 

Gunawan menganggukkan kepala tanda petuju.

Deedat menambahkan beberapa dalil. "Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel," (Matius 15:24). Bahkan, Roh Kudus pun melarang penginjilan ke Asia: "Karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia," (Kisah Para Rasul 16:6).

Gunawan diam saja, pandangannya terpaku pada Alkitab di pangkuannya.

"Apakah Anda masih meyakini Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat?" tanya Deedat. 

"Ya!" jawabnya mantap.

"Jika begitu silakan baca Injil Markus 12:29."

Gunawan membacanya: "Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa."

"Jelas, kan? Di ayat itu Yesus mengakui dirinya bukan Tuhan, karena ia bertuhan pada Allah. Karena Yesus punya Tuhan, maka ia bukan Tuhan. "Silakan baca Injil Lukas 6:12," pinta Deedat.

Dengan cepat ia menemukan ayat itu, nampak jelas ia terbiasa mengkaji Bibel. "Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman ia berdoa kepada Allah."

"Makin jelas, kan, bahwa Yesus bukan Tuhan, bukan Juruselamat dan penebus dosa. Sebab, Yesus sendiri berdoa pada Allah. Dalam Lukas 22:42 dan Matius 6:13 Yesus minta keselamatan pada Allah. Jika Yesus Juruselamat, seharusnya ia tak minta keselamatan pada siapapun," tegas Deedat. 

Pemuda itu terperangah, pandangannya kosong.

Tanpa membuang waktu, Deedat melanjutkan, "Memang, di Alkitab ada ayat yang menyatakan, Yesus mati dan hidup kembali supaya menjadi Tuhan. Tapi ini bukan sabda Yesus. Silakan baca kitab Roma 14:9."

Ia pun membacanya, "Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup."

"Ayat inilah yang jadi landasan bahwa Yesus adalah Tuhan. Tapi ini bukan sabda Yesus, melainkan tulisan Paulus pada jemaatnya di Roma. Ayat ini bertentangan dengan sabda Yesus dan firman Allah. Coba baca firman Allah dalam kitab Ulangan 4:35-39," lanjut Deedat. 

Gunawan membacanya: "Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia.... Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa Tuhanlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain."

"Perhatikan baik-baik. Allah berfirman bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia. Inilah syahadat La ilaha illallah.

Mendengar kalimat tauhid, Gunawan tak kuasa menahan air matanya. Begitu kalimat La ilaha illallah diulang, tangisnya makin menjadi.

Ustadz Yani dan beberapa orang yang hadir menyarankan, agar Gunawan mengikrar ulang dua kalimat Syahadat. Sambil menjabat tangan Gunawan, Abu Deedat menuntun ikrar dua kalimat syahadat. Jum'at (7/10) dini hari, hari ketiga Ramadhan, Gunawan kembali ke pangkuan Islam setelah dua tahun murtad.

Abu Deedat terus melanjutkan terapinya. Keraguannya terhadap Islam hasil indoktrinasi pendeta, dipatahkan satu persatu. Deedat juga menjelaskan makna dan hakikat al-Islam.

Sebelum mengakhiri pertemuan, Deedat berpesan, "Selama ini, Dik Gun sudah berbuat dosa pada Allah, durhaka pada ibu dan bermusuhan dengan saudara kandung. Adik harus istighfar mohon ampun pada Allah. Besok harus minta maaf pada ibu di Lampung!" Ia pun hanya menangis menyesali dosanya.

Sumber: Tim FAKTA (Forum Antisipasi Kegiatan Pemurtadan).

Shalat Sunnah Nisfu Sya'ban


Banyak orang menuduh shalat nisfu Sya’ban sebagai bid’ah. Mereka menuduh demikian bisa jadi dengan niat yang baik untuk membersihkan praktek ibadah dari Bid’ah dan mengembalikan agar ibadah yang dilakukan sesuai sunah Rasul. Alasannya sangat sederhana karena shalat Nisfu Sya’ban tidak pernah dikerjakan jaman Rasul. Benarkah shalat Nisfu Sya’ban bidah? Apakah nabi tidak pernah melakukannya?



Untuk lebih melengkapi khazanah kita, akan kami paparkan pula beberapa pertanyaan yang mengingkari shalat nisfu Sya’ban dari berbagai dialog. Antara lain:

Pertanyaan Pertama:
Tidak ada keistimewaan malam nisfu Sya’ban dibandingkan malam lainnya. Sehingga tidak perlu mengkhususkan ibadah pada malam tersebut. Beberapa Hadis yang menerangkan keutamaan nisfu Sya’ban adalah maudhu’ (palsu) dan dha’if. Sehingga tidak boleh diamalkan.

Para ulama semisal Ibnu Rajab, Ibnul Jauzi, Imam al-Ghazali, Ibnu Katsir dan yang lainnya, menyatakan hadits-hadits yang berbicara seputar keutamaan malam Nishfu Sya'ban ini sangat banyak jumlahnya. Hanya, umumnya hadits-hadits tersebut dhaif, namun ada juga beberapa hadits yang Hasan dan Shahih Lighairihi. Untuk lebih jelasnya, berikut di antara hadits-hadits dimaksud:

Hadis 1

عن علي بن إبي طالب عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ((إذا كان ليلة نصف شعبان فقوموا ليلها, وصوموا نهارها, فإن الله تعالى ينزل فيها لغروب الشمس إلى سماء الدنيا, فيقول: ألا مستغفر فأغفرله, ألا مسترزق فأرزقه, ألا مبتلى فأعافيه, ألا كذا ألا كذا, حتى يطلع الفجر)) [رواه ابن ماجه والحديث ضعفه الألبانى]

Artinya: "Dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah saw bersabda: "Apabila sampai pada malam Nishfu Sya'ban, maka shalatlah pada malam harinya dan berpuasalah pada siang harinya, karena sesungguhnya Allah akan turun ke dunia pada malam tersebut sejak matahari terbenam dan Allah berfirman: "Tidak ada orang yang meminta ampun kecuali Aku akan mengampuni segala dosanya, tidak ada yang meminta rezeki melainkan Aku akan memberikannya rezeki, tidak ada yang terkena musibah atau bencana, kecuali Aku akan menghindarkannya, tidak ada yang demikian, tidak ada yang demikian, sampai terbit fajar" (HR. Ibnu Majah dan hadits tersebut dinilai Hadits Dhaif oleh Syaikh al-Albany).

Hadis 2

عن عائشة قالت: فقدت النبي صلى الله عليه وسلم فخرجت فإذا هو بالبقيع رافع رأسه إلى السماء, فقال: ((أكنت تخافين إن يحيف الله عليك ورسوله؟)) فقلت: يا رسول الله, ظننت أنك أتيت بعض نسائك. فقال: ((إن الله تبارك وتعالى ينزل ليلة النصف من شعبان إلى سماء الدنيا فيغفر لأكثر من عدد شعر غنم كلب)) [رواه أحمد والترمذى وابن ماجه وضعفه الألبانى فى ضعيف الترمذى].

Artinya: "Siti Aisyah berkata: "Suatu malam saya kehilangan Rasulullah saw, lalu aku mencarinya. Ternyata beliau sedang berada di Baqi' sambil menengadahkan wajahnya ke langit. Beliau bersabda: "Apakah kamu (wahai Aisyah) khawatir Allah akan menyia-nyiakan kamu dan RasulNya?" Aku menjawab: "Wahai Rasulullah, saya pikir anda pergi mendatangi di antara isteri-isterimu". Rasulullah saw bersabda kembali: "Sesungguhnya Allah turun ke dunia pada malam Nishfu Sya'ban dan mengampuni ummatku lebih dari jumlah bulu domba yang digembalakan" (HR. Ahmad, Ibn Majah dan Turmidzi. Syaikh al-Albany menilai hadits riwayat Imam Turmudzi tersebut sebagai hadits Dhaif sebagaimana ditulisnya pada 'Dhaifut Turmudzi').

Kedua hadits tersebut adalah hadits yang dinilai Dhaif oleh jumhur Muhaditsin di antaranya oleh Syaikh Albany, seorang ulama yang tekenal sangat ketat dengan hadits.

Namun demikian, di bawah ini juga penulis hendak mengetengahkan Hadits Hasan dan Shahih Lighairihi yang berbicara seputar keutamaan malam Nishfu Sya'ban ini. Hadits-hadits dimaksud adalah:

Hadis 3

عن أبي موسى عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ((إن الله ليطلع ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه, إلا لمشرك أو مشاحن)) [رواه ابن ماجه وحسنه الشيخ الألبانى فى صحيح ابن ماجه (1140)]

Artinya: "Dari Abu Musa, Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya Allah muncul (ke dunia) pada malam Nishfu Sya'ban dan mengampuni seluruh makhlukNya, kecuali orang musyrik dan orang yang dengki dan iri kepada sesama muslim" (HR. Ibn Majah, dan Syaikh Albani menilainya sebagai hadits Hasan sebagaimana disebutkan dalam bukunya Shahih Ibn Majah no hadits 1140).

Hadis 4

عن عبد الله بن عمرو عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ((إن الله ليطلع إلى خلقه ليلة النصف من شعبان فيغفر لعباده إلا اثنين: مشاحن, أو قاتل نفس)) [رواه أحمد وابن حبان فى صحيحه]

Artinya: "Dari Abdullah bin Amer, Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya akan menemui makhlukNya pada malam Nishfu Sya'ban, dan Dia mengampuni dosa hamba-hambanya kecuali dua kelompok yaitu orang yang menyimpan dengki atau iri dalam hatinya kepada sesama muslim dan orang yang melakukan bunuh diri" (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban sebagaimana ditulisnya dalam buku Shahihnya).

Namun, Syaikh Syu'aib al-Arnauth menilai hadits tersebut hadits yang lemah, karena dalam sanadnya ada dua rawi yang bernama Ibn Luhai'ah dan Huyay bin Abdullah yang dinilainya sebagai rawi yang lemah. Namun demikian, ia kemudian mengatakan bahwa meskipun dalam sanadnya lemah, akan tetapi hadits tersebut dapat dikategorikan sebagai hadits Shahih karena banyak dikuatkan oleh hadits-hadits lainnya (Shahih bi Syawahidih).

Hadis 5

عن عثمان بن أبي العاص مرفوعا قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((إذا كان ليلة النصف من شعبان نادى مناد: هل من مستغفر فأغفر له؟ هل من سائل فأعطيه؟ فلا يسأل أحد شيئا إلا أعطيه, إلا زانية بفرجها أو مشركا)) [رواه البيهقى]

Artinya: "Dari Utsman bin Abil Ash, Rasulullah saw bersabda: "Apabila datang malam Nishfu Sya'ban, Allah berfirman: "Apakah ada orang yang memohon ampun dan Aku akan mengampuninya? Apakah ada yang meminta dan Aku akan memberinya? Tidak ada seseorang pun yang meminta sesuatu kecuali Aku akan memberinya, kecuali wanita pezina atau orang musyrik" (HR. Baihaki).

Dengan memperhatikan, di antaranya, hadits-hadits di atas, maka tidak berlebihan apabila banyak ulama berpegang teguh bahwa malam Nishfu Sya'ban adalah malam yang istimewa, karena bukan hanya dosa-dosa akan diampuni, akan tetapi juga doa akan dikabulkan. Hadits-hadits yang dipandang Dhaif yang berbicara seputar keistimewaan malam Nishfu Sya'ban ini, paling tidak kedudukan haditsnya menjadi terangkat oleh hadits-hadits lain yang berstatus Hasan atau Shahih Lighairihi.

Atau boleh juga dikatakan, karena hadits-hadits dhaif yang berbicara seputar keutamaan malam Nishfu Sya'ban ini dhaifnya tidak parah dan tidak berat, maka satu sama lain menjadi saling menguatkan sehingga kedudukannya naik menjadi Hadits Hasan Lighairihi. Wallahu'alam.

Istimewanya malam Nishfu Sya'ban ini juga dikuatkan oleh atsar para sahabat. Imam Ali bin Abi Thalib misalnya, sebagaimana dikutip Ibnu Rajab, apabila datang malam Nishfu Sya'ban, ia banyak keluar rumah untuk melihat dan berdoa ke arah langit, sambil berkata: "Sesungguhnya Nabi Daud as, apabila datang malam Nishfu Sya'ban, beliau keluar rumah dan menengadah ke langit sambil berkata: "Pada waktu ini tidak ada seorang pun yang berdoa pada malam ini kecuali akan dikabulkan, tidak ada yang memohon ampun, kecuali akan diampuni selama bukan tukang sihir atau dukun". Imam Ali lalu berkata: "Ya Allah, Tuhannya Nabi Daud as, ampunilah dosa orang-orang yang meminta ampun pada malam ini, serta kabulkanlah doa orang-orang yang berdoa pada malam ini".

Sebagian besar ulama Tabi'in seperti Khalid bin Ma'dan, Makhul, Luqman bin Amir dan yang lainnya, juga mengistimewakan malam ini dengan jalan lebih mempergiat ibadah, membaca al-Qur'an dan berdoa. Demikian juga hal ini dilakukan oleh jumhur ulama Syam dan Bashrah.

Bahkan, Imam Syafi'i pun beliau mengistimewakan malam Nishfu Sya'ban ini dengan jalan lebih mempergiat ibadah, doa dan membaca al-Qur'an. Hal ini sebagaimana nampak dalam perkataannya di bawah ini:

بلغنا أن الدعاء يستجاب فى خمس ليال: ليلة الجمعة, والعيدين, وأول رجب, ونصف شعبان. قال: واستحب كل ما حكيت فى هذه الليالي

Artinya: "Telah sampai kepada kami riwayat bahwa dua itu akan (lebih besar kemungkinan untuk) dikabulkan pada lima malam: Pada malam Jum'at, malam Idul Fithri, malam Idul Adha, malam awal bulan Rajab, dan pada malam Nishfu Sya'ban. Imam Syafi'i berkata kembali: "Dan aku sangat menekankan (untuk memperbanyak doa) pada seluruh malam yang telah aku ceritakan tadi".

Dari pemaparan di atas nampak bahwa sebagian besar para ulama salaf memandang istimewa malam ini, karenanya mereka mengisinya dengan mempergiat dan memperbanyak ibadah termasuk berdoa, shalat dan membaca al-Qur'an.

Pertanyaan Kedua:
Shalat Nisfu Sya’ban Bid’ah karena tidak pernah dilakukan Rasul. Sehingga ibadah mereka tidak sesuai sunnah Rasul.

Nama panjang dari shalat Nisfu Sya’ban adalah “SHALAT MUTHLAQ yang dilakukan pada malam Nisfu Sya’ban”. Untuk memudahkan pengucapan, ulama menyebutnya shalat nisfu Sya’ban.

Karena termasuk jenis shalat Muthlaq, maka boleh dikerjakan kapan saja termasuk malam pertengahan Sya’ban selama dikerjakan tidak pada waktu yang dilarang. Kalau pada malam yang lain boleh melakukan shalat Muthlaq, maka pada malam nisfu Sya’ban juga boleh.

Membid’ahkan shalat nisfu Sya’ban sama dengan membid’ahkan shalat Muthlaq yang sunnah.

Apalagi ada hadis yang menyatakan bahwa Rasul menggiatkan qiyamul layl pada malam nisfu Sya’ban. Semakin kuat lah dasar shalat nisfu Sya’ban.

ومنها حديث عائشة ـ رضي الله عنها ـ قام رسول الله ـ صلى الله عليه وسلم ـ من الليل فصلى فأطال السجود حتى ظننت أنه قد قُبِضَ، فَلَمَّا رفع رأسه من السجود وفرغ من صلاته قال: "يا عائشة ـ أو يا حُميراء ـ ظننت أن النبي ـ صلى الله عليه وسلم ـ قد خَاسَ بك"؟ أي لم يعطك حقك . قلت: لا والله يا رسول الله ولكن ظننت أنك قد قبضتَ لطول سجودك، فقال: "أَتَدْرِينَ أَيُّ ليلة هذه"؟ قلت: الله ورسوله أعلم، قال "هذه ليلة النصف من شعبان، إن الله عز وجل يطلع على عباده ليلة النصف من شعبان، فيغفر للمستغفرين ، ويرحم المسترحِمِينَ، ويُؤخر أهل الحقد كما هم" رواه البيهقي من طريق العلاء بن الحارث عنها، وقال: هذا مرسل جيد.

Dari A'isyah: "Suatu malam rasulullah salat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai salat beliau berkata: "Hai A'isyah engkau tidak dapat bagian?". Lalu aku menjawab: "Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama". Lalu beliau bertanya: "Tahukah engkau, malam apa sekarang ini". "Rasulullah yang lebih tahu", jawabku. "Malam ini adalah malam nisfu Sya'ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki" (H.R. Baihaqi) Menurut perawinya hadis ini mursal (ada rawi yang tidak sambung ke Sahabat), namun cukup kuat.

Bahkan kalau kita menyandarkan pada hadis di atas, justru MEREKA YANG SHALAT PADA MALAM NISFU SYA’BAN IBADAHNYA SESUAI SUNNAH RASUL.

Pertanyaan Ketiga:
Shalat Nisfu Sya’ban saja Bid’ah, apalagi melakukannya secara berjamaah. Semakin jauh dari Islam. Kalaulah memang bagus mengapa Rasul dan sahabat tidak melakukan? Padahal Mereka adalah generasi terbaik.

Saudaraku, selama ada dalil umum yang membolehkan, maka mengenai tekhnisnya berjamaah atau tidak, dapat diatur menurut kondisi dan keadaan.

Pelaksanaan mengisi malam Nishfu Sya'ban diberjamaahkan ini pertama kali dilakukan oleh ulama tabi'in yang bernama Khalid bin Ma'dan, lalu diikuti oleh ulama tabi'in lainnya seperti Makhul, Luqman bin Amir dan yang lainnya. Bahkan terus berlanjut dan menjadi tradisi ulama Syam dan Bashrah sampai saat ini.

Meski tidak dilakukan pada masa Rasulullah saw dan para sahabatnya, kami lebih condong untuk mengatakan tidak mengapa dan tidak dilarang. Tidak semua yang tidak dipraktekkan oleh Rasulullah saw dan para sahabatnya menjadi sesuatu yang tidak boleh dilakukan. Selama ada hadits dan qaidah umum yang membolehkan, maka mengenai tehnis, apakah diberjamaahkan atau sendiri-sendiri, semuanya diserahkan kepada masing-masing dan tentu diperbolehkan. Hal ini sebagaimana tradisi takbir berjamaah pada malam hari raya.

Hal ini tidak dilakukan pada masa Rasulullah saw dan para sahabatnya. Rasulullah saw dan para sahabat hanya melakukannya di rumah masing-masing. Tradisi berjamaah membaca takbir pada malam Hari Raya ini pertama kali dilakukan oleh seorang ulama tabi'in yang bernama Abdurrahman bin Yazid bin al-Aswad. Dan tradisi ini pun sampai saat ini masih diberlakukan dan diamalkan hampir di seluruh negara-negara muslim.

Demikian juga dengan shalat Tarawih diberjamaahkan. Rasulullah saw hanya melakukannya satu, dua atau tiga malam saja secara berjamaah. Setelah itu, beliau melakukannya sendiri. Dan hal ini berlaku juga sampai masa khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq serta pada permulaan khalifah Umar bin Khatab. Setelah Umar bin Khatab masuk ke sebuah mesjid dan menyaksikan orang shalat tarawih sendiri-sendiri, akhirnya beliau melihat alangkah lebih baiknya apabila diberjamaahkan. Sejak itu, beliau manunjuk sahabat Rasulullah saw yang bernama Ubay bin Ka'ab untuk menjadi imam pertama shalat Tarawih diberjamaahkan. Tradisi ini juga berjalan dan terus dipraktekkan sampai sekarang ini.

Kalaulah shalat qiyamu Ramadhan (Tarawih) yang beliau lakukan selalu tidak berjamaah dengan sahabat, kecuali hanya 1-3 malam saja, boleh dilakukan secara berjamaah, lalu takbir malam ‘Ied juga boleh dilakukan secara berjamaah, mengapa shalat Muthlaq malam nisfu Sya’ban (untuk menyingkat selanjutnya disebut “shalat Nisfu Sya’ban”) tidak boleh dilakukan berjamaah? Tentu ini tidak fair.

Di zaman Rasul, para sahabat dengan melihat rasul qiyamul layl saja mereka sudah melakukannya. Namun di akhir zaman ini jika ada ustad berkata, “wahai umat Islam, shalat tarawih yang dilakukan Rasul tidak berjamaah dan dilakukan di tengah malam (bukan ba’da Isya langsung). Oleh karena itu shalatlah sendiri-sendiri nanti malam.” Yang shalat tarawih pasti sedikit. Kecuali instruksi itu untuk bangun malam dalam rangka menyaksikan final piala dunia antara Belanda Vs Spanyol insya Allah jamaahnya banyak meskipun jam 1.30 malam.

Jadi kondisi zaman mengarahkan untuk shalat tarawih secara berjamaah.

Begitu pula dengan shalat nisfu Sya’ban. Di akhir zaman ini, Kalau shalat Nisfu Sya’ban dilakukan hanya boleh sendiri-sendiri, saya yakin sangat-sangat sedikit orang yang mau menghidupkan malam Nisfu Sya’ban. Namun kalau dilakukan secara berjamaah, satu sama lain dapat saling memotivasi sehingga lebih semangat.

Wallahu a’lam bis shawab.

Bukan Foto Makam Nabi صلى الله عليه وسلم?


Foto berikut banyak tersebar di internet yang dianggap sebagai maqom Rasulullah SAW. Malah ditulis dibawahnya yang artinya: "Ini adalah apa yang tidak dapat disaksikan kecuali 0.1% dari kalangan orang Islam seluruh dunia. Ini adalah kubur semulia-mulia makhluk Muhammad SAW dari bagian dalam".


Namun, benarkah demikian? Forum al-Hiwar al-Islami menyatakan bahwa ini sebenarnya adalah kubur Syeikh Jalaluddin al-Rumi di Turki yang meninggal dunia pada tahun 672H Beliau adalah seorang ahli sufi yang masyhur dengan 25,649 bait syair. Foto-foto di bawah adalah sudut pandangan lain bagi kubur tersebut supaya dapat dijadikan perbandingan


Dikatakan, bentuk bangunan yang berada di sisi makam dalam foto di atas memiliki tiang yang sama dengan tiang-tiang masjid yang lama, sedangkan semenjak abad ke-7 H, yaitu pada masa Khalifah Walid bin 'Abdul Malik, Khalifah Bani Umayyah di sekitar kubur Nabi SAW telah disekat dengan dinding besi dan tidak ada jalan untuk menuju masuk ke dalam. Dalam foto di atas, tidak ada pagar besi tersebut. Juga dikatakan, maqom Nabi SAW adalah rata dengan tanah, sementara kubur yang terlihat di dalam gambar lebih tinggi dari lantai sekitarnya.

Jika benar, maka tidak sewajarnya gambar maqom tersebut disebarkan lagi dengan mengatakan bahwa ia sebagai maqam Rasulullah SAW. Malah kenyataan tersebut ada benarnya kerana gambar tersebar tanpa diketahui dari mana sumber asalnya. Siapakah yang mengambilnya? Kapan ia diambil dan apakah cerita di sebaliknya? Siapakah yang permulaan mengatakan demikian? Bagaimana ia tersebar? dan lain sebagainya.

Sadaqah


Dimanakah letak kedahsyatan hamba-hamba Allah yang bersedekah? Dikisahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad, sebagai berikut :
Tatkala Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun menciptkan gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya? "Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung?" Allah menjawab, "Ada, yaitu besi" (Kita mafhum bahwa gunung batu pun bisa menjadi rata ketika dibor dan diluluhlantakkan oleh buldozer atau sejenisnya yang terbuat dari besi)". Para malaikat pun kembali bertanya, "Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada besi?"

Allah yang Mahasuci menjawab, "Ada, yaitu api" (Besi, bahkan baja bisa menjadi cair, lumer, dan mendidih setelah dibakar bara api)". Bertanya kembali para malaikat, "Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada api?" Allah yang Mahaagung menjawab, "Ada, yaitu air" (Api membara sedahsyat apapun, niscaya akan padam jika disiram oleh air)".
"Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?" Kembali bertanya para malaikat. Allah yang Mahatinggi dan Mahasempurna menjawab, "Ada, yaitu angin" (Air di samudera luas akan serta merta terangkat, bergulung-gulung, dan menjelma menjadi gelombang raksasa yang dahsyat, tersimbah dan menghempas karang, atau mengombang-ambingka n kapal dan perahu yang tengah berlayar, tiada lain karena dahsyatnya kekuatan angin. Angin ternyata memiliki kekuatan yang teramat dahsyat)".

Akhirnya para malaikat pun bertanya lagi, "Ya Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?" Allah yang Mahagagah dan Mahadahsyat kehebatan-Nya menjawab, "Ada, yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya. "
Artinya, orang yang paling hebat, paling kuat, dan paling dahsyat adalah orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah yang dilakukannya bersih, tulus, dan ikhlas tanpa ada unsur pamer ataupun keinginan untuk diketahui orang lain.

Inilah gambaran yang Allah berikan kepada kita bagaimana seorang hamba yang ternyata mempunyai kekuatan dahsyat adalah hamba yang bersedekah, tetapi tetap dalam kondisi ikhlas. Karena naluri dasar kita sebenarnya selalu rindu akan pujian, penghormatan, penghargaan, ucapan terima kasih, dan sebagainya. Kita pun selalu tergelitik untuk memamerkan segala apa yang ada pada diri kita ataupun segala apa yang bisa kita lakukan. Apalagi kalau yang ada pada diri kita atau yang tengah kita lakukan itu berupa kebaikan.

Karenanya, tidak usah heran, seorang hamba yang bersedekah dengan ikhlas adalah orang-orang yang mempunyai kekuatan dahsyat. Sungguh ia tidak akan kalah oleh aneka macam selera rendah, yaitu rindu pujian dan penghargaan.

Apalagi kedahsyatan seorang hamba yang bersedekah dengan ikhlas? Pada suatu hari datang kepada seorang ulama dua orang akhwat yang mengaku baru kembali dari kampung halamannya di kawasan Jawa Tengah. Keduanya kemudian bercerita mengenai sebuah kejadian luar biasa yang dialaminya ketika pulang kampung dengan naik bis antar kota beberapa hari sebelumnya. Di tengah perjalanan bis yang ditumpanginya terkena musibah, bertabrakan dengan dahsyatnya. Seluruh penumpang mengalami luka berat. Bahkan para penumpang yang duduk di kurs-kursi di dekatnya meninggal seketika dengan bersimbah darah. Dari seluruh penumpang tersebut hanya dua orang yang selamat, bahkan tidak terluka sedikit pun. Mereka itu, ya kedua akhwat itulah. Keduanya mengisahkan kejadian tersebut dengan menangis tersedu-sedu penuh syukur.

Mengapa mereka ditakdirkan Allah selamat tidak kurang suatu apa? Menurut pengakuan keduanya, ada dua amalan yang dikerjakan keduanya ketika itu, yakni ketika hendak berangkat mereka sempat bersedekah terlebih dahulu dan selama dalam perjalanan selalu melafazkan zikir.

Sahabat, tidaklah kita ragukan lagi, bahwa inilah sebagian dari fadhilah (keutamaan) bersedekah. Allah pasti menurunkan balasannya disaat-saat sangat dibutuhkan dengan jalan yang tidak pernah disangka-sangka.
Allah Azza wa Jalla adalah Zat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada semua hamba-Nya. Bahkan kepada kita yang pada hampir setiap desah nafas selalu membangkang terhadap perintah-Nya pada hampir setiap gerak-gerik kita tercermin amalan yang dilarang-Nya, toh Dia tetap saja mengucurkan rahmat-Nya yang tiada terkira.

Segala amalan yang kita perbuat, amal baik ataupun amal buruk, semuanya akan terpulang kepada kita. Demikian juga jika kita berbicara soal harta yang kini ada dalam genggaman kita dan kerapkali membuat kita lalai dan alpa. Demi Allah, semua ini datangnya dari Allah yang Maha Pemberi Rizki dan Mahakaya. Dititipkan-Nya kepada kita tiada lain supaya kita bisa beramal dan bersedekah dengan sepenuh ke-ikhlas-an semata-mata karena Allah. Kemudian pastilah kita akan mendapatkan balasan pahala dari pada-Nya, baik ketika di dunia ini maupun saat menghadap-Nya kelak.

Dari pengalaman kongkrit kedua akhwat ataupun kutipan hadits seperti diuraikan di atas, dengan penuh kayakinan kita dapat menangkap bukti yang dijanjikan Allah SWT dan Rasul-Nya, bahwa sekecil apapun harta yang disedekahkan dengan ikhlas, niscaya akan tampak betapa dahsyat balasan dari-Nya.

Inilah barangkali kenapa Rasulullah menyerukan kepada para sahabatnya yang tengah bersiap pergi menuju medan perang Tabuk, agar mengeluarkan infaq dan sedekah. Apalagi pada saat itu Allah menurunkan ayat tentang sedekah kepada Rasulullah SAW, "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir; seratus biji Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui," demikian firman-Nya (QS. Al-Baqarah [2] : 261).
Seruan Rasulullah itu disambut seketika oleh Abdurrahman bin Auf dengan menyerahkan empat ribu dirham seraya berkata, "Ya, Rasulullah. Harta milikku hanya delapan ribu dirham. Empat ribu dirham aku tahan untuk diri dan keluargaku, sedangkan empat ribu dirham lagi aku serahkan di jalan Allah."
"Allah memberkahi apa yang engkau tahan dan apa yang engkau berikan," jawab Rasulullah.

Kemudian datang sahabat lainnya, Usman bin Affan. "Ya, Rasulullah. Saya akan melengkapi peralatan dan pakaian bagi mereka yang belum mempunyainya, " ujarnya.

Adapun Ali bin Abi Thalib ketika itu hanya memiliki empat dirham. Ia pun segera menyedekahkan satu dirham waktu malam, satu dirham saat siang hari, satu dirham secara terang-terangan, dan satu dirham lagi secara diam-diam.

Mengapa para sahabat begitu antusias dan spontan menyambut seruan Rasulullah tersebut? Ini tiada lain karena yakin akan balasan yang berlipat ganda sebagaimana telah dijanjikan Allah dan Rasul-Nya. Medan perang adalah medan pertaruhan antara hidup dan mati. Kendati begitu para sahabat tidak ada yang mendambakan mati syahid di medan perang, karena mereka yakin apapun yang terjadi pasti akan sangat menguntungkan mereka. Sekiranya gugur di tangan musuh, surga Jannatu naÃÊm telah siap menanti para hamba Allah yang selalu siap berjihad fii sabilillaah. Sedangkan andaikata selamat dapat kembali kepada keluarga pun, pastilah dengan membawa kemenangan bagi Islam, agama yang haq!
Lalu, apa kaitannya dengan memenuhi seruan untuk bersedekah? Sedekah adalah penolak bala, penyubur pahala dan pelipat ganda rizki; sebutir benih menumbuhkan tujuh bulir, yang pada tiap-tiap bulir itu terjurai seratus biji. Artinya, Allah yang Mahakaya akan membalasnya hingga tujuh ratus kali lipat. Masya Allah!

Kisah Bulan Rajab


Di masa Rasulullah , hidup seseorang perampok jalanan yang bernama Qowd al-‘Abbas. Di malam hari dia pergi ke jalan dan bila menemukan seseorang yang berjalan sendirian, dia akan menangkap dan merampoknya, kadang-kadang dia melukai dan membunuhnya, setelah itu dia kembali lagi ke rumahnya.
Tidak seorang pun sanggup menangkapnya. Rasulullah pernah mengutuk orang ini dengan mengatakan bahwa dia adalah orang yang sangat jahat, sehingga bila dia meninggal, beliau tidak akan menshalatkan dan menguburkannya di pemakaman Muslim.

Beberapa tahun kemudian orang itu meninggal dunia. Dia mempunyai seorang anak perempuan tetapi tidak ada orang lain yang bisa mengurus jasadnya. Karena Rasulullah telah mengutuknya, maka anak itu membawa tubuh ayahnya di sepanjang jalan di Madinah dan melemparkannya ke dalam sumur yang kering. Beberapa saat kemudian Allah berfirman kepada Rasulullah , “Ya Habibi ya Muhammad! Wahai Rasulku yang tercinta, hari ini salah satu waliku meninggal dunia. Engkau harus pergi memandikan dan membersihkannya, lalu mengkafani, menshalatkan dan menguburkannya. Rasulullah menjadi heran karena selama hidupnya orang itu telah dikutuknya, tetapi sekarang ketika dia meninggal, Allah mengatakan bahwa dia adalah seorang Wali. Bagaimana mungkin? Tetapi tak seorang pun yang bisa menggugat Pengetahuan Allah , bahkan Rasulullah pun tidak. Jika Allah ingin menjadikan seorang perampok sebagai Wali, tak ada yang bisa mengatakan ‘mengapa?’ Semua harus menerimanya. Itulah sebabnya, menurut ajaran Sufi dan ajaran thariqat Naqsybandi, kalian harus memandang orang lain lebih baik dari dirimu.

Sumber : Maulana Syaikh Muhammad Hisyam Kabbani
dalam Mercy Oceans Secrets of the Heart

Award ke 8

AWARD FRIENDLY BLOGGER




Award ini datang dari tempatnya Ichsan Faridz Kusuma. Makasih ya sobat atas awarnya semoga persaudaraan kita semakin erat. ini award yang kedelapan. siapa ya yang bakal beri award lagi..heeeeee.....

Aturan mainnya, taruh nama blog teman-teman di posisi pertama pada postingan teman-teman. Nah, yang tadinya posisi ke-2 jadi posisi ke-3, yang posisi ke-3 jadi ke-4, dan seterusnya sampai ke posisi 10. Sehingga nama blog yang ada pada posisi 10 tersebut hilang. Ngerti kan? (semoga ngerti ya :p)

Nah, seperti inilah posisinya sobat:
2. Filia.
9. Kumpulan PTC 

Setelah ini, ku bagikan award ini kepada Blogger lainnya. ya kawan-kawan yang mampir ke postingan ini. bila berkenan tinggalkan pesan di postingan ini, bair nanti ku cantumkan linknya kawan-kawan di postingan ini. Silahkan diambil awardnya ya ..Sobat...^^.

Cara-Cara Kristenisasi


Kristenisasi sudah sangat mengkhawatirkan di Indonesia, biasanya mereka masuk ke dalam ranah ekonomi ataupun kedangkalan ilmu seseorang tentang agama, yang pada akhirnya notabene kristenisasi di lakukan di daerah yang agak terisolir, namun ternyata salah jika kita berfikir demikian, kini kristenisasi sudah merebak di mana-mana, termasuk perkotaan.  Kristenisasi adalah sebuah proyek besar yang terus dilakukan oleh orang-orang kristen sampai hari kiamat untuk memurtadkan (khusunya) umat islam dan umat agama lain yang tidak beragama kristen. Sungguh mereka sangat terorganisir.
Berikut segala sesuatu yang perlu kita ketahui tentang gerakan ini, untuk lebih diwaspadai.

Ayat-Ayat Dalam Injil Yang Mendorong Kristenisasi :

1. “carilah domba-domba tersesat dan kabarkanlah injil ke seluruh dunia”. Padahal dalam injil terdapat puluhan ayat yang menyatakan bahwa Isa diutus hanya untuk bani Israel saja, bukan untuk semua manusia. Ayat di atas hanya rekayasa belaka yang merupakan kebiasaan para ahli kitab. Ajaran mereka yang terkandung dalam ayat tersebut “barang siapa yang tidak dapat memurtadkan selain orang kristen maka ia berdosa” – mirip seperti orang islam yang tidak sholat-.

2. “tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliannya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang pendusta” (Roma 3 : 7). Ayat ini menyatakan (menurut anggapan mereka) bahwa “Berbohong demi menyebarkan agama kristen dibenarkan”, ini adalah ajaran yang tidak bermoral. Pantas saja mereka pernah mengeluarkan banyak berita bohong tentang “Zaenudin MZ masuk kristen”, “Gus Dur dibaptis”, “berkelit dari tuduhan menjual anak-anak korban tsunami – Aceh untuk dikristenkan”,



Cara-Cara Kristenisasi:

1. Cara lama yang masih digunakan:

a. PEMBAGIAN SEMBAKO, PENDIDIKAN GRATIS, DISPENSASI BIAYA PENGOBATAN Cara ini digunakan untuk memurtdakan orang-orang yang terpuruk dalam bidang ekonomi. Banyak orang islam yang masuk ke sekolah kristen secara gratis dan di sekolah tersebut anak-anak diberi pelajaran agama kristen. Program mereka mendirikan 1000 sekolah di Indonesia dimana umat islam dapat masuk secara gratis. Selain itu mereka memberikan beasiswa keluar negeri dan disana para mahasiswa yang terjerat digembleng dengan ajaran liberal (semua agama sama, menuju keselamatan, mengaburkan konsep islam yang benar). Termasuk dalam hal ini penolakan orang-orang kristen terhadap Undang-Undang SISDIKNAS.

b. PACARISASI dan HAMILISASI. Orang-orang kristen memacari para muslimah lalu menghamilinya, kemudian mereka dipaksa (dan terpaksa) menjadi murtad karena keadaan yang memalukan itu.

c. KAWIN BEDA AGAMA. Cara ini merupakan lahan empuk bagi mereka untuk mengkafirkan umat islam, dengan berpura-pura masuk islam terlebih dahulu, kemudian jika telah dikaruniai satu atau dua anak mereka kembali ke agamanya dan memaksa istri yang muslimah untuk kafir (murtad).

d. MENIRU UMAT ISLAM. Cara ini digunakan untuk mengelabui umat islam. Misalnya dengan mengadakan Maulid Nabi Isa (pengganti natal), tilawah injil, kaligrafi arab yang berisi propaganda kristen, membuat injil dalam bahasa arab (lihat buku The Choice karya Ahmed Deedat halaman 237 lengkap dengan kalimah basmalah di awal ayatnya), mendirikan sekolah tinggi “kalimatullah” dengan dosen-dosen mengenakan kofiah mirip muslim dan lain-lain

e. MENDATANGI RUMAH-RUMAH UMAT ISLAM
. Mereka menayakan hal-hal tentang islam yang tidak dapat dijawab oleh akal. Misalnya bertanya tentang “Dimanakah surga yang dijanjikan oleh islam”, lalu mereka memberikan brosur tentang “Surganya umat kristen”

f. ANJURAN GEREJA UNTUK MENGUCAPKAN “SELAMAT IDUL FITRI”, agar umat islam nanti mengucapkan “Selamat Natal” kepada mereka. Tidak hanya gereja, ternyata tokoh umat islampun Gus Dur (pada malam natal bersama tahun 2004) dan Quraish Shihab (lihat buku membumikan Al-Qur’an halaman 370 – 373) menyerukan ucapan natal. Hati-hati dengan pemikiran mereka.

g. MENERBITKAN BUKU-BUKU YANG MERUSAK AKIDAH dan mereka menyewa para tokoh islam untuk
memberikan kata sambutan di dalamnya
. Misalnya buku “Pergolakan Pemikiran Islam”, “Fiqih Lintas Agama (FLA)”, “Jihad Kristen” karya pendeta Dr. Josias L. Lengkong, buku tersebut (Jihad Kristen) diiringi dengan kata pengantar dari Prof. Dr. Amad Syafi’i Maarif (Ketua Umum Muhammadiyah), Dawam Rahardjo (petinggi Muhamadiyah) dan Said Aqiel Siradj (petinggi NU). Maksud dari semua itu adalah agar umat islam tertarik membacanya padahal di dalamnya terdapat racun yang mematikan aqidah yang bermuara pada pemurtadan (kekafiran).

h. MENJEBOL UU PERKAWINAN. Mereka menolak UU perkawinan yang melarang pasangan beda agama dengan dalih HAM. PROPAGANDA KB (keluarga Berencana). Tujuannya agara umat islam semakin sedikit, sementara umat kristen diharamkan KB. Mendirikan gereja di tengah-tengah komunitas muslim dengan mendatangkan jamaah dari tempat lain.

2. Cara Terbaru Yang Paling Berbahaya dan Tidak Disadari Umat Islam:

a. MEMBUAT WADAH BERSAMA (KRISTEN DAN ISLAM)
. Proyek ini digunakan untuk menarik simpati umat islam dengan dalih yang beraneka ragam, perayaan malam tahun baru bersama, perayaan duka cita bersama dan sejenisnya.

b. MEMINTA DANA KEPADA KAUM KAFIR. Banyak LSM dan organisasi islam yang berlindung di bawah ketiak donatur kafir (The Asia Foundation). Ada sekitar 44 (empat puluh empat) LSM dan organisasi islam yang bekerjasama dengan The Asia Foundation yang melakukan kristenisasi. Nama lembaga, Tokoh dan alamatnya dapat Anda baca dalam buku “Jejak Tokoh Islam Dalam Krsitenisasi” karya Hartono Ahmad Jaiz halaman hal 160 – 164. Bahkan Amerika menyediakan dana yang sangat besar agar pesantren-pesantren di indonesia diubah kurikulumnya.

c. MENYEWA TOKOH-TOKOH CENDIKIAWAN DAN POLITIKUS ISLAM untuk mengajar di sekolah penginjil Apostolos. Nama-nama mereka dapat Anda baca pada buku “Jejak Tokoh Islam Dalam Krsitenisasi” karya Hartono Ahmad Jaiz halaman hal 114 – 115. mereka mencari sesuap nasi dengan mengabdi di STT (Sekolah Tinggi Theologi) milik orang kristen. Di STT tersebut para mahasiswanya diajarkan Islamologi (ilmu tentang islam) sebanyak 40 sks. Salah satu tujuannya adalah mencari titik lemah islam kemudian mengajarkannya kepada umat islam.

d. METODE HERMENEUTIKA. Semula metode ini hanya digunakan untuk injil karena ribuan kesalahan dalam injil yang tidak konsisten. Inti faham ini adalah “semua doktrin serba relatif, tidak ada kebenaran mutlak”. Akhirnya metode ini digunakan pula oleh mereka terhadap Al-Qur’an. Mereka mengatakan “tidak boleh mengklaim hanya islam agama yang benar”, ayat-ayat Al-Qur’an ditafsirkan menurut selera mereka sehingga kabur makna yang sebenarnya. Metode ini diajarkan di seluruh IAIN dan menjadi materi wajib. Maka wajar saja jika lambat laun pemahaman umat islam terhadap Al-Qur’an dan sunnah menjadi samar. Salah satu doktrin mereka terhadap para mahasiswanya adalah “lepaskan pemikiran islam yang ada dalam benak anda yang pernah diperoleh di institusi sebelumnya”. Mereka punya target “Ghozwul Fikri” (perang pemikiran) sehingga akhirnya para mahasiswa terbawa arus pemikiran liberal dan meragukan islam.

e. Mereka bahu-membahu memurtadkan umat islam dengan berbagai cara dan dalih bahkan merekrut tokoh-tokoh islam (yang munafik demi kepentingan uang, jabatan dan politik) agar umat islam memandang baik apa yang mereka (orang-orang kristen) kemukakan.

f. Target mereka saat ini adalah menjauhkan umat islam dari ajaran islam yang benar dengan memutarbalikkan ayat-ayat Al-Qur’an dan menghasut hadis rasulullah dengan berbagai dalih yang “seolah” masuk akal tetapi sebenarnya menipu dan menyesatkan.
Ingatlah firman Allah :
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”.(QS Al Baqoroh : 120)

Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran..” (QS Al-Baqoroh : 109)
 
Support : Copyright © 2015. Putra Martapura Blog - All Rights Reserved
Proudly powered by M. Firdaus Habibi
.comment-content a {display: none;} -->